Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi ke-4 dengan jumlah penderita penyakit gigidan mulut tertinggi. Masyarakat Dusun Pendul di Bantul memiliki penyakit karies sangat tinggi,dengan rata-rata DMF-T sebesar 11.34 dan tingkat pengetahuan yang sedang sehingga perluupaya pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kegiatan promotif dan preventif, yaitupelatihan kader berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta pengukuran indeks karies.Pelatihan dilaksanakan dengan pre dan posttest design dengan metode Participatory Learning Action(PLA). Jumlah kader kesehatan gigi mulut yang dilatih sebanyak 20 orang. Kegiatan pelatihanberupa penyampaian materi pengetahuan kesehatan gigi mulut, materi ketrampilan melakukanpenyuluhan yang benar, serta materi pengukuran indeks DMF-T. Evaluasi pelatihan dilakukandengan pretest dan postest, checklist ketrampilan menyuluh dan mengukur indeks karies gigiDMF-T. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan nilai rata-rata antara pretest (50,0) dan posttest (80,0) serta nilai rata-rata checklist yang cukup tinggi (75,0). Data tersebut menunjukkanpelatihan yang diberikan bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalammenyuluh dan memeriksa indeks karies gigi. Pelatihan terkait penyuluhan dan pengukuranindeks karies gigi kader kesehatan gigi mulut Dusun Pendul memberikan dampak positif, yaitumeningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam melakukan penyuluhan danpengukuran indeks karies gigi DMF-T.