S Kamilia Aziz
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pola Pengendalian Banjir pada Bagian Hilir Saluran Primer Wonorejo Surabaya S Kamilia Aziz
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 9, No 2 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.337 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v9i2.2777

Abstract

Sub-Sistem drainase Wonorejo-Rungkut merupakan bagian dari sistem drainase Jambangan sebagai bagian dari sistem drainase Surabaya yang mempunyai wilayah banjir terparah karena sepanjang daerah alirannya seringkali terjadi banjir. Sub-Sistem Wonorejo-Rungkut mempunyai dua saluran primer yaitu Primer Wonorejo dan Primer Rungkut. Saluran Primer Wonorejo dan Primer Rungkut sebenarnya memiliki pintu laut sendiri-sendiri, akan tetapi sekarang saluran Primer Rungkut dihubungkan dengan Primer Wonorejo, dengan demikian menambah inflow yang masuk ke saluran Primer Wonorejo. Permasalahannya adalah pada kapasitas sistem drainase yang ada belum mampu menampung debit rencana 10 tahunan terutama pada saat banjir terjadi bersamaan dengan pasang air laut. Penelitian ini difokuskan untuk menyelesaian persoalan banjir pada bagian hilir Saluran Primer Wonorejo. Dengan bantuan program hecras dapat disimulasi berapa debit yang mengalir pada bagian hilir saluran. dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan persoalan banjir pada bagian hilir saluran primer wonorejo, terutama ketika banjir terjadi bersamaan dengan pasang air laut, perlu memperluas busem yang sudah ada yaitu yang semula 20 ha menjadi 58 ha denganĀ  kedalaman air 2 m. Sedangkan rumah pompa tetap dengan kapasitas 10 m3/dt.Akan tetapi untuk menghidari konflik sosial di masyarakat, dibutuhkan studi AMDAL agar solusi yang diambil, dapat dilaksanakan dilapangan.
Pola Distribusi Hujan Kota Surabaya S Kamilia Aziz; Ismail Sa'ud
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1975.459 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v14i1.3046

Abstract

Kota Surabaya mengalami hujan pada bulan-bulan tertentu. Dari data curah hujan diketahui curah hujan tinggi terjadi pada bulan Desember- Januari. Sedangkan curah hujan rendah terjadi pada bulan Juli - September. Karena di Surabaya ini terdapat 11 stasiun hujan yang ditempatkan secara terpencar, maka tinggi hujan yang tercatat pada masing-masing stasiun tidak sama. Tujuan dari studi ini yaitu untuk mendapatkan suatu pola/gambaran penyebaran hujan rencana dan intensitas hujan yang terjadi dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Manfaat dari studi ini yaitu bisa dijadikan acuan awal dalam perencanaan sistem drainase di pengembangan wilayah di Kota Surabaya. Hasil yang didapatkan yaitu dari pola intensitas hujan rencana 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun menunjukkan semakin besar periode ulangnya maka semakin kecil kerapatan garis isohyetnya. Intensitas hujan yang terbesar periode ulang 2 tahun, 5 tahun terjadi di Stasiun Simo sebesar 28 mm/jam dan 40 mm/jam, sedangkan periode ulang 10 tahun terjadi di Stasiun Wonorejo sebesar 47 mm/jam. Intensitas hujan yang terkecil periode ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun terjadi di Stasiun Kedung Cowek sebesar 15 mm/jam, 26 mm/jam, dan 33 mm/jam. Berdasarkan wilayah kecamatan Intensitas hujan yang terbesar periode ulang 2 tahun, 5 tahun terjadi di Kecamatan Sawahan dan periode ulang 10 tahun terjadi di Kecamatan Rungkut. Sedangkan intensitas hujan yang terkecil periode ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun terjadi di Kecamatan Kenjeran.