Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Panjang Entres terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk pada Tanaman Alpukat (Persea americana Mill.) Ramdy Dastama; Hendri Sahputra; Evi Julianita Harahap
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 5 No 1 (2022): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan (In Press)
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v5i1.223

Abstract

Pendahuluan: Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah atau tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18, secara resmi antara tahun 1920-1930 indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat. Beragamnya hasil produksi dan kualitas buah alpukat dapat diperbaiki dengan metode sambung pucuk. Sambung pucuk merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman dengan pertautan batang bawah dengan entris sehingga menjadi satu tanaman tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai panjang entris terhadap keberhasilan sambung pucuk pada tanaman alpukat. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Hortikultura Tanaman Pangan dan Perkebunan Saree Kabupaten Aceh Besar dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan empat taraf perlakuan yaitu panjang entris 7 cm= E1, 10 cm= E2, 13 cm= E3, dan 16 cm= E4. Parameter yang diamati berupa persentase sambung hidup, persentase entris dorman, persentase entris mati, jumlah daun dan jumlah tunas. Hasil Penelitian: perlakuan panjang entris berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun dan jumlah tunas. Perlakuan terbaik menunjukkan pada taraf panjang entris 13 cm dengan persentase sambung hidup 88%.
EFEKTIVITAS METODE PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH SAWO MANILA (Manilkara zapota (L.) Van Royen) Cut Suriana; Dewi Junita; Hendri Sahputra
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2244

Abstract

Sawo manila (Manilkara zapota (L.) merupakan spesies tanaman subdominan anggota      Sapotaceae. Benih sawo mengalami dormansi fisik yang disebabkan oleh kulit benih yang keras dan kedap, sehingga perlu dicarikan solusinya untuk mendukung kegiatan budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan cara yang paling efektif untuk pematahan dormansi pada benih sawo manila. Penelitian ini dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Benih Holtikultura, Tanaman Pangan dan Tanaman Perkebunan (UPTDBBHTPP) pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh pada bulan Februari sampai dengan Mei 2022 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)      nonfaktorial. Pematahan dormansi secara skarifikasi yaitu kontrol (P0); benih di gores dengan cutter sepanjang punggung benih (P1); benih di rendam dengan air hangat 60 oc dan dibiarkan selama 60 menit (P2); benih di rendam dengan KNO3 dengan konsetrasi 1% selama selama 24 jam (P3); kombinasi antara benih di gores dengan cutter sepanjang punggung benih + perendaman air hangat 60 oc selama 30 menit (P4); kombinasi antara benih digores dengan cutter sepanjang punggung benih + perendaman KNO3 0,5% selama 30 menit (P5). Parameter yang diamati berupa daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, nilai penundaan, perkecambah benih, keseragaman tumbuh, indeks vigor, kecepatan tumbuh relatif, dan T50. Hasil penelitian menunjukkan pematahan dormansi secara skarifikasi benih sawo yang paling efektif pada perlakuan perendaman dengan KNO3 dengan konsetrasi 1% selama selama 24 jam (P3) dan perlakuan gores dengan cutter sepanjang punggung benih + perendaman KNO3 0,5% selama 30 menit (P5).
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERFORMANSI FISIK DAN FISIOLOGIS BENIH BAWANG MERAH (Allium Ascalonicum, L.) Cut Putri Juliana; Dewi Junita; Hendri Sahputra; Dewi Fithria
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2371

Abstract

Allium ascallonicum L. merupakan tanaman semusim yang memiliki umbi yang berlapis, berakar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja benih bawang merah secara fisik dan fisiologis dalam kaitannya dengan dosis pupuk kandang. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Benih Hortikultura, TanamanPangan dan Tanaman perkebunan (UPTDBBHTPP) pada Dinas Pertanian danPerkebunan Aceh pada bulan Februari sampai dengan Mei 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) nonfaktorial yang terdiri dari empat perlakuan dosis pupuk kandang antara lain P0 (tanpa perlakuan), P1 (40 gram/tanaman), P2 (60 gram/tanaman) dan P3 (80 gram/tanaman). Pemberian pupuk kandang terhadap performansi fisik dan fisologis benih bawang merah dijumpai pada perlakuan 40 gram dan 60 gram.