Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluasi Penilaian Pelaksanaan Standar Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM) di Rumah Sakit Elise Garmelia; Siswati Siswati; Sri Sugiarsi
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 3, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.077 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v3i2.6432

Abstract

According to the Ministry of Health that accreditation is a step to ensure hospitals to prioritize the service, safety and protection of the community. Hospitals as one of the health care institutions are required to provide quality services including in the implementation of medical records and health information that are in the standard of Information Management and Medical Records ( MIRM). The purpose of the research is to want to know the value of accreditation in standard MIRM instruments 8-15 namely medical record management from hospitals in 3 (three) regions in Indonesia. Quantitative descriptive research with a sample count of 14 hospitals. Data processing through scoring elements in SNARS 1.1 edition and processing with SPSS to analyze the value value relationship scoring elements of assessment in government and non-government hospitals. Analysis with Anova, independent simple test and multiple comparison. The result is that there is a significant difference of p=0.00 (p0.05) of scores or assessment elements between the 3 hospital areas, but there is no significant difference (o.788) p0.05) standard value (8-15) between government and non-government hospitals. The conclusion is the assessment standard of KARS that the fulfillment of MIRM (8-15) standards of both facilities, infrastructure and human resources has not been evenly distributed in every hospital in the 3 regions, while the use of every element of the assessment of MIRM standard ( 8-15) is standard for government hospitals of various classes as well as for non-government hospitals.  ABSTRAKMenurut Kementerian kesehatan bahwa  akreditasi adalah langkah untuk menjamin rumah sakit agar mengutamakan pelayanan, keselamatan dan perlindungan masyarakat. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu termasuk dalam penyelenggaraan rekam medis dan informasi kesehatan yang tersebut pada standard Manajemen Informasi dan Rekam Medis ( MIRM). Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui nilai akreditasi pada instrumen MIRM standar 8-15 yakni manajemen rekam medis dari rumah sakit di 3 (tiga) wilayah di Indonesia. Penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 14 rumah sakit. Pengolahan data melalui Skor setiap elemen penilaian yang ada pada buku SNARS edisi 1.1 dan pengolahan dengan SPSS untuk menganalisis hubungan nilai skor elemen penilaian di rumah sakit pemerintah dan non pemerintah. Analisis dengan Anova, uji independent simple test dan multiple comparison. Dengan hasil ada perbedaan signifikan p=0,00 (p0.05) skor atau elemen penilaian diantara 3 wilayah rumah sakit, namun tidak ada perbedaan (o,788) p0,05) yang signifikan nilai standard (8-15)  antara RS pemerintah dan non pemerintah. Kesimpulan adalah adanya standar penilaian dari KARS bahwa pemenuhan standar MIRM (8-15) baik sarana, prasarana dan SDM belum merata di setiap rumah sakit di 3 wilayah tersebut, sedangkan penggunaan setiap elemen penilaian dari standard MIRM ( 8-15) adalah baku bagi rumah sakit pemerintah berbagai kelas maupun untuk rumah sakit non pemerintah.
LITERATURE REVIEW : PELEPASAN INFORMASI MEDIS KEPADA PIHAK ASURANSI Almas Ummi Fatharina; Sri Sugiarsi; Trismianto Asmo Sutrisno
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.854 KB) | DOI: 10.54877/ijhim.v1i1.1

Abstract

Abstract Release of medical information must be subject to applicable procedures and must be with the patient's consent. Patients must make a stamped written statement that has authorized a third party to request medical data from a doctor. The purpose of this study is to determine the policy of releasing medical information and the flow of procedures for releasing medical information to the insurer. The research method in this study is to use a literature review design, namely research that examines research articles on the release of medical information to insurance parties by comparing, summarizing, and drawing conclusions. The search strategy used keywords and operator bundles used in this study, namely "medical records" or "information release" or "insurers". The result of the research is that a hospital is in the process of releasing medical information using policies in the form of SOPs, cooperation agreements with insurance parties, and orally. In addition, there are hospitals that have different procedures for releasing medical information because they do not only serve one insurance party, but there are several insurance parties that are served such as BPJS, Jasa Raharja, and Askes. However, in the process of releasing medical information, there are hospitals that are not yet in accordance with the flow of medical information release procedures that have been determined by the Hospital. Therefore, the hospital conducts outreach on the flow of procedures for releasing medical information so that the officer in charge has a better understanding of the release of medical information. Keyword : medical records, information release, insurers Abstrak Pelepasan informasi medis harus mengacu pada prosedur yang berlaku dan harus dengan persetujuan pasien. Pasien harus membuat pernyataan tertulis bermaterai bahwa telah memberi kuasa kepada pihak ketiga untuk meminta data medis dari dokter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan pelepasan informasi medis dan alur prosedur pelepasan informasi medis kepada pihak asuransi. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan desain literature review yaitu penelitian yang mengkaji artikel-artikel penelitian tentang Pelepasan Informasi Medis Kepada Pihak Asuransi dengan cara membandingkan, meringkas, dan mengambil kesimpulan. Strategi pencarian menggunakan keyword dan booelan operator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu “rekam medis” or “pelepasan informasi” or “pihak asuransi”. Hasil penelitian terdapat Rumah Sakit yang dalam proses pelepasan informasi medis menggunakan kebijakan dalam bentuk SOP, perjanjian kerjasama dengan pihak asuransi, dan secara lisan. Selain itu terdapat Rumah Sakit memiliki alur prosedur pelepasan informasi medis yang berbeda-beda karena tidak hanya melayani satu pihak asuransi saja, tetapi ada beberapa pihak asuransi yang dilayani seperti BPJS, Jasa Raharja, dan Askes. Akan tetapi dalam proses pelepasan informasi medis terdapat Rumah Sakit yang belum sesuai dengan alur prosedur pelepasan informasi medis yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit. Oleh karena itu pihak Rumah Sakit melakukan sosialisasi mengenai alur prosedur pelepasan informasi medis agar petugas yang bertanggungjawab lebih paham mengenai pelepasan informasi medis.
LITERATURE REVIEW : PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI UNIT FILING Vivi Anika Retno Mumpuni; Sri Sugiarsi; Tunjung Bayu Sinta
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.32 KB) | DOI: 10.54877/ijhim.v1i1.4

Abstract

Abstract Risk is the possibility of unwanted or unexpected adverse effects in an activity. These risks can have a negative impact on officers who are present during activities, especially in theunit filing. There are several risks of work accidents experienced byworkers, filing such as fingers with staples attached to medical record documents,workers filing can get cough if they take or return medical record documents without wearing a mask. The purpose of the study was to determine the application of risk management in theunit filing. The research method used is Literature Review with a search strategy usingresults criteria Google Scholarwith the keywords "Risk management OR Implementation of Risk Management in theunit filing". The results of this study indicate that risk management in hospitals is carried out internally, therisk factor in theunit filing most prominentis that the officer can catch a cough if he does not use a mask, and the hand can cut the cover of the medical record document if he does not use gloves, attitude towards risk What happens in the filing unit is the creation of a work safety SOP to prevent unwanted risks. Factors that cause risk are chemical factors, biological factors, physical factors and ergonomic factors. Keywords : Risk Management, Application of Risk Management Abstrak Risiko merupakan kemungkinan terjadinya akibat buruk yang tidak di inginkan atau tidak terduga dalam sebuah aktivitas. Risiko tersebut dapat menghasilkan dampak negatif bagi petugas yang ada saat aktivitas terutama di unit filing. Terdapat beberapa risiko kecelakaan kerja yang di alami oleh petugas kerja filing seperti jari yang terkena steples yang menempel pada dokumen rekam medis, petugas kerja filing dapat terkena penyakit batuk jika mengambil atau menggembalikan dokumen rekam medis tanpa menggunakan masker. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan manajemen risiko di unit filing. Metode penelitian yang digunakan adalah Literature Review dengan strategi pencarian menggunakan kriteria hasil Google Scholar dengan kata kunci “Manajemen risiko OR Penerapan Manajemen Risiko di unit filing”. Hasil penelitian ini bahwa pengelolaan manajemen risiko di rumah sakit di lakukan secara internal, faktor risiko di unit filing yang paling menonjol adalah petugas dapat terserang batuk apabila tidak menggunakan masker, dan tangan dapat tersayat sampul dokumen rekam medis apabila tidak menggunakan sarung tangan, sikap atas risiko yang terjadi di unit filing adalah dengan di buatkanya SOP keselamatan kerja untuk mencegah terjadinya risiko yang tidak di inginkan. Faktor yang menyebabkan terjadinya risiko yaitu faktor kimia, faktor biologi, faktor fisik dan faktor ergonomi. Kata Kunci : Manajemen Risiko, Penerapan Manajemen Risiko
Potret Kelengkapan Rekam Medis Puskesmas Sebelum dan Setelah Akreditasi Astri Sri Wariyanti; Harjanti Harjanti; Sri Sugiarsi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian rekam medis sebelum dan setelah pelaksanaan akreditasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Grogol dan Sukoharjo pada bulan Maret s.d Juni 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis pasien rawat jalan tahun 2017 s.d 2018.  Sampel sebesar 240 dokumen rekam medis pada masing – masing puskesmas ditentukan dengan purposive sampling. Sebagai variabelnya adalah kelengkapan pengisian rekam medis. Data dikumpulkan dengan cara observasi menggunakan lembar observasi dan wawancara dengan pemberi pelayanan kesehatan. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa kelengkapan pengisian identitas pasien telah mencapai 100%; sebelum & sesudah akreditasi di Puskesmas Sukoharjo dan Grogol.  Rata – rata kelengkapan pengisian autentifikasi sebelum dan sesudah akreditas terjadi peningkatan, meskipun masih dibawah 65%. Kelengkapan laporan penting paling rendah terdapat pada item diagnosis baik sebelum akreditasi;83(69,2%) maupun sesudah akreditasi;115(95,8%). Tata cara pendokumentasian dengan pemberian garis tetap pada area kosong belum dilakukan oleh petugas rekam medis. Simpulan penelitian ini adalah cara pendokumentasian rekam medis puskesmas belum sesuai dengan ketentuan dan perlu disusun stadar prosedur operasional terkait hal teresbut
KAJIAN PENULISAN DIAGNOSIS DOKTER DALAM PENENTUAN KODE DIAGNOSIS LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI Sri Mariyati; Sri Sugiarsi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v1i1.63

Abstract

ABSTRAKBahasa terminologi medis merupakan sarana komunikasi antar petugas kesehatan. Bahasaterminologi medis yang tercantum pada diagnosis seharusnya ditulis dengan terminologi medisyang tepat dan memiliki nilai informatif agar dapat membantu petugas koding mengklasifikasikanpada kondisi dalam kategori ICD yang paling spesifik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuiketepatan penggunaan terminologi medis dan keakuratan kode diagnosis lembar ringkasan masukdan keluar di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Wonogiri. Hasil survei pendahuluan yangdilakukan terhadap 10 dokumen rawat inap bulan Maret tahun 2012 di RSUD dr. SoediranMangun Sumarso Kab. Wonogiri menunjukkan bahwa penggunaan bahasa terminologi yang tidaktepat 40 % dengan ketidaktepatan kode diagnosis akhir 50 %.Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh dokumen rekam medis rawat inap di RSUD dr. Soediran Mangun SumarsoKabupaten Wonogiri. Besar populasi adalah 1248 lembar ringkasan masuk dan keluar pada bulanMaret tahun 2012. Teknik pengambilan sampling dengan sampling sistematis. Besar sampel yangdigunakan 125 lembar ringkasan masuk dan keluar. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.Ketepatan penggunaan bahasa terminologi medis sebesar 82 lembar ringkaran masuk dan keluar(65,6 %) dan ketidaktepatan penggunaan bahasa terminologi medis sebesar 43 lembar ringkaranmasuk dan keluar (34,4 %). Keakuratan kode diagnosis sebesar 101 lembar ringkaran masuk dankeluar (80,8 %) dan ketidakakuratan kode diagnosis sebesar 24 lembar ringkaran masuk dan keluar(19,2 %).Ketepatan penggunaan bahasa terminologi medis sebesar 82 lembar ringkasan masuk dan keluar(65,6 %) sedangkan ketidaktepatan penggunaan bahasa terminologi medis sebesar 43 lembarringkasan masuk dan keluar (34,4 %). Disarankan menggunakan bahasa terminologi medis yangtepat untuk menunjang keakuratan kode diagnosis berdasarkan ICD-10.Kata kunci : Terminologi medis dan keakuratan kode
Literatur Review: Mengapa Rekam Medis Tidak Lengkap? Sri Sugiarsi; Rohmadi Rohmadi
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 8, No 2 (2020): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v8i2.212

Abstract

AbstractMedical records are a source of important medical data and information to present a patient's medical history and status, therefore medical records must be complete. However, incomplete medical records were still found. The purpose of this study was to find the causes of incomplete medical records. This study uses a literature review approach with the PICO framework. Literature search using the Google Scholar database. The keywords and Boolean operators used in this study are "medical records" AND completeness of OR quantitative analysis. The inclusion criteria were inpatient medical records, research journals published in 2017 - 2020, in Indonesian language, research design; quantitative and qualitative, the indicators used are completeness, causal factors. And as an exclusion criterion, articles are incomplete and cannot be downloaded. The results of the study found that the model causes the medical record to be incomplete; where the dominant factor is the doctor, and the second factor is the medical record form design. Followed by the next factor is a method in the form of policy and SOP, a mechanism in the form of a structured monitoring & evaluation system. The conclusion of this study is doctors and form design as the most dominant cause of incomplete medical records.Keywords: literature review, PICO, medical record, incompleteAbstrakRekam medis merupakan sumber data dan informasi medis yang penting untuk menyajikan riwayat medis dan status pasien, oleh karena itu rekam medis harus lengkap dan benar. Namun demikian masih ditemukan catatan medis yang tidak lengkap dan tidak benar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penyebab rekam medis tidak lengkap. Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review dengan framework PICO. Pencarian artikel menggunakan database Google Scholar. Keyword dan Boolean operator dalam penelitian ini adalah “rekam medis” AND kelengkapan OR analisis kuantitatif. Kriteria inklusi adalah rekam medis rawat inap, jurnal penelitian yang dipublikasikan tahun 2017 – 2020, berbahasa Indonesia, rancangan penelitian; kuantitatif dan kualitatif, indikator yang digunakan kelengkapan, faktor penyebab. Dan sebagai kriteria eksklusinya adalah artikel tidak lengkap dan tidak bisa  diunduh. Hasil penelitian ditemukan model penyebab rekam medis tidak lengkap; dimana faktor dominan adalah dokter, dan sebagai faktor kedua adalah desain formulir rekam medis. Disusul faktor berikutnya adalah metode berupa kebijakan dan standard operating procedure, machine berupa sistem monitoring & evaluasi yang terstruktur. Simpulan penelitian ini adalah dokter dan desain formulir sebagai faktor penyebab paling dominan rekam medis tidak lengkap.Kata Kunci: literatur review, PICO, rekam medis, tidak lengkap  
Analisis Perbedaan Kelengkapan Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) Berbasis Elektronik Dengan Berbasis Kertas Pada Diagnosis Skizofrenia Paranoid Di RSJD Surakarta Ardani Setiowati; Sri Sugiarsi
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v7i2.1078

Abstract

Based on a preliminary survey at RSJD Surakarta, the completeness of filling out the electronic-based and paper-based Integrated Patient Development Record (CPPT) form with a total of 10 samples taken at random has 40% completeness on the electronic-based and 60% paper-based CPPT form. This type of research is comparative. The population in this study were all medical record documents of inpatients with a diagnosis of paranoid schizophrenia at the Surakarta Hospital in the first quarter of 2019 totaling 59 electronic patient medical record documents and 63 paper patient medical record documents in the first quarter of 2020. The sample size was obtained by the sample formula. a minimum of unpaired numerical comparative research and with a simple random sampling technique, the results obtained were 31 electronic medical record documents and 31 paper medical record documents. The results of the research on electronic-based CPPT forms on identification reviews are 100%, 100% authentication reviews, and 88% important report reviews. Meanwhile, in the paper-based CPPT form, the identification review is 97%, the authentication review is 90.5% and the important report review is 100%. In this study, the Mann-Whitney test was used as an alternative to the independent t-test which did not meet the requirements. Mann Whitney test results p-value <0.05 so ha is accepted which means there is a difference in the completeness of the electronic-based and paper-based CPPT forms. Keywords: Electronic and paper CPPT forms, identification review, authentication review, important report review
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR Afifah Novia Primastuti; Sri Sugiarsi; Sri Mulyono
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/ijhim.v2i2.73

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan terhadap 30 orang pasien tentang mutu pelayanan pendaftaran dan kepuasan pasien, menunjukkan bahwa responden yang menyatakan mutu baik sebanyak 26 (86,7%) dan mutu kurang baik sebanyak 4 (13,3%). Sedangkan responden yang menyatakan puas sebanyak 23 (76,7%) dan kurang puas sebanyak 7 (23,3%). Tujuan penelitian Mengetahui hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan pasien pada pelayanan pendaftaran rawat jalan di Rumah Sakit Umum Jati Husada Karanganyar. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tertutup. Cara pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Teknik pengolahan ini menggunakan editing, scoring, coding, entry, cleaning, tabulating. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan pasien pada pelayanan pendaftaran rawat jalan dengan nilai p value sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan dengan α sebesar 0,05. Simpulan dari hasil penelitian bahwa mutu pelayanan dengan kepuasan pasien pada pelayanan pendaftaran rawat jalan memiliki hubungan yang signifikan. Rumah sakit disarankan terus meningkatkan mutu pelayanan, terutama aspek reliability agar pasien merasa puas dengan pelayanan yang cepat dan tepat yang diberikan oleh petugas
Kebijkan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Sebagai Faktor Penentu Pola Menyusui Ibu Dengan ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Mondokan Sragen sri sugiarsi
Gaster Vol 17 No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.743 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v17i1.327

Abstract

Kebijakan program pemberian ASI Eksklusif 6 bulan bertujuan untuk mengurangi angka kematian bayi (AKB) di Indonesia.Namun demikian kebijakan yang ada belum seluruhnya dinilai efektif oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk  menganalisis kebijakan ASI Eksklusif sebagai faktor penentu pola menyusui ibu dengan ASI Eksklusif. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan desain potong lintang (cross sectional). Populasinya yaitu semua ibu menyusui yang mempunyai anak  usia 0 – 6 bulan periode tahun 2018 yang tercatat di puskesmas mondokan sragen sebanyak 92. besar sampel dihitung dengan rumus dan diperoleh 64 sampel ibu yang benar – benar telah menyusui. sampel diambil dengan simple random sampling. Analisis data dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebijakan (X1). (X2),(X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola menyusui ibu secara eksklusif pada nilai P<0.05. Nilai Pseudo R2=0,617 bahwa variabel kebijakan (X1). (X2),(X3) mampu menjelaskan pola menyusui ibu secara ekslusi sebesar 61,7% dan sisanya yaitu 38,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Simpulan penelitian ini adalah kebijakan yang paling efektif sebagai penentu pola menyusui ibu secara eksklusif adalah kebijakan (X3) terkait  promosi ASI Ekslusif oleh Staff  layanan  kesehatan.
A Workshop of English Abstract Construction Scientific Writing of Diploma Students of Medical Record and Health Information of STIKes Mitra Husada Karanganyar Erna Adita Kusumawati; Sri Sugiarsi
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 2 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.615 KB) | DOI: 10.33560/ijhims.v1i2.35

Abstract

ABSTRACT. One of the important aspects in scientific writing is abstract. Reseach abstract is constructed in two langugaes, i.e. Indonesian and English. However, most students has not been able to construct English abstract correctly according to English rules (tenses). This community service activity was aimed at improving students’ knowledge in constructing English abstract by applying correct tenses. The implementation of this community service was conducted through online workshop via Zoom platform. The activities were carried out by applying lecturing method, application, discussion, and exercise. The implementation of community service was successful because students’ understanding and knowledge in the tense usage in the abstract context improved significantly, that could be seen from the scores of pre-test and post-test. Keywords: technical gudance, tenses, English abstract