Cumi-Cumi merupakan prodak unggulan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tingginya permintaan didalam maupun diluar negeri membuat berbagai pihak melakukan eksploitasi sumberdaya ini dengan cukup tinggi. Tingginya tingkat pemanfaatan untuk pemenuhan pasar tentunya  harus memiliki batasan untuk menjaga sumberdaya agar tetap lestari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji potensi dan tingkat pemanfaatan cumi-cumi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan model MSY dan MEY, serta menganalisis strategi pengelolaan sumberdaya perikanan cumi-cumi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020 - Desember 2020 di seluruh kabupaten/kota di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode yang digunakan pada penelitian ini baik MSY maupun MEY mengacu pada model schaefer dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan secara survei langsung dengan melakukan wawancara kepada responden di seluruh kabupaten/kota di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penentuan jumlah responden di seluruh kabupaten/kota menggunakan rumus slovin. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu pada tahun 2012-2019 sumberdaya perikanan cumi-cumi belum mencapai overfishing baik secara biological overfishing ataupun economic overfishing,  dimana nilai MSY berkisar 8.773 ton/tahun dan upaya optimum sebesar 56.452 trip/tahun. Nilai CMEY mencapai 8.720 ton/tahun dengan nilai EMEY 56.063 trip/tahun dengan estimasi keuntungan mencapai Rp 601.498.692.506 per tahun. Titik COAE mencapai 2.516 ton/tahun dan EOAE sebesar 104.127 trip/tahun. Strategi berupa rekomendasi yang dapat dilakukkan adalah penyediaan sarana prasarana secara merata, pengembangan UMKM yang kreatif dan inovatif serta meningkatkan minat promosi pasar pada sektor perikanan cumi-cumi, pengaturan upaya dan musim penangkapan cumi-cumi, penerapan Perda RZWP3K secara optimal, pengaturan kebijakan harga cumi-cumi berdasarkan ukuran, dan update teknologi perikanan sehingga dapat membantu kegiatan usaha perikanan, serta menjaga ekosistem laut 0 – 2 mil.Kata Kunci : Bioekonomi, Cumi-Cumi, Strategi, Bangka Belitung