Suparjan Petasule
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keracunan Merkuri Pada Pemijar Dan Pengolah Emas Di Tambang Emas Desa Hulawa Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2012. Petasule, Suparjan
PUBLIC HEALTH JOURNAL VOL 1, NO 1, 2012
Publisher : PUBLIC HEALTH JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Suparjan Petasule. 811408112. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keracunan Merkuri Pada Pemijar Dan Pengolah Emas Di Tambang Emas Desa Hulawa Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2012. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I dr. Zuhriana K. Yusuf, M.Kes dan Lia Amalia, SKM, M. Kes pembimbing II. Kegiatan Penambangan emas di Desa Hulawa merupakan kegiatan yang telah dilakukan selama berpuluh tahun oleh masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan oleh BLH Gorontalo Utara terdapat penambang yang terindikasi keracunan merkuri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keracunan merkuri pada penambang emas khususnya pemijar dan pengolah di Desa Hulawa, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah para penambang yang masih aktif bekerja. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 29 orang. Data penelitian diambil melalui panduan wawancara dengan kuisioner dan pemeriksaan laboratorium kandungan merkuri di rambut. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah kadar merkuri yang digunakan/hari, masa kerja (tahun), jam kerja/hari, frekuensi kerja/minggu, dan kelengkapan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dari 29 orang sampel terdapat 24 orang (82,8 %) keracunan merkuri. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jam kerja/hari (χ2hit = 5.690 dan ρ =0,046) dan kelengkapan penggunaan APD (χ2hit = 6.768 dan ρ =0,022) dengan keracunan merkuri pada pemijar dan pengolah di Tambang Emas Desa Hulawa, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara. Diharapkan bagi penambang untuk dapat memilih metode yang yang ramah lingkungan tanpa penggunaan bahan-bahan berbahaya, serta mengatur jam kerja dan selalu menggunakan APD. Kata Kunci : Keracunan Merkuri, Penambang, Pemijar, Pengolah  
ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ANALYSIS (SO2, NO2, CO and TSP) IN THE BONE BOLANGO AREA ROAD SEGMENT Ayu Rofia Nurfadillah; Suparjan Petasule
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 6, No 2 (2022): JULI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNIT
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i3.13544

Abstract

 Air pollution occurs because of changes in normal conditions by including foreign substances in a certain time and for a long time. Air content is determined by the presence of substances such as carbon monoxide, dust/particles, sulfur dioxide (SO2), nitrogen oxides (NO2), hydrogen sulfide (H2S), and particulate matter (PM2.5, PM10, TSP). 70% of the cases of air pollution in urban areas are caused by motor vehicle emissions. Bone Bolango has a population that is increasing every year resulting in the development of an increasing number of transportation. This results in a decrease in air quality caused by several pollutants generated from exhaust fumes from motor vehicles. The purpose of this study was to analyze the risk of SO2, NO2, CO and TSP agents on the road section of the Bone Bolango area. This research is an observational study with an environmental quality risk analysis (ARKL) approach. Measurements of SO2, NO2, CO and TSP agents were carried out at four points, that is Jl. Huduido, Jl. Ratuwangi, Jl. Saptamarga, and Jl. Pasar Minggu which is a densely populated area. The measurement results show that the concentration of each risk agent is still below the safe limit of ambient air quality standards according to PP RI No. 22 Tahun 2021 concerning the Implementation of Environmental Protection and Management. The results of the risk analysis showed the level of risk of SO2, NO2, CO and TSP agents for the adult population, RQ1, meaning that it is not at risk for the adult population for the next 30 years. In addition to the level of risk for the population of children, only SO2 agents have an RQ1, meaning that it is have risk for the population of children for the next 30 years, while NO2, TSP and CO agents have an RQ value 1, meaning they are not at risk for children until the next 30 years. Conclusion Environmental Health Risks caused by So2, No2, Co and Tsp elements in the Bone Bolango Region Road are still below the safe limits of ambient air quality standards.Pencemaran udara terjadi karena adanya perubahan kondisi normal dengan dimasukkannya zat-zat asing dalam jumlah tertentu dan dalam waktu yang lama. Kadar pencemaran udara ditentukan oleh adanya zat-zat seperti karbon monoksida, debu/partikel, sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO2), hidrogen sulfide (H2S) serta partikel (PM2,5, PM10, TSP). Sebagian besar kasus pencemaran udara diperkotaan 70% diantaranya disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Bone bolango mempunyai jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya mengakibatkan perkembangan jumlah transportasi semakin meningkat. Hal ini berakibat pada penurunan kualitas udara yang diakibatkan oleh beberapa polutan yang dihasilkan dari pembuangan asap kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis risiko agen SO2, NO2, CO dan TSP diruas jalan wilayah Bone Bolango. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan analisis risiko kualitas lingkungan (ARKL).  Pengukuran agen SO2, NO2, CO dan TSP dilakukan diempat titik yaitu ruas Jl. Huduido, Jl. Ratuwangi, Jl. Saptamarga, dan Jl. Pasar Minggu yang merupakan wilayah padat penduduk. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi dari masing-masing agen risiko masih berada dibawah batas aman baku mutu udara ambien menurut PP RI no. 22 Tahun 2021, Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hasil analisis risiko menunjukkan tingkat risiko dari agen SO2, NO2, CO dan TSP untuk populasi dewasa yaitu RQ1, artinya tidak berisiko untuk populasi dewasa sampai 30 tahun mendatang. Selain itu tingkat risiko untuk populasi anak-anak, hanya agen SO2 yang memiliki RQ1, artinya berisiko untuk populasi anak-anak sampai 30 tahun mendatang, sedangkan agen NO2, TSP dan CO memiliki nilai RQ1, artinya tidak berisiko untuk anak-anak sampai 30 tahun mendatang. Kesimpulan Risiko Kesehatan Lingkungan yang disebabkan oleh unsur So2, No2, Co dan Tsp Di Ruas Jalan Wilayah Bone Bolango masih berada dibawah batas aman baku mutu udara ambien.