Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI CREDIT RISK-TAKING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Reisa Dyasvaro Zulanda Putri
Jurnal Signaling Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Signaling
Publisher : STMIK Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56327/signaling.v11i1.1086

Abstract

Risk-taking is an activity that a bank takes for giving credit to the public to increase their profit. Risks occur because of the uncertainty condition taken by the company. The sample will be limited to 28 banks located and listed in Bursa Efek Indonesia (BEI) over the period 2013-2017. The main data source of all the variable is financial statements, annual reports, ICMD (Indonesian Capital Market Directory) and the official website of bank in 2013-2017. The conclusion of this study is to create the model which significantly related to bank risk-taking. There is 4 method to examine the best model. The methods are forward method, backward method, stepwise method and enter method. R-squared, adjusted R-squared, AIC, SIC, and Cp Mallows are the criterion for choosing the best model in each method. At the end of this study, there is a final regression model that shows all the significant variable which can explain bank risk-taking. Determinants of bank risk-taking variable in this study are bank capital, bank size, mergers and acquisitions, bank ownership, off-balanced sheet, LDR, BI rate, inflation, and GDP Growth.
PERBEDAAN RISK TAKING PERBANKAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL Reisa Dyasvaro Zulanda Putri; Muprihan Thaib; Ronny Nazar
Jurnal Bisnis Darmajaya Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Bisnis Darmajaya
Publisher : Institut Informatika Dan Bisnis (IIB) Darmajaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30873/jbd.v9i1.3571

Abstract

Risk taking merupakan resiko yang diambil oleh perbankan dalam pemberian kredit kepada masyarakat. Pemberian kredit kepada masyarakat merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan laba perusahaan. Terdapat dua sistem perbankan di Indonesia yaitu sistem perbankan konvensional dan syariah. Perbankan konvensional melakukan perjanjian kredit dengan nasabah berdasarkan hukum nasional Negara Indonesia, sedangkan bank syariah melakukan perjanjian kredit dengan nasabah berdasarkan hukum Islam. Sample pada penelitian ini adalah seluruh perbankan konvensional dan bank syariah yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia, sedangkan sumber data yang digunakan adalah dari laporan keuangan, annual report dan ICMD (Indonesian Capital Market Directory). Kesimpulan pada penelitian ini dapat menjelaskan perbedaan faktor-faktor yang memengaruhi risk taking pada perusahaan perbankan konvensional dan syariah. Variable yang dapat memengaruhi risk taking dalam penelitian ini adalah bank capital, bank size, merger dan akuisisi, bank ownership, LDR, pertumbuhan GDP dan inflasi. Hasil akhir pada penelitian ini dapat menghasilkan model rergresi yang dapat menunjukkan seluruh variable signifikan yang dapat memengaruhi risk taking baik perbankan konvensional dan syariah.
STRATEGI PEMASARAN PRODUK UMKM KERIPIK MELALUI DIGITAL MARKETING DI KECAMATAN MERBAU MATARAM, LAMPUNG SELATAN Anggawidia Wibaselppa; Suci Mutiara; Reisa Dyasvaro Zulanda Putri
Jurnal Publika Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Publika Pegabdian Masyarakat
Publisher : Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30873/jppm.v6i1.4045

Abstract

Digital Marketing merupakan sistem pemasaran yang dilakukan secara digital dimasa era digital, pemasaran digital merupakan aktivitas promosi dalam membangun promosi produk ataupun membangun merek (brand) yang menggunakan media elektronik (digital). Tren marketing saat ini masih teruslah berkembang, seiring semakin canggihnya teknologi dan juga dunia internet. Perkembangan digital marketing di Indonesia pun semakin berkembang cepat. Masyarakat mulai beralih dari yang tadinya memanfaatkan marketing secara konvensional, hingga akhirnya melebarkan sayapnya ke dunia digital. Digital marketing merupakan solusi yang tepat bagi para pelaku UMKM dalam menerapkan strategi pemasaran dalam memperluas jaringan kepada pelanggan atau calon pembeli baik naisional maupun internasional untuk mendapatkan informasi suatu produk ataupun jasa yang ditawarkan melalui internet. Hal ini yang juga mulai diterapkan kepada UMKM keripik di Desa Lebung Sari Kecamatan Merbau Mataram untuk memperluas jangkauan konsumen yang lebih luas dalam meningkatkan penjualan produk dan profit. Program ini juga dapat menambah wawasan, informasi serta keterampilan bagi para pelaku UMKM terkait dengan strategi pemasaran melalui paltform digital.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI CREDIT RISK-TAKING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Reisa Dyasvaro Zulanda Putri
Jurnal Signaling Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Signaling
Publisher : STMIK Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56327/signaling.v11i1.1086

Abstract

Risk-taking is an activity that a bank takes for giving credit to the public to increase their profit. Risks occur because of the uncertainty condition taken by the company. The sample will be limited to 28 banks located and listed in Bursa Efek Indonesia (BEI) over the period 2013-2017. The main data source of all the variable is financial statements, annual reports, ICMD (Indonesian Capital Market Directory) and the official website of bank in 2013-2017. The conclusion of this study is to create the model which significantly related to bank risk-taking. There is 4 method to examine the best model. The methods are forward method, backward method, stepwise method and enter method. R-squared, adjusted R-squared, AIC, SIC, and Cp Mallows are the criterion for choosing the best model in each method. At the end of this study, there is a final regression model that shows all the significant variable which can explain bank risk-taking. Determinants of bank risk-taking variable in this study are bank capital, bank size, mergers and acquisitions, bank ownership, off-balanced sheet, LDR, BI rate, inflation, and GDP Growth.