Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KESETARAAN GENDER SEBAGAI KUNCI AISYIYAH BERKEMAJUAN Nur Azizah; Zain Maulana; Ali Maksum
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 4. Pemberdayaan Kapasitas Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.639 KB) | DOI: 10.18196/ppm.34.298

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim Prodi S1 dan S2 Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Cabang Aisyiyah Wirobrajan dan Cabang Aisyiyah Ngampilan, Yogyakarta, dengan tema pengabdian “Kesetaraan Gender sebagai Kunci Aisyiyah Berkemajuan”. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang pentingnya kesetaraan gender, menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender, serta mengusahakan program pemberdayaan ekonomi perempuan di tingkat akar rumput. Sesuai dengan tujuan tersebut maka metode pengabdian yang dipilih adalah sosialisasi, diskusi dan pemberian bantuan stimulan untuk rintisan usaha kecil bagi Cabang Aisyiyah Wirobrajan dan Ngampilan. Sampai dengan saat ini perempuan masih dihadapkan pada berbagai masalah, seperti tingginya angka pernikahan anak, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan yang semakin parah sehubunga dengan pandemi COVID, hingga rendahnya partisipasi perempuan dalam politik. Sejak pendiriannya pada 1917, tujuan utama Aisyiyah adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, terhadap berbagai masalah yang ada di masyarakat. Aisyiyah sengaja dibentuk sebagai basis gerakan untuk berkiprah di masyarakat, bagi bangsa dan kemajuan peradaban dunia. Misi ini hanya dapat dicapai jika perempuan berani berfikir maju, tidak terkungkung pada sekat gender yang membelenggu. Hasil diskusi dalam pengabdian masyarakat tersebut menunjukkan tentang pentingnya kesetaraan gender untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan, keluarga, masyarakat dan Negara. Kesetaraan gender merupakan prinsip dasar yang akanmenjadi kunci untuk mewujudkan kesetaraan dibidang kesehatan, pendidikan, perekonomian dan politik antara perempuan dan laki-laki sehingga baik perempuan maupun laki-laki akan menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas, yang diperlukan bagi pembangunan Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
Strategi Aisyiyah Untuk Meningkatkan Kehadiran Perempuan dalam Politik Nur Azizah; Istianah ZA; Ali Maksum
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.232 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.796

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan Tim Prodi Hubungan Internasional dan Prodi Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA). Pilihan Kerjasama dilakukan dengan LPPA karena salah satu tugas LPPA adalah meningkatkan kajian tentang isu sosial dan politik, terutama yang terkait dengan perempuan. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan ketertarikan dan kesadaran kader Aisyiyah akan perlunya kehadiran perempuan dalam politik. Hingga saat ini rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen dan eksekutif merupakan masalah klasik yang belum teratasi. Meski secara umum trend nya sudah mengalami peningkatan, tetapi jumlah perempuan di parlemen masih dibawah target kuota, serendah-rendahnya 30 persen. Sesungguhnya tujuan utama keterwakilan perempuan bukan hanya sekedar meningkatkan jumlahnya saja, tetapi kehadiran perempuan di parlemen dan eksekutif diharapkan akan berani menjadikan isu pemberdayaan perempuan dan gender mainstreaming sebagai program prioritas. Kehadiran perempuan di parlemen diharapkan dapat membuat perundang-undangan yang memahami dan mengakomodir kebutuhan perempuan. Rendahnya keterwakilan perempuan dapat sangat berbahaya, terbukti sampai dengan saat ini masih banyak Undang-undang, Rancangan Undang-undang, dan Peraturan Daerah yang diskriminatif terhadap perempuan. Target yang dituju adalah kader Aisyiyah di Jawa Barat, sehingga pengabdian masyarakat ini juga bekerjasama dengan Pengurus Wilayah Aisyiyah Jawa Barat. Hasil diskusi dalam pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa Aisyiyah melakukan serangkaian strategi untuk meningkatkan kehadiran perempuan dalam politik. Pertama, Aisyiyah membangun konsep Perempuan Islam Berkemajuan. Konsep ini menjadi sebuah norma yang mendasari kiprah kader Aisyiyah. Kedua, Aisyiyah melakukan Pendidikan politik bagi kader Aisyiyah. Ketiga, menjelang Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilihan Legeslatif, Aisyiyah melakukan serangkaian advokasi agar calon yang terpilih mengakomodir kebutuhan perempuan. Saran yang disampaikan oleh para kader ialah bahwa Aisyiyah perlu mempersiapkan kader-kader yang berpotensi untuk aktif mencalonkan diri dalam pemilihan umum, mengadakan training dan mentoring untuk para bakal calon anggota DPR, DPRD, DPD, Kepala Daerah.