Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH SETTING PARAMETER MESIN INJEKSI TERHADAP MECHANICAL PROPERTIES PRODUK MATERIAL ACRYLONITRIL BUTADIENE STYRENE (ABS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 3k FACTORIAL DESIGNS Eduardus Dimas Arya Sadewa; Fadhel Muhammad; Elita Pusparini
Technologic Vol 9, No 2 (2018): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.115 KB) | DOI: 10.52453/t.v9i2.239

Abstract

Abstrak--Proses cetak injeksi merupakan salah satu metode pembentukan produk plastik yang banyak digunakan. Parameter injeksi merupakan faktor yang penting dalam proses cetak injeksi. Parameter yang berpengaruh dalam proses injeksi antara lain temperatur material leleh, tekanan injeksi, kecepatan injeksi dan tekanan holding. Polymer yang digunakan dalam proses injeksi beragam, salah satu yang banyak digunakan adalah Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). Perubahan dari parameter dapat mempengaruhi mechanical properties dari material seperti tensile strength; stress@yield, elongation @yield, dan impact strength. Tensile strength mengukur kekuatan material terhadap beban tarikan dan perubahan panjangnya. Kemampuan untuk menahan beban tarikan dilihat dari angka stress@yield. Dengan menggunakan metode 3k factorial design dicari signifikansi dari empat faktor setting parameter dengan 3 level dan 3 replikasi diperoleh 243 data. Hasil yang didapat, temperature merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap stress@yield dengan besaran 200° C dan dibuktikan dengan dengan F-value 48,66 diikuti dengan tekanan injeksi yang terbaik adalah 70% dibuktikan dengan dengan F-value 6,85. Kombinasi terbaik untuk mendapatkan stress@yield untuk polymer ABS yang optimal, setting parameter injeksi menggunakan temperatur 200° C, injection speed 57%, injection pressure 90% dan holding pressure 40% Kata kunci : Parameter injeksi, polymer ABS, mechanical properties, stress@yield, 3k factorial design.
PENGEMBANGAN DIRI DALAM MENANAM SEMANGAT KARANG TARUNA Fadhel Muhammad; Edy Soesanto; Ayu Setyo Ningrum; Naila Fazriyanti
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 2 No. 6 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v2i6.1775

Abstract

Karang Taruna adalah suatu platform pengembangan bagi generasi muda yang tumbuh berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat, terutama generasi yang berada di wilayah Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sejenis, Peran karang taruna dalam membangun karakter sosial melalui berbagai kegitan seperti, gotong royong, kegiatan kerohanian, pembinaan dari pengurus, membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan dan lain sebagainya.(Widiatmaka et al., 2023). Pemerintah perlu berkolaborasi dengan komponen masyarakat, termasuk organisasi-organisasi tingkat desa/kelurahan, dalam rangka mengatasi permasalahan sosial yang sedang berkembang. (Annisa Yulia Handayani et al., n.d.) yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang terjadi dilingkungan. Peneliti melakukan Penelitian Karang Taruna di Kavling Bumi Kahuripan, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Peneliti dilakukan dari salah satu dari kelompok kita dari pengurus Karang Taruna yaitu Ketua Karang Taruna berusaha menggambarkan, menganalisa, mendeskripsikan program program yang di bentuk bahwa tidak adanya penyalahgunaan di Kavling tersebut. Jumlah informasi dalam penelitian ini sebanyak 1 orang. Pengumpulan data di lakukan dengan teknik pemuda. Hasil penelitian ini Ketua Karang taruna memberi salah satu program yaitu melaksanakan program Razia Perut Lapar yang sudah di lakukan Part 3. Dengan adanya Razia Perut Lapar maka Karang Taruna menjalani nya daerahAlun-alun Bekasi dan sekitarnya. Dengan target saudara kita yang kurang mampu seperti: pengemis, badut, becak, dll. Penjelasan di atas mengindikasikan bahwa karang taruna adalah sebuah platform untuk organisasi remaja yang terbentuk dengan niat untuk meningkatkan kesejahteraan setiap individu yang terlibat dalam struktur organisasi karang taruna.(Sistim Ilmi et al., 2017) Dengan adanya Karang Taruna melakukan program ini untuk memberikan contoh terhadap anggota dan sekitarnya bahwa pentingnya berbagi dengan karena banyak saudara kita yang sangat butuh bantuan pangan dari kita.
Analisis Keterkaitan Penegakan Hukum Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemberantasan Korupsi Untuk Mewujudkan Tata Kelola Instansi Pemerintahan Yang Bersih Fadhel Muhammad; Rakha Atha Salman Arsyad; Tristan S M R W Notodipuro
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 14 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13691526

Abstract

Jurnal ini mengkaji peran penegakan hukum dan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi dan korelasinya antara satu sama lain. Kedua hal tersebut menjadi langkah penting menuju penerapan tata kelola instansi pemerintahan yang bersih. Keterlibatan aktif masyarakat dianggap penting untuk memerangi korupsi, yang merupakan tantangan besar bagi tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif, studi ini menganalisis seberapa efektif penegakan hukum dan kebijakan yang mendukungnya, serta menganalisis seberapa besar partisipasi masyarakat dalam upaya tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa masih kurangnya interaksi dan perwujudan antara peran aktif masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan praktik korupsi dan kebijakan pemerintah dalam penegakan hukum. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi antara penegakan hukum dan partisipasi masyarakat dalam mengatasi tantangan korupsi dalam instansi pemerintahan.
Perspektif Hukum Islam Terhadap Praktik Arisan Bersyarat Di Kecamatan Panyabungan Nur Ainun; Nur Saidah Salim; Fitri Adilah; Ema Adriani; Fadhel Muhammad; Elmi Wulandari
Islamic Circle Vol. 4 No. 1 (2023): Islamic Circle
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syari'ah STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/islamiccircle.v4i1.1442

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to determine the perspective of Islamic law on the practice of conditional social gatherings, especially in Siabu District. The method used is qualitative with a descriptive analysis approach. The activity carried out by researchers was conducting interviews with social gathering holders. In addition, data collection was carried out using literature, articles, journals and internet sites related to the research focus. The data source was obtained from primary data, namely field studies in social gathering holder housing. Meanwhile, secondary data was obtained from various sources of library materials which contain various matters related to social gatherings. The results of this research on conditional social gatherings are to find out how social gatherings are carried out in Panyabungan District, namely that social gatherings have various objects and patterns, which can be in the form of money, basic necessities, motorized vehicles, cellphones, sacrificial animals and so on. The patterns used also vary from lottery, savings, investment, gift, shot and so on. Social gatherings with this conditional system have been widely held, especially among women, such as women's social gathering groups in several villages in Panyabungan District, Mandailing Natal Regency. In this social gathering, each social gathering holder has different conditions depending on the number of people and depending on the amount of money that must be paid, the payment schedule for the social gathering varies, some are once a week, some are twice a week and some are once a month. Keywords: Islamic Law Perspective, Conditional Arisan Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perspektif hukum islam terhadap praktis arisan bersyarat khususnya di Kecamatan Panyabungan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Aktivitas yang dilakukan peneliti adalah melakukan wawancara dengan pemegang arisan. Disamping itu, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan literatur, artikel, jurnal dan situs internet yang berkaitan dengan focus penelitian. Sumber data diperoleh dari data primer, yaitu studi lapangan di kediaman pemegang arisan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber bahan pustaka yang berisi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan arisan. Hasil penelitian tentang arisan bersyarat ini adalah untuk mengetahui bagaimana arisan yang dilakukan di Kecamatan Panyabungan yaitu arisan memiliki objek dan pola yang beraneka ragam, bisa berbentuk uang, sembako, kendaraan bermotor, hp, hewan kurban dan lain sebagainya. Pola yang digunakan juga bervariasi mulai dari undian, tabungan, investasi, wadiah, tembakan dan lain-lain. Arisan dengan sistem syarat ini sudah banyak dilakukan, terutama pada kaum perempuan, seperti kelompok arisan perempuan di beberapa desa di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Dalam arisan ini dilakukan secara bergantian setiap pemegang arisan memiliki syarat yang berbeda-beda tergantung pada jumlah orang dan tergantung pada jumlah uang yang harus dibayar, jadwal pembayaran arisan pun berbeda-beda ada yang sekali seminggu ada yang dua kali seminggu dan ada juga yang sekali sebulan. Kata Kunci : Perspektif Hukum Islam, Arisan Bersyarat