Ismail Sa'ud
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pola Distribusi Hujan Kota Surabaya S Kamilia Aziz; Ismail Sa'ud
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1975.459 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v14i1.3046

Abstract

Kota Surabaya mengalami hujan pada bulan-bulan tertentu. Dari data curah hujan diketahui curah hujan tinggi terjadi pada bulan Desember- Januari. Sedangkan curah hujan rendah terjadi pada bulan Juli - September. Karena di Surabaya ini terdapat 11 stasiun hujan yang ditempatkan secara terpencar, maka tinggi hujan yang tercatat pada masing-masing stasiun tidak sama. Tujuan dari studi ini yaitu untuk mendapatkan suatu pola/gambaran penyebaran hujan rencana dan intensitas hujan yang terjadi dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Manfaat dari studi ini yaitu bisa dijadikan acuan awal dalam perencanaan sistem drainase di pengembangan wilayah di Kota Surabaya. Hasil yang didapatkan yaitu dari pola intensitas hujan rencana 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun menunjukkan semakin besar periode ulangnya maka semakin kecil kerapatan garis isohyetnya. Intensitas hujan yang terbesar periode ulang 2 tahun, 5 tahun terjadi di Stasiun Simo sebesar 28 mm/jam dan 40 mm/jam, sedangkan periode ulang 10 tahun terjadi di Stasiun Wonorejo sebesar 47 mm/jam. Intensitas hujan yang terkecil periode ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun terjadi di Stasiun Kedung Cowek sebesar 15 mm/jam, 26 mm/jam, dan 33 mm/jam. Berdasarkan wilayah kecamatan Intensitas hujan yang terbesar periode ulang 2 tahun, 5 tahun terjadi di Kecamatan Sawahan dan periode ulang 10 tahun terjadi di Kecamatan Rungkut. Sedangkan intensitas hujan yang terkecil periode ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun terjadi di Kecamatan Kenjeran.
Penggunaan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk Menilai Alternatif Sumur Resapan, Long Storage, dan Tampungan Air sebagai Pengendali Banjir di Surabaya Ismail Sa'ud
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.827 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v10i2.2668

Abstract

Perubahan tata guna lahan di Surabaya, dari lahan terbuka hijau menjadi pemukiman, pergudangan, dan perdagangan, dapat menaikkan koefisien dan debit aliran permukaan. Akibatnya, hal tersebut meningkatkan resiko terjadinya banjir dan genangan di wilayah Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai mana yang terbaik diantara Sumur Resapan, Long Storage, dan Tampungan Air, sebagai pengendali banjir untuk masing-masing wilayah Surabaya Pusat, Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Utara, dan Surabaya Selatan. Pemilihan tiga alternatif pengendali banjir tersebut diperoleh dari sebelas kuisioner yang diajukan pada expert dibidang pengendalian banjir. Kriteria penilaian yang digunakan meliputi aspek teknis, pelaksanaan, dan operasi dan pemeliharaan, hal terebut berdasarkan studi literatur dan sebelas kuisioner yang diajukan kepada expert. Pengambilan keputusan menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan perhitungan pembobotan menggunakan pair wise comparison. Dengan pair wise comparison diperoleh bobot untuk aspek teknis adalah 39%, aspek pelaksanaan 23%, dan aspek operasi dan pemeliharaan 38%. Hasil akhir pilihan pengendali banjir untuk masing-masing wilayah beserta bobotnya adalah sebagai berikut; Surabaya Pusat adalah Sumur Resapan (0,474), Surabaya Barat adalah Tampungan Air (0,658), Surabaya Timur adalah adalah Tampungan Air (0,569), Surabaya Utara adalah Tampungan Air (0,394) dan Surabaya Selatan adalah Tampungan Air (0,547).
Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya Edy Sumirman; Ismail Sa'ud; Akhmad Yusuf Zuhdi
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.096 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v14i2.3052

Abstract

Pada musim hujan genangan terjadi disebagian Kota Surabaya khususnya di kawasan Tambaksari. Pada saat curah hujan yang tinggi sering terjadi genangan pada badan jalan dan bangunan disekitarnya. Permasalahan banjir yang terjadi berasal dari permasalahan saluran sekunder drainase sehingga perlu dilakukkan studi untuk mengevaluasi kembali sistem drainase yang ada. Sistem drainase yang dievaluasi hanya pada saluran sekunder Tambaksari. Dimana yang dievaluasi meliputi dimensi saluran, tata guna lahan dan kapasitas saluran sekunder.Tahapan perhitungan meliputi perhitungan intensitas hujan, perhitungan debit banjir rencana kemudian dibandingkan dengan kapasitas saluran yang ada. Perhitungan dimensi saluran rencana berdasarkan debit hujan rencana pada periode ulang 5 tahun dan tata guna lahan pada kawasan Tambaksari.Berdasarkan hasil perhitungan antara debit rencana dengan debit saluran sekarang ada 11 saluran yang terjadi genangan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan merencanakan kembali dimensi saluran sekunder sehingga tidak terjadi genangan baik di jalan raya maupun di pemukiman sekitar.
Kajian Penanggulangan Banjir di Wilayah Pematusan Surabaya Barat Ismail Sa'ud
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2007)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.588 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v3i1.2562

Abstract

Pada paper ini akan dipaparkan tentang kajian penyelesaian banjir di wilayah pematusan Surabaya Barat. Metodologi yang digunakan dalam studi ini, meliputi : melakukan survey dan indentifikasi; mengkaji sistem drainase Surabaya Barat; melakukan analisa hidrologi; membuat analisa untuk pengembangan solusi alternatif dan merumuskan kesimpulan terhadap hasil studi. Faktor penyebab banjir di kawasan Surabaya Barat, diantaranya curah hujan yang tinggi, pasang air laut dan kemampuan alir sungai/saluran rendah serta adanya hambatan-hambatan aliran pada saluran. Rencana tata guna lahan dimasa yang akan datang memiliki kecenderungan meningkatnya aliran permukaan. Daerah aliran sungai (DAS) bagian hulu telah berkembang sebagai kawasan terbangun sehingga tidak tersedia lahan cukup luas yang dapat digunakan sebagai retention basin yang dapat mengurangi debit banjir yang mengalir ke sungai. Perlunya dilakukan pengurangan debit aliran yang mengalir ke Saluran Gunungsari dengan cara membagi debit aliran dari saluran ke sungai terdekat yaitu Kali greges, Kali Balong, Kali Kandangan dan Kali Sememi. Normalisasi saluran direncanakan dengan memperbesar dimensi, peninggian tanggul maupun merubah kemiringan dasar saluran. Peninggian tanggul menyebabkan aliran air dari lahan di kanan atau kiri tanggul tidak dapat langsung mengalir ke sungai sehingga diperlukan side drain dan kolam penampungan sementara.
Kajian Drainase Kawasan Polda Jatim Siti Kamilia Aziz; Ismail Sa'ud; Muhammad Hafiizh Imaaduddiin; Mohammad Khoiri
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.851 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v16i1.3558

Abstract

Persoalan banjir di kawasan Polda Jatim disebabkan karena elevasi kawasan yang relatif sama dengan elevasi outlet sehingga ketika saluran outlet penuh atau tergenang, maka kawasan ini tidak dapat mengalirkan air ke outlet. Pada kajian ini dievaluasi kemampuan saluran eksisting mengalirkan debit banjir dan upaya menahan air dari luar kawasan tidak masuk ke dalam. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa beberapa saluran perlu dinormalisasi. Untuk mengatasi luberan air dari luar kawasan, diterapkan sistem semi polder, sekeliling kawasan ditinggikan 30 cm dan dibangun pintu pada tiap-tiap outlet. Air yang tertahan didalam kawasan ditampung di kolam tampungan dan dipompa keluar ke saluran tengah ketika saluran sudah surut. Volume kolam tampungan yang dibutuhkan sebesar 7248.42 m3 untuk Q5 dan 7697.48 m3 untuk Q10. Lama pengosongan kolam tampungan menggunakan pompa eksisting dengan debit 0.5 m3/dt adalah 4 jam untuk Q5 dan 4.27 jam untuk Q10.
Pemanfaatan Kolam Tampung Sebagai Upaya Mitigasi Banjir Kawasan Pada Sub Sistem Medokan Ayu Kota Surabaya Hafiizh Muhammad Imaaduddiin; Kuntjoro Kuntjoro; Ismail Sa'ud; Didik Harijanto; Dwi Indriyani
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1417.819 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v20i2.12519

Abstract

Medokan Ayu is an area from Surabaya Drainage Master Plan 2018-2038, located in Rayon Jambangan and reported to be inundated. This caused by overcapacity of the existing drainage channel to accommodate the 2-year flood discharge. From 134 channels observed, 27 channels overflowed, and 20 out of 27 canals are located in residential areas so the inundation hampered the local citizens activities. For a discharge period of 10 years, overflow occurs in the upstream and the middle of the main channel due to the slope of the channel is too flat. Since it is not possible to change the base elevation upstream or downstream, a reservoir was created as a solution by utilizing the government's inventory area located near the downstream of the channel. This reservoir will have pump that stream the water back to downstream channel. So, with this flood control system, Medokan Ayu area can be free from inundation.