Hikmawan Suryanto
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perhitungan Kebutuhan Rak Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Dan Luas Ruang Filing Di Rumah Sakit Tahun 2020-2024 Hikmawan Suryanto; Azizah Munawwarah; Barokatul Auliyatun Fitriyana
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.971 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6779

Abstract

Meningkatnya kunjungan pasien mengakibatkan bertambahnya dokumen rekam medis yang harus disimpan, sehingga rak penyimpanan menjadi penuh. Tujuan peneltian ini adalah mengetahui perhitungan kebutuhan rak penyimpanan dokumen rekam medis dan luas ruang filing di rumah sakit tahun 2020-2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang dilakukan di rumah sakit pada November 2019-April 2020. Populasi dan sampel yang digunakan adalah dokumen rekam medis. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah kunjungan pasien pada periode tahun 2015-2019 cenderung meningkat yang menyebabkan bertambahnya dokumen rekam medis, sehingga bertmbah pula dokumen rekam medis yang harus disimpan. rumah sakit terakhir melakukan retensi pada tahun 2014. Kebutuhan rak penyimpanan tahun 2020-2024 sebanyak 20 rak, rumah sakit saat ini memiliki 18 rak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu luas ruang filing yang dibutuhkan untuk menyimpan 20 rak dengan model roll o’pack adalah 32,24 m2. Saran dari penelitian ini adalah rumah sakit sebaiknya membuat jadwal retensi agar retensi dapat terlaksanan secara rutin untuk menyediakan tempat dokumen rekam medis yang baru. Melakukan penambahan 2 rak penyimpanan agar dapat memenuhi kebutuhan rak penyimpanan. Memisahkan rak penyimpanan inaktif di ruang yang berbeda dan memberi sekat antara ruang kerja petugas dengan ruang filing.
Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Petugas Rekam Medis Puskesmas Adan-adan Kabupaten Kediri Hikmawan Suryanto
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2011.268 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v3i1.5514

Abstract

Human resources are an important and vital component in an organization's operations. Quality health services can not be separated from the organization of a good medical record. In order to run well, sufficient medical records are needed. In the Adan-Adan Health Center, the number of patient visits from July 2018 to July 2019 was 16,828 people. Medical records officer only numbered 1 person. The research objective is to calculate the needs of human resources in the medical record unit using the ABK method. The design of this research is descriptive observational with case study approach. Respondents in this study were medical staff at the Adan-adan Health Center in Kediri Regency with a total of 1 person. The results of the study are that there is a shortage of human resources in the Adan-Adan Health Center medical record unit which should be 3, but totaling 1 person. Suggestions for Adan-Adan Health Center are employee recruitment needs to be done so that the number of medical records officers can be fulfilled. AbstrakSumber daya manusia merupakan komponen penting dan vital dalam operasional sebuah organisasi. Pelayanan kesehatan yang bermutu tidak terlepas dari penyelenggaraan rekam medis yang baik. Agar berjalan dengan baik, maka dibutuhkan sumber daya rekam medis yang cukup. Kunjungan pasien di Puskesmas Adan-adan pada periode Juli 2018 – Juli 2019 sebesar 16.828 orang. Petugas rekam medis hanya berjumlah 1 orang. Tujuan penelitian untuk menghitung kebutuhan sumber daya manusia di unit rekam medis menggunakan metode ABK. Desain penelitian ini yaitu observasional deskriptif dengan pendekatan case study. Responden dalam penelitian ini yaitu petugas rekam medis Puskesmas Adan-adan Kabupaten Kediri yang bejumlah 1 orang. Hasil penelitian yaitu terdapat kekurangan jumlah sumber daya manusia di unit rekam medis Puskesmas Adan-adan yang seharusnya berjumlah 3, namun saat ini berjumlah 1. Saran bagi Puskesmas Adan-adan yaitu perlu dilakukan rekrutmen pegawai agar jumlah petugas rekam medis dapat terpenuhi.
Penerapan Teknologi Informasi Dalam Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar Hikmawan Suryanto; Hakim Subekti
Jurnal Repositor Vol 2 No 7 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/repositor.v2i7.940

Abstract

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna. Salah satu pelayanan yang ada di rumah sakit adalah rekam medis. Kemajuan zaman menuntut rumah sakit untuk terus mengembangkan teknologi informasi, khususnya rekam medis. Selain kemajuan zaman, setiap tahun jumlah kunjungan pasien terus meningkat, sehingga volume pekerjaan akan semakin padat. Oleh karena itu dibutuhkan penerapan teknologi informasi berupa rekam medis elektronik yang keberadaannya sangat membantu petugas rekam medis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan teknologi informasi di unit rekam medis RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Metode penelitian yaitu kualitatif dengan pendekatan case study. Objek penelitian adalah pelaksanaan penyelenggaraan rekam medis dengan informan yaitu petugas rekam medis. Hasil penelitian yaitu penerapan teknologi informasi di unit rekam medis RSUD Ngudi Waluyo berupa layanan mesin fingerprint, medical online service berupa SMS gateway, dan sistem informasi manajemen. Penerapan teknologi tersebut telah mampu membantu petugas rekam medis dalam melaksanakan tugas dan meningkatkan pelayanan kepada pasien. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu RSUD Ngudi Waluyo Wlingi telah menerapkan teknologi informasi dalam penyelenggaraan rekam medis walaupun tidak secara keseluruhan. Penerapan teknologi informasi mampu mempercepat kerja petugas dan antrian pasien lebih efisien.