Penerangan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia dimanapun berada, karena dengan adanya penerangan itu akan sangat membantu aktivitas danproduktivitas manusia. Dalam pembangunan sebuah gedung, pemilik gedung pasti dihadapkan dengan berbagai alternatif dalam melakukan pemilihan suatu material, produk ataupun sistem gedung. Selain aspek teknis, biaya pun turut menjadi aspek penting yang perlu menjadi salah satu pertimbangan. Apakah penggunaan LED pada sistem lampu penerangan dapat menghemat energi menurut Teori LCCA (Life Cycle Cost Analysis)? Penelitian ini menggunakan metode LCCA (Life Cycle Cost Analysis) mengetahui pilihan alternatif yang lebih hemat diperlukan metode penghitungan, salah satunya adalah dengan). LCCA menghitung keseluruhan biaya mulai dari biaya awal, biaya penggantian, biaya operasional dan pemeliharaan, nilai sisa, dan biaya lain-lain. Metode LCCA menghitung estimasi biaya pada tahun ke-n dalam nilai saat ini (present value). Peneliti melakukan studi kasus yang membandingkan penggunaan lampu CFL (CompactFlourescence Lamp) dengan lampu LED. Daya lampu-lampu tersebut perludihitung apakah benar lampu tersebut hemat, dan seberapa besar penghematannya. Kesimpulan penelitian ini menggunakan metode LCCA dari 2 alternatiflampu yang direkomendasikan. Lampu yang diteliti adalah CFL dan lampu LED. Hasilnya, lampu LED terpilih menjadi lampu pengganti CFL dengan penghematan biaya hingga sebesar Rp.297.051.982 dalam kurun waktu 5 tahun dan penghematan daya sebesar 73.569,6 KwH pertahun dari lampu CFL yang digunakan di apartemen The Peak at Sudirman.Kata Kunci : Life Cycle Cost Analysis (LCCA), LED, CFL.