Suatu perusahaan untuk mengetahui apakah target perusahaan tersebut telah tercapai atau tidak diperlukan adanya suatu ukuran kinerja. Dengan adanya pengukuran terhadap kinerja maka target suatu perusahaan dapat diukur baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga setiap karyawan memiliki arahan yang jelas untuk apa yang hendak dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja mine operation berdasarkan analisa key performance indicator dan menggunakan analisa balanced scorecard serta membandingkan kedua analisa kinerja tersebut dalam mengukur kinerja mine operation. Penelitian ini dilaksanakan di PT Vale Indonesia khususnya di Mine Operation Departement. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis data primer berupa penyebaran kuisioner dan data sekunder berupa data historikal laporan perusahaan. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengukur kinerja di Mining Operation Department berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard. Kinerja mine operation dengan analisis key performance indicator pada tahun 2016 mengalami kenaikan dengan nilai 113.81 dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 97.82. jika menggunakan analisis balanced scorecard kinerja mine operation tahun 2016 menurun dengan nilai 81.89 dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 90.54. Perbedaan nilai kinerja mine operation dengan kedua analis ini terdapat pada berbedanya indikator kinerja yang digunakan untuk pengkuran. Analisa kinerja mine operation menggunakan key performance indicator dan balanced scorecard memiliki perbedaan pada tingkatan indikator kinerja keuangan. Dimana pada analisa key performance indicator, indikator finansial yang di gunakan pada tingkatan korporat sedangkan pada analisa balanced scorecard penulis mencoba untuk mengukur kinerja keuangan pada tingkatan departement. Disamping itu pula analisa balanced scorecard telah memasukkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam indikator pengukuran kinerjanya.