Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LITERASI PERANGKAT DIGITAL UNTUK KOMUNIKASI PASAR PADA USAHA OLAHAN SINGKONG “KAMPOENG TELO” Hari Susanta Nugraha; Naili Farida; Widayanto; Sari Listiyorini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 3. Kapasitas Daya Saing UMKM dan BUMDES
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.187 KB) | DOI: 10.18196/ppm.33.192

Abstract

Penurunan yang signifikan terjadi pada pembelian produk olahan singkong dari “Kampoeng Telo”, akibatadanya pandemi Covid-19. Pada Maret 2020 daya serap produk olahan singkong mulai berkurang sebesar35% dan terus mengalami penurunan sampai dengan pertengahan 2020. Perajin olahan singkong di“Kampoeng Telo” yang mengandalkan area pasar Kota Semarang kesulitan untuk memperluas jangkauanpasar disebabkan oleh pembatasan sosial. Hal tersebut mendorong perajin untuk memperluas jangkauanpasar menggunakan perangkat digital berbasis jaringan internet. Peningkatan kemampuan memperluasjangkauan pasar olahan singkong dilakukan dengan pendampingan implementasi modul literasi digitalberbasis perangkat android kepada 20 pelaku usaha olahan singkong di “Kampoeng Telo”, KelurahanKandri. Terdapat peningkatan kemampuan literasi digital berbasis perangkat android pada pelaku usahaolahan singkong yang diukur dari meningkatkan kuantitas jejaring di akun media sosial yang dimilikiperajin. Daya serap pasar yang berasal dari jejaring baru mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
OPTIMALISASI DIGITAL NETWORK CAPITAL DALAM TATA KELOLA KAWASAN WISATA Hari Susanta Nugraha; Nugrahani Citra Athene
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.226 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.866

Abstract

Tata kelola pemasaran kawasan wisata Desa Sepakung perlu ditingkatkan mengingat rendahnya jumlah pengunjung sejak awal 2020. Berkurangnya pengunjung tentu menjadi perhatian dari pengelola wisata Sepakung yang mengembangkan destinasi wisata panorama alam dengan berbagai spot foto. Kegiatan pengabdian dilaksanakan menggunakan metode pelatihan kelas bagi pengelola kawasan wisata untuk menyusun kerangka kerja electronics customers engeagement dalam rangka merangsang terjadinya kunjungan. Pendekatan program networking pada kawasan wisata menggunakan perangkat komunikasi digital berupaya untuk 3 hal, yakni; mengembangkan hubungan informatif secara elektronik antar para pemangku kepentingan dalam tata kelola wisata, merancang sistem koordinasi fungsi dan peran unit-unit pengelola dengan menggunakan perangkat komunikasi digital, dan mengevaluasi kinerja lembaga pengelola wisata. Optimalisasi tata kelola kawasan wisata berupaya menggerakkan kembali hubungan baik antar pemangku kepentingan, yakni lembaga swadaya desa, pemerintah desa, dan masyarakat umum. Upaya dilakukan dengan menyebarkan informasi dan foto Sepakung, mengiformasikan program kegiatan wisata, melakukan review positif terhadap postingan foto Sepakung, dan ajakan berkunjung. Koordinasi dilakukan menggunakan perangkat digital berbasis aplikasi media sosial. Hasil program optimalisasi ditunjukkan dengan dinamika pemangku kepentingan yang bergerak melaksanakan tugas pokok, kewenangan, dan fungsinya. Hubungan antara pemangku kepentingan dalam tata kelola wisata di Sepakung berupa hubungan informasional dan empati antar pihak. Aplikasi media sosial digunakan dalam koordinasi dan komunikasi pemangku kepentingan tentang Sepakung dan pengelolaannya serta ketentuan peraturan desa yang mengatur pengembangan wisata. Kemampuan literasi digital dapat menyatukan persepsi tentang pengembangan tata kelola Sepakung, serta implementasi dan sinkronisasi (keterpaduan) kegiatan dan program pengembangan wisata dari para pemangku kepentingan. Peranan yang aktif dan kebutuhan para pemangku kepentingan dapat dipenuhi melalui koordinasi yang lebih intensif dalam menunjang pengelolaan Sepakung.