Mohammad Arifin Hilmi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pengalaman Prakerin, Konsep Diri Dan Komitmen Siswa Terhadap Kesiapan Kerja Bidang Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Di Kediri Mohammad Arifin Hilmi
EduTeach : Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran Vol 1 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Unit Pelaksana Praktik Kependidikan Terpadu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.055 KB) | DOI: 10.37859/eduteach.v1i2.1951

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan merupakan salah satu bentukpendidikan yang memberi bekal kepada Siswa dengan berbagai kompetensi untuk mempersiapkan diri memasuki lapangan kerja atau untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pengalaman praktik kerja industri suatu program latihan yang diselenggarakan di lapangan atau di luar sekolah, dalam rangkaian kegiatan pembelajaran, sebagai bagian integral program latihan pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Kesiapan kerja siswa SMK adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh para siswa untuk dapat langsung bekerja setamat sekolah tanpa memerlukan masa penyesuaian diri yang memakan waktu dalam rangka penciptaan suatu produk atau penambahan nilai suatu sumber daya dengan hasil yang maksimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan atau biasa disebut dengan kompetensi kerja. Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan jenis penelitian expost facto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh pengalaman prakerin dengan konsep diri, (2) pengaruh pengalaman prakerin dengan komitmen siswa, (3) pengaruh pengalaman prakerin dengan kesiapan kerja, (4) pengaruh konsep diri dengan komitmen siswa, (5) pengaruh konsep diri dengan kesiapan kerja, (6) pengaruh komitmen siswa dengan kesiapan kerja, (7) pengaruh pengalaman prakerin, konsep diri, komitmen siswa dengan kesiapan kerja populasi pada penelitian ini adalah siswa teknik kendaraan ringan di Kediri yang berjumlah 90 siswa. Semua siswa dalam populasi menjadi responden pengambilan data. Pengumpulan data variabel pengalaman prakerin (X1), konsep diri (X2), komitmen siswa (X3), kesiapan kerja (Y), menggunakan lembar angket. Data penelitian dianalisis dengan analisis jalur. Hasil penelitian: (1) terdapat pengaruh pengalaman prakerin dengan kesiapan kerja dengan presentase pengaruh terhadap kesiapan kerja 41,80 persen, (2) terdapat pengaruh konsep diri dengan kesiapan kerja dengan presentase pengaruh konsep diri terhadap kesiapan kerja 47,65 persen. (3) terdapat pengaruh komitmen siswa dengan kesiapan kerja dengan presentase pengaruh komitmen siswa terhadap kesiapan kerja 10,55 persen. (4) variabel konsep diri merupakan variabel yang paling berpengaruh pada kesiapan kerja dengan presentase tertinggi yaitu 46,65 persen.
Kesiapan Wirausaha Siswa SMK di Era Revolusi Industri 4.0 Melalui Peningkatan Keterampilan Abad 21 Mohammad Arifin Hilmi; Munoto Munoto; Eko Hariyadi
Jurnal Pendidikan Teknologi Informatika dan Sains Vol 2 No 2 (2020): Journal of Education Informatic Technology and Science
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jeits.v2i2.1990

Abstract

Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah untuk masyarakat lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebesar 10,66 persen dan 10,43 persen, sementara pengangguran lulusan sekolah dasar (SD) ke bawah jumlahnya 3,56 persen naik dari posisi Februari 2013, 3,37 persen. Pengangguran lulusan sekolah menengah pertama (SMP) mencapai 8,37 persen atau naik dari februari 2013 sebesar 7,83 persen. Pengangguran lulusan diploma I/II/III mencapai 7,16 persen atau turun dari februari 2013 sebesar 11,59 persen. Terakhir pengangguran lulusan universitas turun menjadi 8,02 persen dari 9,95 persen di februari 2013. Hal ini menunjukan bahwa siswa lulusan sekolah menengah kejuruan yang seharusnya merupakan tenaga siap pakai ternyata belum terbukti. Para lulusan sekolah menengah kejuruan justru terbanyak menjadi pengangguran. Masalah sosial seperti narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, dan lain sebagainya akan timbul apabila masalah penganguran dibiarkan dan tidak segera ditanggulangai, kondisi tersebut juga akan mengganggu pembangunan disegala bidang dan stabilitas nasional.. Mengapa ada begitu banyak pengangguran yang terdidik. Apakah tidak ada lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang bisa menjadi pengusaha? Seberapa tinggi keterampilan abad ke-21 (berpikir kritis, kreatif & inovasi, komunikasi dan kolaborasi = 4C) dari siswa SMK? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan 4C dapat meningkatkan kesiapan kewirausahaan SMK. Penelitian ini dilakukan melalui tinjauan literatur dan hasil-hasil penelitian yang relevan dan dilanjutkan melalui Focus Group Discussion (FGD). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif-kualitatif. Penelitian menemukan bahwa keterampilan 4C secara signifikan dapat meningkatkan kesiapan wirausaha siswa SMK, yang berarti bahwa peningkatan kesiapan wirausaha siswa SMK dapat dilakukan melalui peningkatan keterampilan abad ke-21.