Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren Ittihad Ittihad
AS-SABIQUN Vol 1 No 1 (2019): MARET
Publisher : Pendidikan Islam Anak Usia Dini STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.603 KB) | DOI: 10.36088/assabiqun.v1i1.155

Abstract

Fokus pada penelitian ini disaat banyak lemabaga pendidikan mengalami penurunan peserta didik yang signifikan, justru Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani mengalami kenaikan santri. Dalam membekali masa depan santri, Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani memberikan pelajaran agama, umum dan keterampilan. Penelitian tentang manajemen sumber daya manusia merupakan penelitian lapangan menggunakan pendekatan kualitatif. Kehadiran peneliti di lapangan sebagai instrumen. penelitian di lakukan di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tuli yang bersumber dari dua macam yaitu: informan dan arsip (dokumen). Teknik pengumpulan data melalui wawancara (interview). Pengamatan (0besrvasi) dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Menyatakan hasil penelitian bahwa karakteristik Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani menurut tipenya termasuk dalam pondok pesantren modernt yakni pondok pesantren kalafi, menurut tipe Pondok Pesantren tipe D. Implementasi manajemen sumber daya manusia pondok pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani dilakukan sebagai berikut: perencanaan dilakukan berdasarkan analisis trend, selanjutnya dirumuskan dalam bentuk perencanaan, pengorganisasian selanjutnya dilakukan pembagian tugas pengurus dan tenaga pendidik. Pelaksanaan meliputi: metode rekrutmen belum terbuka sehingga tidak ada seleksi. Orientasi belum dilaksanakan pada semua tenaga baru. Pelatihan untuk materi umum masih tergantung panggilan dari Kanwil Kemenag Kabupaten Lombok Timur. Pengendalian meliputi:penilaian baru menggunakan cara pendekatan individual. Kompensasi yang diberikan tidak sesuai dengan job analisis.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Kartu Positif Negatif pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Penjumlahan Bilangan Bulat Kelas IV di SDN 04 Mamben Lauk Tahun Pelajaran 2016/2017 Ittihad Ittihad
FONDATIA Vol 1 No 1 (2017): MARET
Publisher : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.132 KB) | DOI: 10.36088/fondatia.v1i1.81

Abstract

Research has been conducted on the Improvement of Student Learning Outcomes Using Positive Card Cards On Mathematics Subjects Summation of Sum Total Class IV Students at SDN 04 Mamben Lauk Lesson Year 2016/2017. The purpose of this research is to know how to IncreaseStudent Learning Result Using Positive Negative Positive Media on Mathematics Subject Matter of Sum Sumed of Student of Class IV in SDN 04 Mamben Lauk Lesson Year 2016/2017. The types of research used are classroom action research and data analysis techniques used in this research are reduction, data presentation, verification, and development of instruments used to summarize data, encode, straighten the theme and make clusters about the data about improving learning outcomes Fourth grade students of SDN 04 Mamben Lauk. Based on the results of the study found a significant result that is the increase in student learning outcomes after using the positive negative card media many of the students whose learning outcomes to be better than before, the original average value is 6.3 after conducting research the average value to be 8.2. There is an increase in student learning outcomes in mathematics subjects of the sum of integers after the application of this positive negative card media.
Pendidikan dalam Bingkai Kelembagaan Ittihad Ittihad
FONDATIA Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.133 KB) | DOI: 10.36088/fondatia.v1i2.107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, proses belajar mengajar, proses Assesmen, hubungan kerjasama dan partisipasi, sikap kemandirian, keterbukaan, keberlanjutan program, dan prestasi akademik maupun non akademik siswa Madrasah Aliyah Program Khusus Syaikh Zainddin NW Anjani, Lombok Timur NTB. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan dianalisis berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (1994) yang meliputi, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasilnya kemudian dikaitkan dengan dengan kriteria yang ditetapkan dengan langkah-langkah editing, koding, dan tabulasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Proses pengambilan keputusan berbagai kebijakan madrasah terutama dalam penyusunan program, rencana anggaran belanja madrasah, pengelolaan kurikulum, dan pengelolaan sumber daya masih belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. (2) Dalam proses pengelolaan kelembagaan, tugas dan tanggungjawab belum banyak dilakukan dengan baik walaupun sudah terdapat kewenangan yang jelas dan pasti, sehingga sering terjadi tumpang tindih dalam tugas dan tanggungjawab. (3) Dalam proses pengelolaan program, pelaksanaan program belum bisa sepenuhnya melibatkan warga madrasah khususnya para guru dan pegawai. (4) Dalam proses belajar mengajar, pengelolaan kelas masih sulit dilaksanakan dengan baik karena kurangnya ruangan. (5) Dalam proses Assesmen, bentuk Assesmen dan pelaksanaan telah mengalamai peningkatan dari tahun sebelumnya. (6) Dalam proses kerjasama dan partisipasi, telah terbentuk jaringan kerjasama serta pelaksanaannya dengan cukup baik. (7) Proses akuntabilitas madrasah baik terhadap warga madrasah maupun terhadap masyarakat terlihat masih kurang. (8) Dalam proses kemandirian, madrasah sudah sangat mandiri mengelola pendidikannya. (9) Proses keterbukaan madrasah kurang begitu mendapat perhatian, sehingga muncul anggapan bahwa madrasah tidak bisa bekerjasama dengan pihak lain. (10) Proses program keberlanjutan sudah baik, dimana kepala madrasah beserta warga madrasah lainnya selalu melakukan inovasi-inovasi baru untuk membenahi program yang sudah ada sebelumnya. (11) Nilai raport siswa sudah mengalami peningkatan yang signifikan, namun karya ilmiah siswa masih minim.
Manajemen Pendidikan di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Ittihad Ittihad
PALAPA Vol 1 No 1 (2013): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.41 KB) | DOI: 10.36088/palapa.v1i1.720

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Anjani Lombok Timur (2) Untuk mengetahui Manajemen Pendidikan di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Anjani Lombok Timur (3) Untuk mengetahui Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Anjani Lombok Timur (4) Untuk mengetahui pola kepemimpinan yang dijalankan Ummi Hjh. Sitti Raihanun Abdul Madjid di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Anjani Lombok Timur. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang didirikannya Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Anjani Lombok Timur adalah : Pertama, untuk mengenang jasa dari pendiri Nahdlatul Wathan,. Kedua, untuk mewadahi lembaga pendidikan yang dipindahkan dari Pancor sebagai akibat dari adanya konflik yang terjadi antara Hjh. Sitti Raihanun dengan Hjh. Sitti Rauhun. Ketiga, diharapkan akan menjadi induk dari semua pondok yang ada di Pulau Lombok khususnya maupun di luar Pulau Lombok. Keempat, latar belakang utama yang menyebabkan proses cepatnya pendirian Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin adalah sebagai akibat dari adanya peristiwa yang memakan korban jiwa yang sempat meresahkan masyarakat sekitarnya. Adapun manajemen pendidikan yang dijalankan sebagai berikut (1) perencanaan pendidikan masyarakat dilakukan sejak awal pendirian pesantren, dikaitkan dengan dana masyarakat, sumber dana ada tiga yakni masyarakat, santri, dan pemerintah/donatur. (2) Pengorganisasian dilakukan dengan membentuk panitia pengajian, panitia ulang tahun, petugas keuangan tim penyusunan proposal, dan panitia pembangunan, (3) pengerahan dilakukan oleh dewan kyai dengan memberikan motivasi berdasarkan nilai-nilai agama, (4) pengawasan dilakukan oleh pengurus pondok pesantren secara langsung dan tidak langsung. Selanjutnya akuntabilitas dilakukan dalam bentuk pengumuman oleh pengurus pondok pesantren
Assesmen Program Pelaksanaan Otonomi Pendidikan Karakter di MAPK (Madrasah Aliyah Pr0gram Khusus) Syaikh Zainuddin NW Anjani Lombok Timur NTB Ittihad Ittihad
PALAPA Vol 2 No 1 (2014): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.785 KB) | DOI: 10.36088/palapa.v2i1.733

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, proses belajar mengajar, proses Assesmen, hubungan kerjasama dan partisipasi, sikap kemandirian, keterbukaan, keberlanjutan program, dan prestasi akademik maupun non akademik siswa Madrasah Aliyah Program Khusus Syaikh Zainuddin NW Anjani, Lombok Timur NTB. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan dianalisis berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (1994) yang meliputi, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasilnya kemudian dikaitkan dengan dengan kriteria yang ditetapkan dengan langkah-langkah editing, koding, dan tabulasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Proses pengambilan keputusan berbagai kebijakan madrasah terutama dalam penyusunan program, rencana anggaran belanja madrasah, pengelolaan kurikulum, dan pengelolaan sumber daya masih belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. (2) Dalam proses pengelolaan kelembagaan, tugas dan tanggungjawab belum banyak dilakukan dengan baik walaupun sudah terdapat kewenangan yang jelas dan pasti, sehingga sering terjadi tumpang tindih dalam tugas dan tanggungjawab. (3) Dalam proses pengelolaan program, pelaksanaan program belum bisa sepenuhnya melibatkan warga madrasah khususnya para guru dan pegawai. (4) Dalam proses belajar mengajar, pengelolaan kelas masih sulit dilaksanakan dengan baik karena kurangnya ruangan. (5) Dalam proses Assesmen, bentuk Assesmen dan pelaksanaan telah mengalamai peningkatan dari tahun sebelumnya. (6) Dalam proses kerjasama dan partisipasi, telah terbentuk jaringan kerjasama serta pelaksanaannya dengan cukup baik. (7) Proses akuntabilitas madrasah baik terhadap warga madrasah maupun terhadap masyarakat terlihat masih kurang. (8) Dalam proses kemandirian, madrasah sudah sangat mandiri mengelola pendidikannya. (9) Proses keterbukaan madrasah kurang begitu mendapat perhatian, sehingga muncul anggapan bahwa madrasah tidak bisa bekerjasama dengan pihak lain. (10) Proses program keberlanjutan sudah baik, dimana kepala madrasah beserta warga madrasah lainnya selalu melakukan inovasi-inovasi baru untuk membenahi program yang sudah ada sebelumnya. (11) Nilai raport siswa sudah mengalami peningkatan yang signifikan, namun karya ilmiah siswa masih minim.
Peran Masyarakat Pendatang dalam Memajukan Desa Belanting Kecamatan Sambelia Ittihad Ittihad
PALAPA Vol 3 No 1 (2015): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.82 KB) | DOI: 10.36088/palapa.v3i1.754

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) untuk menggambarkan keadaan masyarakat asli dan pendatang di Desa Belanting Kecamatan Sambelia; 2) untuk mengtahui intraksi sosial masyarakat pendatang dengan masyarakat asli Desa Belanting Kecamatan Sambelia; 3) untuk mengatahui peran masyarakat pendatang dalam memajukan Desa Belanting Kecamatan Sambelia. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan dianalisis berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (1994) yang meliputi, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasilnya kemudian dikaitkan dengan kriteria yang ditetapkan dengan langkah-langkah editing, koding, dan tabulasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: 1) Penduduk pendatang di Desa Belanting Kecamatan Sambelia mula berdatangan sejak tahun 1972. Penduduk pendatang yang pertama kali datang adalah penduduk pendatang yang berasal dari desa Mamben Lombok Timur. Pada tahun-tahun berikutnya berdatangan penduduk yang berasal dari Labuhan Haji, Masbagik, Pohgading, Apitaik, Lombok Tengah, Korleko, dan Bonjeruk Lombok Barat; 2) Kerjasama yang dilakukan oleh penduduk pendatang dengan penduduk asli di Desa Belanting tercermin dalam berbagai kegiatan, seperti gotong royong, kegiatan siskamling, kerjasama dalam kegiatan keagamaan, kegiatan kemasyarakatan, kerjasama dalam bidang ekonomi, pendidikan dan berbagai kegiatan untuk memajukan desa. Asimilasi terlihat pada adanya sikap saling menghargai kebudayaan, dimana penduduk pendatang menghargai kebudayaan yang dimiliki oleh pendatang dan demikian juga sebaliknya, padahal unsur-unur budaya yang mereka miliki cukup bertentangan. Selanjutnya dalam intraksi sosial yag dilakukan oleh penduduk pendatang dan penduduk asli juga terjadi akulturasi dimana hal ini terlihat dalam pelaksanaan ritual adat tersebut dimasukkan unsur islam yaitu pembacaan dzikir dan doa pada setiap acara adat; 3) Penduduk pendatang memiliki peranan yang cukup penting dalam memajukan kehidupan pendidikan dan keagamaan desa Belanting. Secara umum peran penduduk pendatang dalam memamjukan desa Belanting adalah sebagai inisiator (penggagas), sebagai motivator (memotivasi), sebagai dinamisator (penggerak), dan sebagai katalisator (pembawa Perubahan).Terjadinya Perubahan dalam aspek sosial ekonomi di desa Belanting, sudah jelas merupakan suatu pengaruh dari kedatangan orang luar yaitu penduduk pendatang yang memperkenalkan dan mengembangkan hal-hal baru bagi penduduk asli desa Belanting termasuk dalam aspek ekonomi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedatangan penduduk pendatang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kehidupan ekonomi di desa Belanting. Hal ini dapat dilihat dari kemajuan yang diperoleh dalam pengembangan tanaman komoditi, sistim pengolahan tanah, sistim pemasaran, serta pengembangan tanaman-tanaman lain yang dapat menambah pendapatan mereka, sehingga pada ahirnya kesejahteraan mereka tepenuhi sebagaimana yang mereka rasakan sekarang ini.
Partisipasi Masyarakat Desa dalam Pendidikan Pesantren sebagai Upaya Pengembangan Manajemen Budaya Islami Ittihad Ittihad
MANAZHIM Vol 1 No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Manajemen Pendidikan Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/manazhim.v1i1.141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan partisipasi pendidikan pesantren dalam upaya pengembangan manajemen budaya islami di MA Darusshalihin NW melalui manajemen madrasah, budaya madrasah, penerimaan peserta didik baru, kurikulum madrasah, pengembangan sumber daya manusia, dan pengelolaan sarana prasarana pendidikan. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Data dalam penelitian diperoleh dari informan penelitian, yaitu kepala, kepala tata urusan, wakil kepala, dewan guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kepala madrasah telah menerapkan fungsi manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dalam manajemen madrasah, 2) Budaya madrasah berkaitan erat dengan nilai-nilai positif dan norma-norma yang mengikat seluruh santri madrasah, 3) penerimaan siswa baru untuk menjaring siswa kelas regular dan kelas unggulan dilaksanakan untuk mendapatkan input yang baik yang akan menghasilkan output yang amat baik, 4) kurikulum pembelajaran MA Darusshalihin NW Kalijaga menggunakan Kurikulum 2013 dan untuk kurikulum muatan lokal dan kecakapan hidup belum seluruhnya dikembangkan, 5) Sumber daya manusia terutama guru beserta staf di MA Darusshalihin NW Kalijaga sudah berjalan dan terlaksana dengan baik guna pembentukan keterampilan profesional dan perbaikan layanan sekolah, dan 6) pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di madrasah sudah baik.
Kebijakan Sertifikasi Guru dan Kendalanya dalam Meningkatkan Profesionalisme di MA Syaikh Zainuddin NW Anjani Lombok Timur Ittihad Ittihad
PALAPA Vol 11 No 1 (2023): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/palapa.v11i1.2323

Abstract

This study aims to find out the problems and analyze the needs of teachers in Madrasah Aliyah Shaykh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani after certification. This research uses descriptive research with quantitative data analysis techniques (in the form of descriptive statistics), and qualitative techniques (in the form of descriptions/narratives in the form of words and sentences). Data collection techniques using interviews, documentation and open questionnaires. The results show that teacher certification has an impact on increasing teacher competence, where the competence of teachers who have been certified is in a better category than those who have not been certified, although independent efforts are still not maximal for increasing professionalism. In addition, problems were found in terms of the incompatibility of the number of teachers compared to the needs of teachers in certain subjects, so that there were obstacles in fulfilling the minimum 24 hour teaching load, which was one of the conditions for receiving professional allowances.