Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DISTRIBUSI SPASIAL TIMBAL DI LAHAN PERTANIAN DAN BIOAKUMULASI DALAM TANAMAN KABUPATEN BANTUL S.Y. Jatmiko; Edhi Martono; Djoko Prajitno; Suratman Worosuprojo
Agros Journal of Agriculture Science Vol 14, No 1 (2012): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.186 KB)

Abstract

Logam berat dalam tanah, air, dan tanaman patut diperhatikan karena sifat racun dan potensi karsinogeniknya, mobilitasnya cepat berubah, cenderung kumulatif dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian: mengidentifikasi tingkat cemaran, bentuk sebaran ruang, korelasinya dengan sifat kimia tanah, dan risikonya terhadap kesehatan. Penelitian dilakukan tahun 2010 secara survei di lahan pertanian Bantul (144 titik grid). Alat untuk menentukan kadar timbal adalah AAS. Hasil: frekuensi timbal di sawah 97,9 persen dan frekuensi terdeteksi di air sawah 62,9 persen, kadar maksimum 21,34 mg per kg dan 0,128 mg per l, melebihi baku mutu. Sebaran timbal berautokorelasi keruangan lemah (nugget/sill >75 persen). Sifat kimia tanah yang berkorelasi nyata (p<0,05) adalah kadar C-organik dan potensial redoks (Eh) dengan keberadaan timbal dalam tanah. Nilai indeks bahaya (IB) > 1 cemaran timbal ditemukan di sembilan lokasi produsen beras, satu lokasi produsen jagung, dan tiga lokasi produsen kacang tanah. Lokasi produsen kedelai, kacang hijau, dan bawang merah IB<1. Lokasi produsen pertanian dengan IB>1 mengindikasikan produk pertanian berisiko mengganggu kesehatan jika dikonsumsi jangka panjang, sebaliknya lokasi dengan indeks bahaya (IB) <1, tidak berisiko terhadap kesehatan sehingga aman dikonsumsi
Resilience to Urban Risk and Disaster Risk in the Community of Jeron Beteng, Kraton Yogyakarta Gerarda Orbita Ida Cahyandari; Suratman Worosuprojo; Djati Mardiatno
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 4 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.169 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i4.69060

Abstract

Jeron Beteng, Kraton Yogyakarta. Urban risk dan risiko bencana menjadi pendekatan penilaian risiko dengan menggunakan aspek ancaman bahaya dan bencana, ekonomi, sosial, dan budaya. Tulisan ini bertujuan menentukan faktor-faktor ketangguhan dalam masyarakat untuk mengurangi risiko melalui penilaian risiko di kawasan cagar budaya. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini dapat memberi kontribusi dalam perencanaan kawasan dan strategi peningkatan ketangguhan. Penilaian risiko merupakan langkah awal dalam menyusun strategi mitigasi, pengurangan risiko, dan preservasi. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan, kuesioner, dan wawancara. Analisis kuantitatif dilakukan secara skoring. Interpretasi kualitatif dilakukan untuk mencari hubungan yang saling mempengaruhi antar faktor. Hasil penilaian menunjukkan nilai ketangguhan “sangat tinggi” pada aspek ancaman dan bencana, budaya, dan sosial. Aspek ekonomi menunjukkan ketangguhan lebih rendah. Faktor penting yang dipertimbangkan adalah usaha mitigasi, ketersediaan APAR, pentingnya keberadaan obyek cagar budaya, alternatif penghasilan, multi-keluarga dalam rumah, peningkatan ekonomi, dan akses komunikasi.