Harjanti Harjanti
STIKes Mitra Husada Karanganyar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Penerapan Family Numbering System di Puskesmas Wilayah Dinas Kesehatan Kota Surakarta Harjanti Harjanti; Astri Sri Wariyanti
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.059 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v2i2.5346

Abstract

Implementation of numbering in the Health District of Dinas Kesehatan Kota Surakarta 1 applies Personal Numbering and 16 health centers implement Family Numbering. The number classification used is 8 digits consisting of 2 initial digits as a regional code, 4 digits as the serial number of the head of the family, 2 digits of the final digit status in the family. However, in the implementation of area code numbering, it has not yet been utilized for the index, but it has not been used for mapping the spread of disease, even if it is used, it helps in making decisions in reducing morbidity. The qualitative analysis research method is a case study approach. Samples of 16 puskesmas with purposive sampling technique. Data collection is done by observation, interview, documentation study and Focus Group Discussion (FGD). The results of the numbering research in the Surakarta City Health Department Area Health Center consists of 8 and 10 digits. Classification of 2 digits area / village / kelurahan code, 4-6 digits sequence number of head of family, final 2 digits of family status code / sequence of visits in one family. The difference in the middle number is due to the different number of patient visits. Utilization of number classification is used to facilitate storage, the percentage of visits, mapping the spread of disease. Policy should be made regarding the implementation of numbering in accordance with the agreement, namely numbering the Unit Numbering Sytem or Family Numbering with personal indexes and the use of 2 digit front numbers and 2 digit final numbers as needed. A tracer is needed to reduce misfolders with data on medical record numbers, patient names, loan dates and borrowing units.
Potret Kelengkapan Rekam Medis Puskesmas Sebelum dan Setelah Akreditasi Astri Sri Wariyanti; Harjanti Harjanti; Sri Sugiarsi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian rekam medis sebelum dan setelah pelaksanaan akreditasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Grogol dan Sukoharjo pada bulan Maret s.d Juni 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis pasien rawat jalan tahun 2017 s.d 2018.  Sampel sebesar 240 dokumen rekam medis pada masing – masing puskesmas ditentukan dengan purposive sampling. Sebagai variabelnya adalah kelengkapan pengisian rekam medis. Data dikumpulkan dengan cara observasi menggunakan lembar observasi dan wawancara dengan pemberi pelayanan kesehatan. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa kelengkapan pengisian identitas pasien telah mencapai 100%; sebelum & sesudah akreditasi di Puskesmas Sukoharjo dan Grogol.  Rata – rata kelengkapan pengisian autentifikasi sebelum dan sesudah akreditas terjadi peningkatan, meskipun masih dibawah 65%. Kelengkapan laporan penting paling rendah terdapat pada item diagnosis baik sebelum akreditasi;83(69,2%) maupun sesudah akreditasi;115(95,8%). Tata cara pendokumentasian dengan pemberian garis tetap pada area kosong belum dilakukan oleh petugas rekam medis. Simpulan penelitian ini adalah cara pendokumentasian rekam medis puskesmas belum sesuai dengan ketentuan dan perlu disusun stadar prosedur operasional terkait hal teresbut
OPTIMALISASI PEMBERIAN KODE WARNA PADA MAP REKAM MEDIS PUSKESMAS KARANGANYAR Harjanti Harjanti; Noorlitasari Noorlitasari; Astri Sri Wariyanti; Epik Pusfitasari
Jurnal LINK Vol 19, No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v19i1.9648

Abstract

Kode warna merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya misfile (salah letak) Rekam Medis. Adanya 3-digit Kode Wilayah dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pemberian Kode Warna pada Map Rekam Medis. Tujuan pengabdian yaitu untuk mengoptimalkan Kode Warna pada Map Rekam Medis di Puskesmas.  Metode Difusi Ipteks dengan merancang sticker kode warna. Tahapan kegiatan yang dilakukan wawancara permasalahan mitra, Observasi, pengukuran, mendesain, sosialisasi dan simulasi Simulasi pemasangan Sticker Kode Warna.  Hasil perancangan Sticker Kode Warna dengan ukuran 3 x 6 cm, warna terbagi menjadi 13 sesuai pembagian kode wilayah dengan memanfaatkan 1-digit pada digit ke-3 meliputi ungu, kuning, hijau tua, orange, biru muda, coklat tua, magenta, hijau muda, merah, biru tua, hitam, pink, abu-abu dan bahan sticker mirror. Evaluasi yang dilaksanakan 1 minggu setelah kegiatan, Petugas merasa terbantu dengan adanya kode warna ada yang salah langsung bisa dipindahkan ke rak yang benar. Rencana ke depan akan dilaksanakan bimbingan tehnis penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang penerapan kode warna.