Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

CEGAH RESISTENSI KUMAN DENGAN PENGKADERAN KELOMPOK PEDULI ANTIBIOTIKA RASIONAL Inayati Inayati; Yoni Astuti; Lilis Suryani
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 6. Kinerja Kelembagan Sosial Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan dan Penanganan Bencana
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.083 KB) | DOI: 10.18196/ppm.36.311

Abstract

Infeksi menjadi masalah kesehatan masyarakat penting terutama di negara berkembang dan membutuhkan antibiotika untuk pengobatan. Tahun 2010 kematian penyakit infeksi di Indonesia 31,2%. Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi berakibat resistensi bakteri terhadap antibiotik dan mempengaruhi morbiditas, mortalitas, ekonomi dan sosial. Hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia , 43% Escherichia coli resisten berbagai antibiotik. Edukasi dan informasi penggunaan antibiotika rasional diperlukan masyarakat untuk menghindari pengunaan antibiotika tidak rasional. Pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman, daerah perkotaan di mana ketersediaan antibiotika cukup mudah diperoleh masyarakat dan kemungkinan ditemukan penggunaaan antibiotik secara tidak rasional dan belum mengetahui akibatnya. Sosialisasi penggunaan antibiotika rasional dan bahaya penggunaan antibiotika tidak rasional diikuti aktif 56 peserta, melakukan focus group discussion menggali persepsi penggunaan antibiotika rasional diikuti 2 kelompok terdiri 16 orang/kelompok dipandu 2 fasilitator dan 2 transkriptor. Pelatihan pemantauan penggunaan antibiotika rasional dilakukan oleh 3 kelompok yang melakukan survei terhadap 5 – 7 Kepala Keluarga di desa Ambarketawang Gamping Sleman. Rencana tindak lanjut adalah penyusunan Panduan Kerja Kelompok Peduli Penggunaan Antibiotika dan luaran berupa Buku Panduan Penggunaan Antibiotika.
Desa Peduli Peri (Pembinaan Dan Edukasi Penyakit Reproduksi Infeksi) Di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten Inayati Inayati; Ivanna Beru Brahmana; Ana Majdawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 2. Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.871 KB) | DOI: 10.18196/ppm.22.478

Abstract

Keputihan merupakan keadaan yang alami atau patologis sebagai gejala penyakit yang tidak disadarimasyarakat. Keputihan patologis disebabkan infeksi gonorrea sekitar 6,89 %. Tenaga kesehatan masihkurang mampu melakukan pemeriksaan swab vagina untuk deteksi infeksi reproduksi dengan keputihan.Pengetahuan masyarakat tentang keputihan patologis dan ketrampilan tenaga kesehatan melakukanpemeriksaan swab vagina perlu ditingkatkan. Metode ceramah bagi masyarakat dan pembentukankelompok peduli PERI (Pembinaan Dan Edukasi Penyakit Reproduksi Infeksi) dan pelatihan ketrampilanpemeriksaan swab vagina bagi 11 orang tenaga kesehatan. Peserta ceramah dan pemeriksaan swab vaginadilakukan pada 32 orang masyarakat desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten Nilai pengetahuaninfeksi reproduksi masyarakat masih rendah, nilai rata-rata pretest dan post test 44 dan 52. Kelompok Peduli Peri telah terbentuk. Pelatihan pemeriksaan Swab Vagina bagi tenaga kesehatan , hasil nilai rata-rata ketrampilan baik yaitu 89,7. Hasil pemeriksaan swab vagina ditemukan 30 orang dengan bakteri patogenik dan 2 orang normal dan ditindaklanjuti sebagai temuan kasus dan konsultasi dokter.Pengetahuan masyarakat dan kesadaran pemeriksaan swab vagina perlu ditingkatkan untuk mengetahuipenyebab keputihan sehingga pengobatan tepat. Pencapaian upaya deteksi kesehatan reproduksi daninfeksi meningkat berupa temuan kasus baru sehingga menekan angka kesakitan keputihan patologis padawanita dan tercapai kesehatan reproduksi lebih baik di wilayah Puskesmas Ngawen Klaten
PEMBERDAYAAN GENERASI MILENIAL 4.0 SEBAGAI PEER MENTOR TEMAN SEBAYA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Inayati Inayati; Ana Majdawati; Ivanna Beru Brahmana
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.916 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.577

Abstract

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) adalah kesehatan sistem, fungsi dan proses reproduksi remaja. Populasi dunia 50% remaja < 25 tahun dan 20-25% remaja penderita HIV. Infeksi menular seksual terjadi pada remaja perempuan 15-29 tahun . Remaja memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi . Perkembangan Iptek mempengaruhi remaja berimajinasi dan perlu difasilitasi dalam mengakses sehingga menjadi remaja generasi milenial 4.0 yang kompeten . Tujuan : pemberdayaan generasi milenial 4.0 dalam KRR dengan pembentukan dan pemberdayaan kelompok peduli KRR ( KP- KRR) yang dibekali pelatihan pembuatan media ajar tentang KRR untuk memberikan kegiatan peer mentoring teman sebaya pada 30 orang remaja Karang Taruna, Nasyiatul Aisyiyah (NA), dan Nahdlatul Ulama (NU). Hasil pengabdian terdapat beberapa media ajar meliputi poster, brosur, aplikasi Kahoot dan Google Form dengan nilai kelayakan rata-rata 12, 2 ( rentang nilai 0 – 15). Hasil Peer mentoring KP-KRR teman sebaya menggunakan media ajar yang dibuat mampu meningkatkan pengetahuan KRR dengan nilai rata-rata pretes 35,7 dan posttest 72,8.