p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pharmasipha
Alifya Nur Azizah
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus epidermidis Alifya Nur Azizah; Ichwanuddin Ichwanuddin; Nurul Marfu’ah
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.667 KB) | DOI: 10.21111/pharmasipha.v4i2.4158

Abstract

Staphylococcus epidermidis merupakan mikrobiota kulit yang bersifat non patogen namun terkadang dapat menimbulkan penyakit seperti infeksi oportunistik. Infeksi dapat diobati dengan menggunakan antibiotik, namun saat ini beberapa bakteri mulai resisten terhadap antibiotik dikarenakan penggunaannya yang berlebihan. Sebagai pengobatan alternatif, digunakan tanaman yang memiliki khasiat sebagai antibakteri misalnya teh hijau yang memiliki senyawa tanin, flavonoid, dan katekin yang merupakan golongan senyawa fenol serta alkaloid. Etanol merupakan pelarut yang paling umum digunakan untuk mengekstraksi senyawa-senyawa dalam tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol teh hijau terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini merupakan eksperimen 6 perlakuan yaitu kontrol negatif (aquades steril), kontrol positif (kloramfenikol 30 µg), teh hijau yang diekstraksi dengan pelarut etanol 60%, 70%, 80% dan 90%. Ekstraksi menggunakan metode maserasi selama 6 x 24 jam dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram (KirbyBauer). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan one way ANOVA dengan nilai signifikansi yang dihasilkan p = 0,00 atau p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol teh hijau memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Ekstrak etanol 60%, 70%, 80% dan 90% teh hijau memiliki rata-rata diameter zona hambat dan standar deviasi masing-masing secara urut yaitu sebesar 18,45 mm ± 0,81; 19,86 mm ± 0,63; 16,68 mm ± 1,14 dan 13,58 mm ± 0,72 sedangkan untuk kontrol positif memiliki rata-rata diameter zona hambat dan standar deviasi sebesar 27,25 mm ± 0,71. Konsentrasi ekstrak etanol teh hijau yang memiliki aktivitas antibakteri paling optimal yaitu ekstrak etanol 70% dengan diameter zona hambat sebesar 19,86 mm
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus epidermidis Alifya Nur Azizah; Ichwanuddin Ichwanuddin; Nurul Marfu’ah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v4i2.4158

Abstract

Staphylococcus epidermidis merupakan mikrobiota kulit yang bersifat non patogen namun terkadang dapat menimbulkan penyakit seperti infeksi oportunistik. Infeksi dapat diobati dengan menggunakan antibiotik, namun saat ini beberapa bakteri mulai resisten terhadap antibiotik dikarenakan penggunaannya yang berlebihan. Sebagai pengobatan alternatif, digunakan tanaman yang memiliki khasiat sebagai antibakteri misalnya teh hijau yang memiliki senyawa tanin, flavonoid, dan katekin yang merupakan golongan senyawa fenol serta alkaloid. Etanol merupakan pelarut yang paling umum digunakan untuk mengekstraksi senyawa-senyawa dalam tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol teh hijau terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini merupakan eksperimen 6 perlakuan yaitu kontrol negatif (aquades steril), kontrol positif (kloramfenikol 30 µg), teh hijau yang diekstraksi dengan pelarut etanol 60%, 70%, 80% dan 90%. Ekstraksi menggunakan metode maserasi selama 6 x 24 jam dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram (KirbyBauer). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan one way ANOVA dengan nilai signifikansi yang dihasilkan p = 0,00 atau p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol teh hijau memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Ekstrak etanol 60%, 70%, 80% dan 90% teh hijau memiliki rata-rata diameter zona hambat dan standar deviasi masing-masing secara urut yaitu sebesar 18,45 mm ± 0,81; 19,86 mm ± 0,63; 16,68 mm ± 1,14 dan 13,58 mm ± 0,72 sedangkan untuk kontrol positif memiliki rata-rata diameter zona hambat dan standar deviasi sebesar 27,25 mm ± 0,71. Konsentrasi ekstrak etanol teh hijau yang memiliki aktivitas antibakteri paling optimal yaitu ekstrak etanol 70% dengan diameter zona hambat sebesar 19,86 mm