Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT OF MERCURY EXPOSURE IN RED SNAPPER FISH TO COGNITIVE FUNCTION DISORDERS Ayu Rofia Nurfadillah; Tri Septian Maksum
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 2 (2021): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i2.10317

Abstract

Gold mining activities produce mercury waste which is very toxic. Mercury can enter the waters and accumulate in fish, and if consumed it can cause health problems, for example neurological dysfunction. Research objective was to analyze the risk of  mercury in red snapper on cognitive dysfunction at the community in Bilato Sub-District, Gorontalo District. This study was observational study with cross-sectional design and Environmental Health Risk Analysis (EHRA). The population is all red snapper that live and forage in Bilato waters, and buyers who consume red snapper sold in Bilato Traditional Market. The research sample was red snapper which was sold in it, and 100 respondents were obtained using purposive sampling technique. Mercury content data were obtained through laboratory test results, and respondent data were collected through interviews. Data analysis technique used EHRA method, chi-square and spearman correlation test. The results showed that level of mercury in red snapper was 0.00035 ppm, 68.0% of respondents consumed it and 92.0% had impaired cognitive function. The realtime RQ values were 0.00223 (no risk) and 3.43 (risky) for lifetime RQ. There is a relationship between consumption of red snapper and impaired cognitive function (p=0.043). Meanwhile, the unrelated variables were frequency of consumption (p=0.772), amount of consumption (p=0.602), and duration of consumption (p=0.843). It's recommended that the public consume more varied fish to minimize accumulation of mercury in the body.  
PAJANAN TIMBAL UDARA DAN TIMBAL DALAM DARAH DENGAN TEKANAN DARAH DAN HEMOGLOBIN (Hb) OPERATOR SPBU Ayu Rofia Nurfadillah; Irwan irwan
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 3, No 2 (2019): OKTOBER: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.485 KB) | DOI: 10.35971/gojhes.v1i2.2698

Abstract

Abstrak Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) merupakan tempat yang sangat potensial mencemari lingkungan di sekitarnya terutama pencemaran udara timbal yang berasal dari penguapan bensin maupun akibat dari pengeluaran gas buang kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pajanan timbal (Pb) di udara dan konsentrasi timbal (Pb) dalam darah dengan tekanan darah dan Hb pada operator SPBU di Ruas Jalan Perintis Kemerdekaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan menggunakan design cross sectional. Sampel sebanyak 30 responden yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan sampel sampel udara masing-masing 2 titik pada 5 SPBU di ruas jalan perintis kemerdekaan. Data dikumpulkan melalui kuesioner, pengukuran langsung kepada responden dan pemeriksaan lingkungan. Data dianalisis menggunakan korelasi rank spearman dan regressi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar timbal SPBU dengan kadar timbal dalam darah operator SPBU (p=0.487, r=0.132); ada hubungan antara umur dengan kadar timbal dalam darah operator SPBU (p=0.016, r=0.436); ada hubungan antara masa kerja dengan kadar timbal dalam darah operator SPBU (p=0.001, r=0.558); ada hubungan antara jumlah rokok yang dikonsumsi dengan kadar timbal dalam darah operator SPBU (p=0.004, r=0.510); ada hubungan antara kadar timbal dalam darah dengan kadar Hb operator SPBU (p=0.003, r=-0.521); tidak ada hubungan antara kadar timbal dalam darah dengan tekanan darah systole (p=0.139, r=0.277) maupun diastole (p=0.278, r=0.205). Diharapkan penggunaan APD (Masker) dalam beraktivitas dilingkungan SPBU dan dan melakukan pemantauan kesehatan yang teratur dengan minimal 1 tahun sekali.
ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ANALYSIS (SO2, NO2, CO and TSP) IN THE BONE BOLANGO AREA ROAD SEGMENT Ayu Rofia Nurfadillah; Suparjan Petasule
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 6, No 2 (2022): JULI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNIT
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i3.13544

Abstract

 Air pollution occurs because of changes in normal conditions by including foreign substances in a certain time and for a long time. Air content is determined by the presence of substances such as carbon monoxide, dust/particles, sulfur dioxide (SO2), nitrogen oxides (NO2), hydrogen sulfide (H2S), and particulate matter (PM2.5, PM10, TSP). 70% of the cases of air pollution in urban areas are caused by motor vehicle emissions. Bone Bolango has a population that is increasing every year resulting in the development of an increasing number of transportation. This results in a decrease in air quality caused by several pollutants generated from exhaust fumes from motor vehicles. The purpose of this study was to analyze the risk of SO2, NO2, CO and TSP agents on the road section of the Bone Bolango area. This research is an observational study with an environmental quality risk analysis (ARKL) approach. Measurements of SO2, NO2, CO and TSP agents were carried out at four points, that is Jl. Huduido, Jl. Ratuwangi, Jl. Saptamarga, and Jl. Pasar Minggu which is a densely populated area. The measurement results show that the concentration of each risk agent is still below the safe limit of ambient air quality standards according to PP RI No. 22 Tahun 2021 concerning the Implementation of Environmental Protection and Management. The results of the risk analysis showed the level of risk of SO2, NO2, CO and TSP agents for the adult population, RQ1, meaning that it is not at risk for the adult population for the next 30 years. In addition to the level of risk for the population of children, only SO2 agents have an RQ1, meaning that it is have risk for the population of children for the next 30 years, while NO2, TSP and CO agents have an RQ value 1, meaning they are not at risk for children until the next 30 years. Conclusion Environmental Health Risks caused by So2, No2, Co and Tsp elements in the Bone Bolango Region Road are still below the safe limits of ambient air quality standards.Pencemaran udara terjadi karena adanya perubahan kondisi normal dengan dimasukkannya zat-zat asing dalam jumlah tertentu dan dalam waktu yang lama. Kadar pencemaran udara ditentukan oleh adanya zat-zat seperti karbon monoksida, debu/partikel, sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO2), hidrogen sulfide (H2S) serta partikel (PM2,5, PM10, TSP). Sebagian besar kasus pencemaran udara diperkotaan 70% diantaranya disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Bone bolango mempunyai jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya mengakibatkan perkembangan jumlah transportasi semakin meningkat. Hal ini berakibat pada penurunan kualitas udara yang diakibatkan oleh beberapa polutan yang dihasilkan dari pembuangan asap kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis risiko agen SO2, NO2, CO dan TSP diruas jalan wilayah Bone Bolango. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan analisis risiko kualitas lingkungan (ARKL).  Pengukuran agen SO2, NO2, CO dan TSP dilakukan diempat titik yaitu ruas Jl. Huduido, Jl. Ratuwangi, Jl. Saptamarga, dan Jl. Pasar Minggu yang merupakan wilayah padat penduduk. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi dari masing-masing agen risiko masih berada dibawah batas aman baku mutu udara ambien menurut PP RI no. 22 Tahun 2021, Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hasil analisis risiko menunjukkan tingkat risiko dari agen SO2, NO2, CO dan TSP untuk populasi dewasa yaitu RQ1, artinya tidak berisiko untuk populasi dewasa sampai 30 tahun mendatang. Selain itu tingkat risiko untuk populasi anak-anak, hanya agen SO2 yang memiliki RQ1, artinya berisiko untuk populasi anak-anak sampai 30 tahun mendatang, sedangkan agen NO2, TSP dan CO memiliki nilai RQ1, artinya tidak berisiko untuk anak-anak sampai 30 tahun mendatang. Kesimpulan Risiko Kesehatan Lingkungan yang disebabkan oleh unsur So2, No2, Co dan Tsp Di Ruas Jalan Wilayah Bone Bolango masih berada dibawah batas aman baku mutu udara ambien.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA BERSIH, SEHAT DAN MANDIRI UNTUK MEWUJUDKAN DESA PEDULI LINGKUNGAN Ayu Rofia Nurfadillah; Nur Ayini S. Lalu
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): Mei : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v2i2.13593

Abstract

Dewasa ini kondisi masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan terutama mengenai kepedulian lingkungan. Kebaruan kegiatan dalam pengabdian ini karena membentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dalam hal pengelolaan sampah yang baik dan benar. Permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Banggai disebabkan oleh beberapa factor, antara lain: volume sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya dan partisipasi masyarakat yang masih rendah dalam hal pengelolaan sampah. Hal ini menjadi perhatian besar baik bagi dosen dan mahasiswa KKN Tematik Desa Membangun Periode II Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2021 tujuan kegiatan ini untuk melakukan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membangun Desa Bersih, Sehat Dan Mandiri Untuk Mewujudkan Desa Peduli Lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 30 hari di Desa Tintingan , Kecamatan Pagimana dengan jumlah peserta KKN sebanyak 10 orang. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan antara lain, observasi lapangan, survey, diskusi dan wawancara untuk mengkaji keadaan/ kondisi desa, pelaksanaan sosialisasi dan FGD bersama masyarakat untuk menetapkan program pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan. Hasil kegiatan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yakni pembuatan 6 Tong Sampah, pelatihan pengolahan sampah menggunakan metode Ecobrick serta pengadaan pamphlet “Peduli Sampah” dan monitoring evaluasi. Hasil evaluasi program menunjukkan sebanyak 80% masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. kesimpulan pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan partisipasi   dalam melakukan pengolahan sampah dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan mandiri di Kecamatan Pagimana. Kata Kunci : Lingkungan; Sampah; Ecobrick. 
ANALYSIS OF OCCUPATIONAL STRESS ON NURSES IN TOTO KABILA REGIONAL GENERAL HOSPITAL Ayu Rofia Nurfadillah; Nur Ayini S. Lalu
International Journal of Health Science & Medical Research Vol 1, No 2 (2022): August 2022
Publisher : UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.989 KB) | DOI: 10.37905/ijhsmr.v1i2.14100

Abstract

Nursing is a very stressful job because a nursing service provider has a longer duration with patients and is required to provide quality services quickly, precisely, and carefully in complex circumstances or conditions. In addition, nurses are often burdened with other additional tasks and often carry out activities that are not their functions, such as handling administration, finance, and others. Nurses have higher stress levels than other professionals in hospitals. The novelty of this study is because it examines work stress on nurses at TOTO KABILA Hospital. The purpose of this study was to analyze work stress on nurses at Toto Kabila Hospital. The research design used a cross-sectional design, with a research sample of 116 nurses. Analysis of the data used is the chi-square test. The results showed that nurses who had a less heavy workload and experienced moderate work stress were 17 respondents (54.8%) and those who experienced severe work stress were 14 respondents (45.2%). At the same time, nurses with a heavy workload and moderate work stress are 22 respondents (25.9%), and among experts with serious work stress, as many as 63 respondents (74.1%). For good interpersonal relationships, 2 respondents (9.1%) experienced work stress, and 20 respondents (90.9%). Meanwhile, interpersonal relationships that experienced moderate work stress were 37 respondents (39.4%), and severe work stresses 57 respondents (60.6%). The conclusion is that there is a relationship between the workload and interpersonal relationships of nurses with the work stress of nurses at Toto Kabila Hospital, with a value of 0.05. Suggestions are expected that the nurses of RSUD Toto Kabila can manage their working time well, use time effectively in order to complete their work on time, and can find the best solution for every problem faced so as to reduce the workload that results in work stress.
Pembuatan Serbuk Jahe Herbal ( SEJA) Untuk Pencegahan Stunting Di Desa Lomaya Ariani Hutuba; Madania Madania; Ayu Rofia Nurfadillah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.202 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18595

Abstract

Stunting atau terhambatnya pertumbuhan tubuh merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi. Zat gizi ini kemudian digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan serta memperbaiki jaringan tubuh. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan menjaga daya tahan tubuh dan konsumsi makanan yang bergizi dan mengkonsumsi senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas imunomodulator/immune booster. Senyawa bioaktif seperti gingerol, zingeron, shogaol, dan gingerin yang terdapat pada jahe (Zingiber officinale) memiliki khasiat yang besar untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh tidak hanya mencegah agar tidak mudah terserang penyakit, namun juga mempercepat penyembuhan dan pemulihan dari sakit. Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan jahe, peserta dapat merasakan manfaat secara langsung untuk bisa mengolah jahedan dikonsumsi mandiri. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan dan pelatihan pembuatan serbuk jahe herbal. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah masyarakat antusias mengikuti kegiatan ini dan masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai jahe.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DI DAERAH RAWAN DBD MELALUI PEMANFAATAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI BIOLARVASIDA Aedes aegypti Tri Septian Maksum; Ayu Rofia Nurfadillah; Muhamad Fajaruddin Natsir
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 2 (2023): Vol 2. Edisi 2 , 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i2.18997

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia khususnya di daerah tropis, termasuk Indonesia, yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Kecamatan Kabila menjadi salah satu kecamatan (daerah) yang rawan terhadap DBD. Hal ini karena Kecamatan Kabila memiliki AK lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Bone Bolango. Biolarvasida daun sirih dapat diaplikasikan ke dalam penampungan air bersih dan mampu mengurangi jentik nyamuk Aedes aegypti. Tujuan kegiatan PkM ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Dutohe Barat Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango tentang penyakit demam berdarah dan pengendalian jentik nyamuk Aedes aegypti dengan memanfaatkan daun sirih (Piper betle L.) sebagai mengunakan biolarvasida. Target yang diharapkan dalam kegiatan PkM ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang daur hidup nyamuk Aedes aegypti, pola penyebaran penyakit DBD dan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal serta keterampilan dalam pembuatan biolarvasida berbahan dasar daun sirih (Piper betle L.) dengan benar. Luaran PkM berupa karya yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat berupa biolarvasida Aedes aegypti berbahan dasar daun sirih (Piper betle L.), artikel yang dipublikasi di jurnal pengabdian kepada masyarakat, laporan hasil pelaksanaan PkM, dan buku catatan keuangan. Kegiatan PkM dilaksanakan di Desa Dutohe Barat Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango pada Bulan Mei 2022. Sasaran kegiatan PkM adalah masyarakat desa dengan peserta pelatihannya difokuskan kepada kepada ibu-ibu PKK di Desa Dutohe Barat Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan dalam kegiatan PkM ini meliputi ceramah, demonstrasi dan tes kognitif.
ANALISIS RISIKO MIKROBIOLOGI (MRA) PADA MASYARAKAT YANG MENGONSUMSI MINUMAN SARABA DI PUSAT KULINER KAKI LIMA TARUNA REMAJA KOTA GORONTALO Widya Ningrum Baharuddin; Ayu Rofia Nurfadillah
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 3 (2023): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i3.20565

Abstract

Wilayah sekitaran taruna remaja Kota Gorontalo adalah salah satu tempat umum yang ramai dikunjungi oleh masyarakat gorontalo. Karena lapangan taruna remaja ini terletak di kawasan cagar budaya, pada kawasan ini terdapat beragam pedagang kuliner yang menjual berbagai macam makanan dan minuman salah satunya adalah minuman saraba. Berdasarkan hasil laboratorium ditemukan bakteri Salmonella sp pada minuman saraba yaitu melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh BPOM yaitu negatif/25 ml. Kebaruan dalam penelitian ini karena menganalisis risiko mikrobiologi (MRA) pada masyarakat yang mengonsumsi minuman saraba di pusat kuliner kaki lima taruna remaja Kota Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya risiko paparan mikrobiologi pada minuman saraba di pusat kuliner kaki lima taruna remaja Kota Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan Microbial Risk Assessment (MRA). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat yang mengonsumsi minuman saraba di pusat kuliner kaki lima taruna remaja Kota Gorontalo dengan responden berjumlah 97 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan paparan mikroba pada minuman saraba dikategorikan risiko kesehatan Non Karsinogenik dengan nilai HQ minimum terdapat pada titik 2 yaitu 0,0000262 dan HQ maksimum terdapat pada titik 5 yaitu 0,0002571. Kesimpulan bahwa agen tidak berisiko menimbulkan efek merugikan bagi masyarakat yang mengonsumsi minuman saraba di pusat kuliner kaki lima taruna remaja Kota Gorontalo.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa SDN 07 dan 14 Botumoito: Counseling on Clean and Healthy Living Behavior For students at SDN 07 and 14 Botumoito Vivien Novarina Kasim; Ayu Rofia Nurfadillah; Moh Yahya; Riri Devita Ratnasari; Fitri Nento; Faradila Wahab; Abdul Rahman Ahmad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i9.4093

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu secara mandiri menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan di masyarakat. Munculnya berbagai penyakit sering menyerang anak usia sekolah, umumnya berkaitan dengan PHBS. Kondisi sehat dapat dicapai dengan merubah perilaku, salah satunya dengan tindakan mencuci tangan pakai sabun (CPTS). Tujuan dilakukannya pengabdian dengan cara melakukan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa agar mengetahui dan mampu mempraktikkan PHBS terutama dalam hal mencuci tangan serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan menggunakan media video,pemaparan materi, menggunakan kuisioner, diskusi dan tanya jawab aktif.
ANALISIS RISIKO BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA MAKANAN DI PASAR JAJAN KOTA GORONTALO Nur Azmi Hunowu; Ayu Rofia Nurfadillah; Nur Ayini S. Lalu
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Semakin maju suatu  bangsa,  tuntutan  dan  perhatian  terhadap  kualitas  pengan  yang  akan  di  konsumsi semakin besar. E.coli merupakan salah satu bakteri koliform yang termasuk dalam family Enterobacteriaceae. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis risiko bakteri E. coli pada makanan yang ada di pasar jajan kota gorontalo. Desain penelitian yang digunakan adalah dengan metode ARKL yaitu identifikasi bahaya, analisis dosis respon, analisis pemajanan dan karakteristik risiko. Lokasi penelit ian yaitu di pasar jajan kota Gorontalo. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, pengambilan sampel makanan dan pengukuran antropometri. Hasil penelitian menunjukkan dari 3 sampel makanan yang diperiksa, terdapat 1 sampel positif E.coli. Dan terdapat 9 responden yang mengonsumsi makanan yang mengandung E.coli serta memiliki nilai RQ dan ECR yang berada pada kategori berisiko sehingga perlu di adakan manajemen resiko.