Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MENINGKATKAN AVAILABILITY RATE DENGAN MENGURANGI DOWNTIME UNTUK PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA AREA MIXING Nensi Yuselin; Edwar Rosyidi; Andika Yuda Pratama
Technologic Vol 11, No 1 (2020): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v11i1.283

Abstract

Abstrak--PT. XYZ adalah anak perusahaan dari Astra International di bawah naungan PT. Astra Honda Motor (AHM). Perusahaan yang berdiri sejak 1991 ini bergerak pada dalam bidang industri tire dan tube. PT. XYZ memproduksi dua merk ban, yaitu FDR yang dijual bebas dan Federal yang merupakan ban Original Equipment Market (OEM) sepeda motor Honda tire dan tube. dalam produksi nya proses awal dimulai dari pencampuran Material hingga menjadi bahan siap pakai yang disebut Compound, yang berada di area Mixing, dimana terjadi downtime tertinggi pada periode bulan Januari-Maret 2019. Berdasarkan penilaian MTBF (Mean time between failure) pada Area Mixing, Line BB#9 merupakan line dengan pencapaian nilai MTBF terendah yaitu 9.02 Hari (rata rata pencapaian dalam periode Januari - Maret 2019) berdasarkan hal tersebut penulis melakukan analisa pada data bulanan Line BB#9, dan ditemukan bahwa factor penyebab dan penyumbang downtime dominan terdapat pada mesin Batch Off di Line BB#9, dengan menyumbang downtime 2736 Menit atau 43% dari jumlah downtime yang ada pada line BB#9, lalu dilakukan breakdown masalah, dan diketahui bahwa sumber masalah dominan adalah Rantai incline putus dengan downtime 2556 menit atau 96% dari jumlah downtime yang ada pada mesin Batch Off. Lalu dilakukan perbaikan dengan Menerapkan Total Productive Maintenance (TPM) dan modifikasi Free roll pada mesin Batch Off sehingga dapat mengurangi Downtime sebanyak 98% dan meningkatkan pencapaian MTBF menjadi 25 Hari, jumlah downtime yang berkurang juga berdampak pada pencapaian Availability rate yang meningkat sebesar 3% selama periode perbaikan bulan April - Mei 2019. Kata Kunci : Total Productive Maintenance, Availability Rate, Mixing, Compound, Downtime.
IMPLEMENTASI BUILT IN QUALITY DENGAN MENGHILANGKAN MUDA PROSES DI LINE ASSY SET 1.2 PACKING VANNING DIVISION PT. TMMIN Edwar Rosyidi; Sartiko Dwi Utomo
Technologic Vol 2, No 2 (2011): Technologic
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v2i2.95

Abstract

Dengan tingginya kesalahan pengiriman ke proses selanjutnya yang berada pada Line Assy Set 1.2 membuat line tersebut kurang dalam penerapan Built In Quality. Tujuan dari penulisan ini adalah menurunkan kesalahan pengiriman ke proses selanjutnya dengan menerapkan Built In Quality. Built In Quality dapat diterapkan bila muda proses berupa proses quality gate dihilangkan dan elemen kerja proses quality gate digabungkan ke dalam proses sebelumnya yaitu proses picking. Hal tersebut dilakukan agar manpower picking bertanggung jawab penuh atas keseluruhan proses. Penganalisaan dilakukan dengan langkah pertama analisa kondisi yang ada dengan bantuan fishbone diagram untuk menemukan akar permasalahan. Akar permasalahan ditemukan adalah tingginya kesalahan pengiriman ke proses selanjutnya karena kurang penerapan dalam Built In Quality. Untuk meningkatkan Built In Quality harus mengimplementasikan ijiwaru test pada line. Ijiwaru test bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab manpower dalam segi kualitas dan kuantitas sehingga manpower dapat meningkatkan Built In Quality dan dapat menurunkan kesalahan pengiriman ke proses selanjutnya. Dengan penerapan Built In Quality pada line menghasilkan penurunan dengan kesalahan pengiriman per unit tertinggi bulan desember 2010 sebesar 10 kesalahan dengan presentase 1,90% menjadi 3 kesalahan dengan presentase 0,56% pada bulan februari 2011.
MENURUNKAN REJECT BOCOR PADA PROSES AUTO CAP REAR TIPE MUFFLER KZLN DI LINE 1415 PT. YUTAKA MANUFACTURING INDONESIA Edwar Rosyidi; Ahmad Khalifah
Technologic Vol 5, No 1 (2014): Technologic
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v5i1.141

Abstract

Muffler adalah alat peredam kebisingan dan juga berfungsi sebagai asesoris pada kendaraan. Kendala utama proses produksi muffler KZLN pada line 1415 adalah masih tingginya reject bolong pada proses auto cap rear yang dihasilkan dari produksi. Untuk meminimalkan produk cacat maka diterapkannya improvement pada stasiun kerja yang berpotensi menghasilkan reject tersebut. Improvement adalah usaha yang dilakukan dengan sistematis untuk menemukan penyebab utama suatu masalah. Improvement memberikan hasil perubahan yang berbeda dan lebih baik daripada sebelumnya. Dengan faktor quality dari overall equipment efficiency sebagai tools, dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mencegah reject bolong muffler. Reject atau cacat produk. Dapat dihitung berdasarkan perhitungan rate of quality, yang diantaranya yaitu penjumlahan leaktest produk, spoilage produk dan reject. Kemudian diurutkan mulai dari reject tertinggi, serta melakukan tindakan yang disarankan untuk perbaikan. Tindakan yang diambil adalah melakukan preventif dengan membuat daily check sheet jig dan mesin. Setelah dihitung berdasarkan rate of quality, proses auto cap rear yang semula reject bocor sebesar 30%. Dan setelah dilakukan improvement, reject tersebut menjadi 9 %, sehingga nilai quality line 1415 meningkat dan produk cacat dapat diminimalkan.
MENINGKATKAN AVAILABILITY RATE DENGAN MENGURANGI DOWNTIME UNTUK PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA AREA MIXING Nensi Yuselin; Edwar Rosyidi; Andika Yuda Pratama
Technologic Vol 11 No 1 (2020): Eleventh Volume of Technologic Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XYZ adalah anak perusahaan dari Astra International di bawah naungan PT AstraHonda Motor (AHM). Perusahaan yang berdiri sejak 1991 ini bergerak pada dalam bidang industri tiredan tube. PT XYZ memproduksi dua merk ban, yaitu FDR yang dijual bebas dan federal yang merupakanban Original Equipment Market (OEM) sepeda motor honda tire dan tube. dalam produksi nya proses awaldimulai dari pencampuran material hingga menjadi bahan siap pakai yang disebut compound, yang beradadi area mixing, dimana terjadi downtime tertinggi pada periode bulan Januari-Maret 2019. Berdasarkanpenilaian MTBF (Mean Time Between Failure) pada area mixing, line BB#9 merupakan line denganpencapaian nilai MTBF terendah yaitu 9.02 Hari (rata rata pencapaian dalam periode Januari - Maret2019) berdasarkan hal tersebut penulis melakukan analisa pada data bulanan line BB#9, dan ditemukanbahwa factor penyebab dan penyumbang downtime dominan terdapat pada mesin batch Off di line BB#9,dengan menyumbang downtime 2736 Menit atau 43% dari jumlah downtime yang ada pada line BB#9,lalu dilakukan breakdown masalah, dan diketahui bahwa sumber masalah dominan adalah rantai inclineputus dengan downtime 2556 menit atau 96% dari jumlah downtime yang ada pada mesin batch Off. Laludilakukan perbaikan dengan menerapkan Total Productive Maintenance (TPM) dan modifikasi free rollpada mesin batch Off sehingga dapat mengurangi downtime sebanyak 98% dan meningkatkan pencapaianMTBF menjadi 25 hari, jumlah downtime yang berkurang juga berdampak pada pencapaian availabilityrate yang meningkat sebesar 3% selama periode perbaikan bulan April - Mei 2019.