Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat hasil fermentasi kol merah (Brassica oleracea L.) sebagai probiotik potensial (Isolation and identification lactic acid bacteria from red cabbage (Brassica oleracea L.) fermentation as potential probiotic) Rambitan, Grisella; Pelealu, Johanis J; Tallei, Trina E
JURNAL BIOS LOGOS Vol 8, No 2 (2018): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.8.2.2018.21447

Abstract

AbstrakBakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan asam laktat sebagai produk utama dalam fermentasi. Bakteri ini sering disebut probiotik sebab memberikan dampak positif bagi tubuh manusia. Setiap spesies bakteri asam laktat memiliki efek probiotik yang berbeda-beda sehingga diperlukan seleksi dan identifikasi untuk mendapatkan strain probiotik yang baik. Identifikasi bakteri asam laktat dalam penelitian ini menggunakan metode identifikasi molekuler dengan gen penanda 16S rRNA. Bakteri asam laktat dari fermentasi kol merah memiliki kemiripan 100% dengan Weissella cibaria dan Weissella confusa. Analisis filogenetik menunjukkan hubungan kekerabatan antara isolat bakteri asam laktat dari fermentasi kol merah dengan bakteri genus Weissella yang lain.Kata kunci: bakteri asam laktat, fermentasi, 16S rRNA, probiotik AbstractLactic acid bacteria is a group of bacteria that produce lactic acid as the main product in fermentation. These bacteria are often called probiotics because can confer a positive impact on the human body. Each species of lactic acid bacteria has a different probiotic effect that requires selection and identification to obtain a good probiotic strain. The identification of lactic acid bacteria in this study used a method of molecular identification with a marker gene of 16S rRNA. Lactic acid bacteria from red cabbage fermentation have a 100% similarity to Weissella cibaria and Weissella confusa. Phylogenetic analysis showed a relationship between lactic acid bacteria isolates from red cabbage fermentation with bacteria from the other Weissella genus.Keywords: lactic acid bacteria, fermentation, 16S rRNA, probiotics
Kepadatan Cacing Tanah pada Lahan Pertanian Tomat Terpapar Pestisida di Desa Ampreng, Kecamatan Langowan Barat - Provinsi Sulawesi Utara (Earthworm Density in Tomato Farming Exposed to Pesticides at Ampreng Village, Langowan Barat Sub District – North S Tribrata, Yulita; Siahaan, Ratna; Pelealu, Johanis J; Mambu, Susan M
JURNAL BIOS LOGOS Vol 5, No 1 (2015): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.5.1.2015.7045

Abstract

Abstrak Penggunaan pestisida dimaksudkan untuk mempertahankan produksi pertnaian tomat namun hal ini dapat mempengaruhi kepadatan cacing tanah. Penelitan bertujuan menganalisis kepadatan cacing tanah pada lahan pertanian tomat terpapar pestisida di Desa Ampreng, Kecamatan Langowan Barat – Provinsi Sulawesi Utara. Hasil menunjukkan bahwa di lahan pertanian ada dua jenis cacing tanah (Pontoscolex sp. dan Amynthas sp.) dan di lahan pekarangan ada empat jenis (Pontoscolex sp., Amynthas sp., Pheretima sp. dan Perionyx sp). Kepadatan relatif cacing tanah di lahan pertanian yaitu Pontoscolex sp. (66, 49 %) dan Amynthas sp. (33,51 %) dan pekarangan yaitu Pontoscolex sp. (68, 10%), Amynthas sp. (29,31 %), Pheretima sp. (1,72 %) dan Perionyx sp. (0,86 %). Kepadatan relatif cacing tanah yang lebih rendah di lahan pertanian dibandingkan lahan pekarangan dapat disebabkan oleh residu pestisida mankozeb (0,035 mg/kg) dan propineb (0,014 mg/kg). Faktor lain yang turut mempengaruhi yaitu serasah yang lebih sedikit di lahan pertanian tomat dibandingkan di lahan pertanian. Kata kunci: cacing tanah, kepadatan relatif, pestisida, tomat, Sulawesi Utara   Abstract The application of pesticides is intended to maintain the production of tomato however this may affect the density of earthworms. The aim of research was to analyze the density of earthworms in tomato farming applied pesticide at Ampreng Village, Langowan West Sub-District - North Sulawesi. The results showed that earthworms in the tomato farming were two taxa i.e Pontoscolex sp.and Amynthas sp and in the front yards were four taxa i.e. Pontoscolex sp Amynthas sp., Pheretima sp. and Perionyx sp). The relative density of earthworms in tomato farming were Pontoscolex sp (66, 49%) and Amynthas sp (33.51%) and front yards were Pontoscolex sp (68, 10%), Amynthas sp (29.31%), Pheretima sp (1, 72%) and Perionyx sp (0.86%). The relative density of earthworms in tomato farming was lower than front yards caused by residue of mancozeb (0.035 mg/kg) and propineb (0,014 mg/kg) and the litter factor. Tomato farming have smaller litter than front yard that reduced the density of earthworm. Keywords: earthworm, relative density, pesticide, tomatoes, North Sulawesi
Analisis Bakteri secara Kuantitatif pada Jajanan Kue Ku di Pasar Tradisional Bersehati Kota Manado (Quantitative Bacterial Analysis of “Kue Ku” in Bersehati Traditional Market Manado City) Laiya, Nurpratiwi; Pelealu, Johanis J; Singkoh, Marina FO
JURNAL BIOS LOGOS Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.7.2.2017.18577

Abstract

Abstrak             Pangan jajanan masih beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya sering tidak higienis, yang memungkinkan jajanan Kue Ku terkontaminasi mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bakteri secara kuantitatif pada jajanan Kue Ku di Pasar Tradisional Bersehati Kota Manado. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisolasi bakteri pada medium diferensial PCA (Plate Count Agar) selama 48 jam pada suhu 37°C kemudian dimurnikan lagi dengan medium selektif MCA (Mac Conkey Agar) dan medium diferensial NA (Nutrient Agar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kuantitas bakteri pada jajanan Kue Ku di Pasar Tradisional Bersehati Kota Manado telah memenuhi syarat mutu batas maksimum cemaran mikroba yaitu pada tempat 1 berkisar 4 x 101 CFU/mL  pada tempat 2 berkisar 3 x 101 CFU/mL dan pada tempat 3 berkisar 0,003 x 103 CFU/mL. Kata kunci: bakteri, koloni, kue jajanan Abstract “Kue Ku” as a kind of traditional cake is able to be contaminated by microbes because of unhygienic handling. This study aimed to analyze the bacteria quntitatively on “Kue Ku” cakes in Bersehati Traditional Market, Manado City. This study was conducted by isolating bacteria on PCA (Plate Count Agar) differential medium for 48 hours at 37 ° C then purified again with MCA (Mac Conkey Agar) selective medium and NA (Nutrient Agar) differential medium. The results showed that the number of bacteria on “Kue Ku” cake at Bersehati Traditional Market, Manado City fulfilled the quality requirement of maximum limit of microbial contamination, i.e. 4 x 101 CFU/mL (location 1), 3 x 101 CFU/mL (location 2), and 0.003 x 103 CFU/mL (location 3) . Keywords: bacteria, colony, traditional cake