Nursyamsi Nursyamsi
STIT Syekh Burhanuddin Pariaman

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep Reward dan Punishment Dalam Pendidikan Islam Nursyamsi Nursyamsi
Mau'izhah Vol 11 No 2 (2021): Volume XI No. 2 Juli - Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh burhanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.413 KB) | DOI: 10.55936/mauizhah.v11i2.69

Abstract

Reward dan Punishment merupakan salah satu prinsippendidikan yang fundamental dalam agama islam. Prinsip –prinsip pemberian reward dan Punishment diantaranya adalahimbalan berfungsi sebagai pengarah dan peneguh responpositif dan prilaku yang benar. Sedangkan hukuman atausanksi adalah untuk melemahkan atau menghilangkan responatau prilaku tertentu anak yang dipandang menyimpang.Imbalan dan hukuman bukanlah tujuan, keduanya adalahsarana untuk mengukuhkan dan menghilangkan perilakutertentu. Teknik pemberian reward dan punishment harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Punishment bertujuansebagai pencegahan suatu kelalaian dari peserta didik, makareward di berikan sebagai motivasi dan juga penghargaanyang di berikan kepada peserta didik. kedua -duanya bertujuanuntuk memperbaiki peserta didik dalam proses belajarmengajar.
Hubungan Persepsi Santri Tentang Strategi The Power Of Two Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Santri Abdul Kadir; Nursyamsi Nursyamsi
Mau'izhah Vol 12 No 1 (2022): Vol XI No 1 (2022): Volume XI No. 1 Januari - Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh burhanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini Untuk Mengetahui Strategi the powerof two dalam pembelajaran agama yaitu Untuk Mengetahui Hasilbelajar santri dalam pembelajaran agama islam. UntukMengetahui Hubungan strategi the power of two dengankreaktivitas santri dalam pembelajaran agama islam. UntukMengetahui Hubungan strategi the power of two terhadap hasilbelajar santri Metode yang di pergunakan dalam penelitian iniadalah metode kuantitatif, setelah melakukan penelitian danmembahas serta menganalisa masalah ini maka penulismenemukan hasil bahwa Guru dalam melaksanakan strategibelajar the power of two mampu menimbulkan kemampuan analisissiwa melaui tanya jawab dan diskusi di kelas secara berkelompoksehingga mampu melahirkan ide-ide baru. Kreativitas santriterpacu ketika guru menggunakan strategi the power of two dalammata pelajaran tafsir. Sebaliknya, guru yang menggunakan strategithe power of two telah berhasil menciptakan suasana belajar aktif,melatih santri berfikir lancar, luwes, rinci dan orisinil. Hasilbelajar tafsir santri dengan strategi the power of two semakin baikdengan respon santri postif
Implementasi Metode Islamic Montessori dalam Mengembangkan Sosial Emosional Anak Usia Dini Nursyamsi Nursyamsi; Siti Rahmi Cahyati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh peserta didik yang perkembagan sosial emosionalnya kurang optimal. Hal ini terlihat pada jam pembelajaran ada sebagian anak tidak mau antri ketika berwudhu, tidak menjaga kebersihan kelas, dan hubungan dengan teman yang tidak solid. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi metode Islamic Montessori dalam mengembangkan sosial emosional anak usia dini melalui kegiatan practical life di TK IT Mutiara kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Islamic Montessori dalam mengembangkan sosial emosional anak usia dini melalui kegiatan practical life di TK IT Mutiara sudah dilakukan mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Lingkungan sangat berperan dalam membentuk dan mengoptimalkan perkembangan sosial emosonal anak usia dini.