Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sekolah Ramah HAM Sebagai Upaya Penanggulangan Tindakan Kekerasan di Kalangan Siswa Yordan Gunawan; Mohammad Bima Aoron Hafiz
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 7. Edukasi Penyelesaian Pertikaian di Masyarakat (Litigasi)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.772 KB) | DOI: 10.18196/ppm.37.264

Abstract

Pada dasarnya setiap orang memiliki hak asasi manusia (HAM) yang melekat sejak dilahirkan dalam kehidupannya. HAM melekat pada manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Dari itulah HAM wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi negara, hukum, serta pemerintah, demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Diseminasi nilai-nilai HAM di usia sekolah merupakan salah satu bentuk penanaman nilai-nilai HAM sejak dini, terutama dengan maraknya kasus kekerasan antar siswa, bullying, sampai dengan kejahatan yang mengakibatkan korban jiwa di kalangan siswa sekolah. Upaya ini dilakukan karena anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa di masa akan datang. Program Pengabdian masyarakat berupa inisiasi Sekolah Ramah HAM adalah salah satu cara yang diharapkan mampu mengurangi dan mencegah kekerasan di kalangan siswa terus meningkat. Lokasi Pengabdian ini adalah Madrasah Muallimin dan Madrasah Muallimat yang berlokasi di Kota Yogyakarta. Program ini tidak hanya melibatkan antara peserta didik dengan guru tapi juga seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah serta orang tua murid. Setelah terbentuknya Sekolah ramah HAM ini diharapkan siswa dapat memahami serta menjunjung tinggi HAM itu sendiri, serta berkurangnya tindak kekerasan, terutama bullying di kalangan siswa di Kota Yogyakarta.
OPTIMALISASI TEKNOLOGI DAN PEMBEKALAN ASPEK HUKUM HKI PADA UMKM DI MASA PANDEMI Yordan Gunawan; Mohammad Bima Aoron Hafiz
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.32 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.750

Abstract

Fokus utama pengabdian ini adalah mengubah pola pikir masyarakat yang berprofesi seniman dan pengusaha UMKM untuk dapat memahami dan memanfaatkan digital marketing serta perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Mitra juga dapat melakukan komersialisasi dengan menjalankan prosedur pendaftaran HKI yang benar dan efisien, sehingga aktifitas bisnis yang dilakukan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus melindungi hak-hak ciptanya. Di dusun Krebet, Pajangan dan Dusun Piring II, Murtigading di desa ini terdapat beberapa sanggar yang mengelola kerajinan seni yang bahan utamanya adalah kayu, dan hasil yang dibuat berupa hiasan rumah, merchandise, serta karya seni lainnya. Masyarakat desa ini juga merupakan pembuat Kue Adrem, makanan ringan traditional khas Bantul. Namun, potensi tersebut belum masyarakat dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat setempat akan potensi yang bernilai ekonomi dan pemasaran yang masih bersifat tradisional. Permasalahan lainnya adalah masyarakat belum mengerti tentang Perlindungan HKI. Metode pendekatan berbasis partisipasi aktif dan interaktif dengan memberikan penyuluhan, pelatihan dan program keberlanjutan. Pola ini lebih menempatkan mitra sebagai partisipan aktif, dalam suasana kegiatan yang non formal/atraktif sehingga mampu menghasilkan serapan pengetahuan yang memberikan inovasi baru bagi masyarakat, dan juga meningkatkan produktivitas di masa pandemi dan memberikan pembekalan kepada mitra tentang aspek hukum HKI di Indonesia. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan perekonomian mitra dan mitra dapat memahami proteksi HKI sebagai bagian dari sistem dan strategi bisnis dan mitra dapat melakukan proteksi sekaligus komersialisasi dengan menjalankan prosedur pendaftaran HKI yang benar dan efisien. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya ekonomi masyarakat dan masyakarat lebih memahami tentang aspek hukum HKI di Indonesia dan bagaimana cara mendaftarkan kekayaan intelektual mereka.
Pemilih Pemula "Cerdas Pemilu" Iwan Satriawan; Yordan Gunawan; King Faisal Sulaiman; Mohammad Bima Aoron Hafiz
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.1468

Abstract

Fokus utama pengabdian ini adalah mencerdaskan pemilih pemula dengan memberikan pengayaan materi pendidikan politik di kalangan siswa-siswi Madarasah Aliyah Muallimin dan Muallimat Yogyakarta sebagai kelompok sasaran dalam mengikuti pemilihan Presiden/Wakil dan para wakil rakyat di tahun 2019. Indikator bagi pemilih cerdas diasumsikan paling tidak : 1. Memahami jejak rekam para kontestan secara baik. 2. memahami visi-misi calon Presiden/Wakil, dan wakil rakyat dengan baik. 3. Memahami komitmen keberpihakan kontestan terhadap isu-isu kepentingan rakyat, isu anti korupsi dan non diskriminasi terhadap semua orang. 4. Mampu mengatasi isu/berita kampanye negatif (negative campaign ) dan isu/berita hoax terhadap para kontestan. 5. Terinternalisasi sikap anti money politics, kesediaan untuk turut mengawasi terselanggaranya Pemilu yang jurdil dan luber. Metode pendekatan berbasis partisipatif aktif dan interaktif dengan model ceramah, pelatihan, dan participatory learning/role playing disertai diskusi interaktif dan bedah kasus seperti kasus-kasus Hoax, money politics, dan negative campaign. Pola ini lebih menempatkan mitra sebagai mitra/partsipan aktif, dalam suasana kegiatan yang non formal/atraktif sehingga mampu menghasilkan serapan pengetahuan pendidikan politik yang mencedaskan. Terpenuhinya pemahaman dan perilaku pemilih pemula yang cerdas akan mendorong terwujudnya hasil Pemilu 2019 yang berkualitas dalam menghasilkan pemimpin dan para wakil rakyat yang amanah dan berjiwa negarawan.
Pendidikan Paralegal Bagi Masyarakat Sebagai Wujud Pemenuhan Hak Asasi Manusia Berkelanjutan Yordan Gunawan; Mohammad Bima Aoron Hafiz
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 9, No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/berdikari.v9i1.10853

Abstract

Paralegals are parties that can provide advocacy or legal assistance to the people in a broad sense beside advocates, lecturers and other legal activists. The role of paralegal itself is not intended to replace the function of an advocate. Instead, it is aimed to be able to cooperate in the fulfillment of access to justice for the society, especially the people who are poor and other vulnerable groups. In Indonesia, paralegal position is a voluntary activity in conducting empowerment process in the society. The beginning of this article will invite and provide understanding to readers to understand the definition and comprehension of paralegals, types, and their important role for the fulfillment of access to justice which is one of the most basic parts of human rights. Beside preparing a law-conscious society, paralegals also provide human rights protection to people who are having problems with law, until the stage of investigation in the police office. The villagers trained will get certification and verified by the government. The society service uses educational methods or approaches that are oriented to problem solving process using the pattern of education elements conducted systematically, directed and planned with the active participation of individuals, groups and society as a whole to find ways to solve problems faced by the society by paying attention to the surrounding socio-economic and local cultural factors. This approach is considered to be able to move the society dynamically towards progress as expected. Meanwhile, being participative is an approach that emphasizes on the efforts to increase the participation of the society or individuals directly in various processes and implementation of programs. The results of the service program are demonstrated with the establishment of a paralegal society, increased awareness and knowledge of the society on their rights in the field of law
SEKOLAH RAMAH HAM SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN TINDAKAN KEKERASAN DI KALANGAN SISWA Yordan Gunawan; Mohammad Bima Aoron Hafiz
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i2.854

Abstract

Pada dasarnya setiap orang memiliki hak asasi manusia (HAM) yang melekat sejak dilahirkan dalam kehidupannya. HAM melekat pada manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Maka dari itulah HAM wajib dihormati, di junjung tinggi, dan dilindungi negara, hukum, serta pemerintah, demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Diseminasi nilai–nilai HAM di usia sekolah merupakan salah satu bentuk penanaman nilai-nilai HAM sejak dini, terutama dengan maraknya kasus kekerasan antar siswa, bullying, sampai dengan kejahatan yang mengakibatkan korban jiwa di kalangan siswa sekolah. Upaya ini dilakukan karena anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa di masa akan datang. Program Pengabdian Masyarakat berupa inisiasi Sekolah Ramah HAM adalah salah satu cara yang diharapkan mampu mengurangi dan mencegah kekerasan di kalangan siswa terus meningkat. Lokasi Pengabdian ini adalah Madrasah Muallimin dan Madrasah Muallimat yang berlokasi di Kota Yogyakarta. Program ini tidak hanya melibatkan antara peserta didik dengan guru tapi juga seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah serta orang tua murid. Setelah terbentuknya sekolah ramah HAM ini diharapkan siswa dapat memahami serta menjunjung tinggi HAM itu sendiri, serta berkurangnya tindak kekerasan, terutama bullying di kalangan siswa di Kota Yogyakarta.
Pengolahan Susu Murni Menjadi Makanan Ringan (Stik Susu) Sebagai Alternatif Peningkatan Kesejahteraan Bagi Masyarakat Dusun Kebondowo, Boyolali Yordan Gunawan; Barbara Gunawan; Mohammad Bima Aoron Hafiz
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 6, No 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v6i1.3323

Abstract

Fokus utama pengabdian ini adalah mengubah pola pikir masyarakat yang berprofesi peternak sapi susu perah untuk mengembangkan produk olahan stik susu sehingga produk olahan susu bernilai ekonomis tinggi. Dusun Kebondowo terletak kaki gunung Merbabu, mayoritas penduduk Dusun Kebondowo berprofesi sebagai peternak sapi dan masyarakatnya mempunyai sapi perah yang dimanfaatkan susunya untuk dijual. Namun, potensi tersebut faktanya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat setempat akan potensi yang bernilai ekonomi tersebut. Pengolahan stik susu ini sebagai salah satu alternative pemecahan masalah salah satu susu yang rusak pasca pemerahan karena berbagai hal. Stik susu merupakan bahan pangan ringan bergizi tinggi yang sumber utamanya adalah protein. Metode pendekatan berbasis partisipatif aktif dan interaktif dengan memberikan penyuluhan, pelatihan dan program keberlanjutan. Pola ini lebih menempatkan mitra sebagai partisipan aktif, dalam suasana kegiatan yang non formal/atraktif sehingga mampu menghasilkan serapan pengetahuan yang memberikan inovasi baru bagi masyarakat. Menghasilkan inovasi baru yaitu produk olahan susu murni stick susu dengan nama produk “Milk Stick”. Hal ini dimaksudkan agar stik susu ini menjadi ciri khas produk unggulan dari dukuh Kebondowo sebagai salah satu dukuh yang mayoritas masyarakatnya penghasil susu sapi murni.Kata kunci: Susu Murni, Pengolahan Susu Murni, Pemberdayaan Alternatif Penghasilan The focus of this community service is to change the mindset of people who work as dairy cattle farmers to develop dairy stick processed products so that dairy products have high economic value. Located in the foothill of mount Merbabu, most Kebondowo Hamlet residents work as cattle ranchers and the community has dairy cows that their milk is used for sale. However, this potential in fact not fully utilized by the local community. This is caused by the lack of awareness of the local community about the economic potential. The processing of milk sticks as an alternative to solving the problem of one milk that is damaged after milking for various reasons. Milk sticks are highly nutritious light food ingredients whose main source is protein. The method used is an active and interactive participatory-based approach by providing education, training, and sustainability programs. This method puts partners as active participants, in an atmosphere of non-formal / attractive activities to produce knowledge uptake that provides new innovations for the community. Generating new innovations, namely processed milk products, pure milk sticks with the product name "Milk Stick". This is intended so that the milk sticks are the brand of superior products from Kebondowo hamlet as one of the dukuh whose majority of the population produces pure cow's milk.Keywords: Pure Milk, Pure Milk Processing, Empowerment of Alternative Income
Optimalisasi Teknologi dan Pembekalan Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada UMKM di Masa Pandemi Yordan Gunawan; Mohammad Bima Aoron Hafiz
Borobudur Journal on Legal Services Vol 3 No 2 (2022): Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bjls.v3i2.7793

Abstract

The main focus of this community service is to change the mindset of people who are UMKM entrepreneurs to improve the economy so that partners can understand and take advantage of digital marketing and intellectual property rights as part of business systems and strategies. In addition, partners can carry out commercialization by carrying out correct and efficient intellectual property rights registration procedures, so that the business activities carried out can improve people's lives while protecting their copyrights. This community service method uses an active and interactive participation-based approach by providing counseling, training, and sustainability programs. This pattern places partners more as active participants in an atmosphere of non-formal or attractive activities so that they are able to generate knowledge absorption that provides new innovations for the community, increases productivity during the pandemic, and provides a briefing to partners on the legal aspects of Intellectual Property Rights in Indonesia.