Irfiade Zarkasyi Talaththof
Sebelas Maret University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Women Agency in Community-based Disaster Preparedness Irfiade Zarkasyi Talaththof; Siti Zunariyah
Journal of Development and Social Change Vol 4, No 2 (2021): Volume 4 no. 2 Oktober 2021
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jodasc.v4i2.40317

Abstract

The geographical condition of Indonesia is included in vulnerable areas where each region has diverse disaster risks. Various disasters often occur such as floods, landslides, earthquakes and so on. Therefore preparedness is needed before and after a disaster. To achieve preparedness we need access and control of resources. Women are often looked down upon by others and are seen as a weak group so that they are deemed not to have a strong ability to deal with various kinds of disaster conditions. The purpose of this research is to find out the women agency in community-based disaster preparedness. The root of this research theory uses Anthony Giddens's structuration theory which discusses the duality of agent and structure interactions. This research uses a qualitative research method with a descriptive approach. The informant selection technique in this study was purposive sampling which chose SIBAT women as key informants. The data used are primary and secondary data through interview, observation and documentation techniques. Test the validity of the data using source triangulation techniques. Data analysis in this study began with data collection, data reduction, data presentation, and continued with drawing conclusions.The ultimate goal is how to ensure women are resilient so they can coexist with disaster risk. Then the further question is how far the agency is, how vulnerable group is part of the effort to manage risk, or how they adapt to change and pressure. Although they depart from a strong informal community network (SIBAT) both in terms of information disclosure and the process of disaster management, it can be called a part of the structure that makes room for women's agency.The results showed that women have an agency that jumped from the general view that women have been perceived as a vulnerable group and are capable of having the capacity to deal with various vulnerabilities. SIBAT women are able to run agencies of Reproductive in the fields of ecology, economic, social, physical, and education. There are several factors that affect agents being able to jump into an agency when the actors make changes. The factors that influence women agency in terms of preparedness are opportunity and motivation, family support and family reason, and last but not least is participation and regeneration. Keywords                               : Women, Agency, Vulnerability, Capacity
AGENSI PEREMPUAN DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT DI SURAKARTA (Studi Kasus tentang Agensi Perempuan di Kampung Sewu, Sangkrah, dan Semanggi, Kota Surakarta) Irfiade Zarkasyi Talaththof; Siti Zunariyah
Journal of Development and Social Change Vol 1, No 1 (2018): Edisi April 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jodasc.v1i1.40619

Abstract

ABSTRAKIrfiade Zarkasyi Talaththof. D0315035. 2020. “Agensi Perempuan dalam Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat”. Skripsi. Program Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta.Kondisi geografis Indonesia termasuk dalam wilayah yang rawan dimana setiap wilayahnya memiliki risiko bencana yang beragam. Berbagai bencana sering terjadi seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain sebagainya. Oleh karena itu diperlukan adanya kesiapsiagaan baik dalam pra-bencana maupun pasca-bencana dan untuk mencapai hal tersebut diperlukan akses dan kontrol terhadap sumber daya. Perempuan seringkali dipandang rendah oleh kaum lainnya dan dianggap sebagai kelompok yang lemah sehingga dianggap tidak memiliki kemampuan untuk tangguh terhadap berbagai macam kondisi bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui agensi perempuan dalam kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. Akar teori penelitian ini memakai teori strukturasi Anthony Giddens yang membahas mengenai dualitas yang saling berinteraksi yakni agen dan struktur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang memilih perempuan SIBAT sebagai informan kunci. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan data, mereduksi data, menyajikan data dan dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.Tujuan akhirnya adalah bagaimana memastikan para perempuan  memiliki ketangguhan sehingga bisa hidup berdampingan dengan risiko bencana. Kemudian pertanyaan yang lebih jauh adalah seberapa jauh keagenan, bagaimana kelompok rentan menjadi bagian dari upaya mengelola risiko, atau bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan dan tekanan. Meskipun mereka berangkat dari jejaring komunitas informal (SIBAT) yang kuat baik secara keterbukaan informasi maupun proses manajemen bencana, hal tersebut dapat disebut sebagai bagian dari struktur yang memberi ruang bagi keagenan perempuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki agensi yakni melompat dari pandangan umum bahwa perempuan selama ini dianggap sebagai kelompok rentan dan sanggup memiliki kapasitas dalam menghadapi dalam berbagai kerentanan. Perempuan SIBAT mampu melakukan agensi dalam Reproduktif pada bidang ekologi, ekonomi, sosial, fisik, dan edukasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi agen mampu melompat menjadi agensi ketika para aktor melakukan perubahan. Faktor yang berpengaruh terhadap agensi perempuan dalam hal kesiapsiagaan ialah kesempatan dan motivasi, dukungan dan alasan keluarga, dan yang terakhir adalah partisipasi dan regenerasi. Kata kunci                                           : Perempuan, Agensi, Kerentanan, Kapasitas