Sebagian besar tanggul sungai adalah merupakan tanggul alami yang di bentuk dengan menggunakan material tanah sekitar. Permasalahan utama pada tanggul alami sungai adalah kelongsoran yang sering terjadi pada bibir/tepi tanggul. Disamping permasalahan tanah dasar, persoalan tambahan pada kestabilan tanggul adalah arus sungai, derasnya arus dapat menyebabkan erosi pada lereng tanggul sehingga menyebabkan kelongsoran tanggul. Studi ini mencoba untuk menganalisa kelongsoran pada tanggul sungai dengan kondisi alami dan kondisi dengan perkuatan. Model yang disimulasikan adalah lereng tanggul sungai dengan kemiringan sudut 80° dimana sudut ini dianggap kritis dalam kestabilan tanggul, sedangkan air sungai dimodelkan musim pancaroba, dimana air hampir mendekati kondisi puncak. Kemudian dibuat model variasi kestabilan tanggul tanpa perkuatan, tanggul dengan perkuatan tiresoil di susun vertikal plus angker dan perkuatan tiresoil disusun horisontal plus angker. Hasil pemodelan menunjukkan pada kondisi awal, yaitu tanggul alami di dapatkan angka keamanan kritis adalah 1,342; sedangkan angka keamanan tanggul yang diperkuat dengan tiresoil susun vertikal dan horisontal adalah 3,521 dan 5,166. Hasil permodelan diatas menunjukkan peningkatan angka keamanan yang signifikan pada tanggul yang penggunaan perkuatan tiresoil dibandingkan tanpa perkuatan, hal ini diduga akibat adanya peningkatan kekuatan geser tanah yang dikonstribusikan oleh tiresoil dan angker.