Bambang Rudianto W
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PUPUK MIKROBA MULTIGUNA SEBAGAI SUBSTITUSI PUPUK ANORGANIK PADA SISTEM TUMPANGSARI KEDELAI–JAGUNG Bambang Rudianto W; Haryanto Haryanto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.454 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui kemampuan Pupuk Mikroba Multi Guna (PMMG) sebagai substitusi pupuk anorganik, pada sistem tumpangsari jagung dengan kedelai dalam rangka pengadaan benih kedelai varietas Mulyo wilis. Penelitian dilaksanakan di desa Karangwangkal, Purwokerto, Maret sampai September 2015, berupa penelitian lapang, menggunakan rancangan petak terbagi 2 x 3.  Analsis data menggunakan uji F dan Uji Jarak Ganda Duncan 95 persen. Hasil: aplikasi PMMG memberikan pertumbuhan lebih baik terhadap kedelai maupun jagung, meningkatkan pertumbuhan 29,4 persen dan hasil 20,8 persen atau setara 3,36 ku biji per ha pada kedelai, sedangkan pada jagung 37,1 persen dan hasil 16,2 persen atau 1,4 ton biji per ha.  Perlakuan ½ dosis rekomendasi pemupukan NPK dengan PMMG tidak mengurangi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung maupun kedelai. Aplikasi PMMG mensubtitusi ½ dosis rekomendasi pemupukan NPK, dengan nilai kesetaraan lahan (NKL) 1,61. NKL tidak berbeda dengan perlakuan pemupukan sesuai rekomendasi yang nilai NKLnya 1,78.
UPAYA PENINGKATAN KANDUNGAN PATI UMBI GARUT DENGAN PERLAKUAN BOKHASI DAN PENGOLAHAN TANAH Bambang Rudianto W; Rosi Widarawati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 15, No 1: Edisi Januari 2013
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.158 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui: (1) pertumbuhan dan hasil tanaman garut terhadap pemberian pupuk bokashi, (2) dosis pupuk bokashi optimal untuk meningkatkan produksi garut, (3) pertumbuhan dan hasil garut terhadap kedalaman tanam; (4) interaksi antara kedalaman tanam dan dosis pupuk bokashi pada garut. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan percobaan: Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Faktor yang dicoba: tingkat kedalaman tanam dan dosis pupuk bokashi. Hasil: pemupukan bokashi meningkatkan kandungan pati umbi garut, dengan nilai tertinggi pada dosis tiga persen. Dosis pupuk bokashi yang terbaik untuk meningkatkan hasil adalah tiga persen, dengan indikator kandungan pati menjadi sebesar 19,634 persen. Kedalaman tanam 20 cm berpengaruh terhadap volume umbi per tanaman, bobot segar umbi, dan produksi per satuan luas, sedangkan kedalaman tanam 30 cm berpengaruh terhadap kandungan pati umbi garut. Terdapat interaksi antara kedalaman tanam dengan pemupukan bokashi, yaitu pada variabel kandungan pati umbi garut dengan nilai tertinggi 19,898 persen pada pemupukan bokashi tiga persen dengan kedalaman 30 cm. Kata kunci: garut, bokhasi, pati.