p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pharmasipha
Juwita Putri Arisanti
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RSUP DR. SEORADJI TIRTONEGORO PERIODE 2018 Juwita Putri Arisanti; Nadia Saptarina; Yulia Dwi Andarini
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.151 KB) | DOI: 10.21111/pharmasipha.v4i2.4960

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang banyak diderita oleh kaum wanita. Kanker atau karsinoma adalah suatu penyakit yang menyebabkan sel tubuh berubah dan membelah secara tidak terkendali. Terapi yang diberikan yaitu operasi, radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan terapi target. Apabila kanker telah mencapai stadium lanjut, terapi yang diberikan adalah kemoterapi. Kemoterapi bersifat paliatif, yaitu bersifat meningkatkan kualitas hidup pasien dan menghambat pertumbuhan kanker. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2018. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif non-eksperimental yang bersifat retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2018. Penelitian menunjukkan hasil bahwa pasien kanker payudara menerima kemoterapi dengan regimen CAF ( Cyclofosfamid – Andriamicin / Doxorubicin - Fluouracil ) dengan dosis yang telah ditetapkan yaitu 500 mg/m2 – 50 mg/m2 – 500 mg/m2, yang diberikan pada hari pertama secara intravena dengan pengulangan siklus setiap 3 minggu dan sejalan dengan Kemenkes tahun 2017 menyatakan bahwa regimen CAF termasuk regimen first line pada kanker payudara. Efek samping yang diderita pasien pasca kemoterapi yaitu nyeri sebanyak 31,55% dan obat yang diberikan untuk mengurangi efek samping yang diderita pasien pasca kemoterapi yaitu Ondansetron sebagai Antiemetik sebanyak 34,58% kasus.
Evaluasi Penggunaan Obat Kemoterapi pada Penderita Kanker Payudara di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Periode 2018 Juwita Putri Arisanti; Nadia Saptarina; Yulia Dwi Andarini
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v4i2.4960

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang banyak diderita oleh kaum wanita. Kanker atau karsinoma adalah suatu penyakit yang menyebabkan sel tubuh berubah dan membelah secara tidak terkendali. Terapi yang diberikan yaitu operasi, radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan terapi target. Apabila kanker telah mencapai stadium lanjut, terapi yang diberikan adalah kemoterapi. Kemoterapi bersifat paliatif, yaitu bersifat meningkatkan kualitas hidup pasien dan menghambat pertumbuhan kanker. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2018. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif non-eksperimental yang bersifat retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2018. Penelitian menunjukkan hasil bahwa pasien kanker payudara menerima kemoterapi dengan regimen CAF ( Cyclofosfamid – Andriamicin / Doxorubicin - Fluouracil ) dengan dosis yang telah ditetapkan yaitu 500 mg/m2 – 50 mg/m2 – 500 mg/m2, yang diberikan pada hari pertama secara intravena dengan pengulangan siklus setiap 3 minggu dan sejalan dengan Kemenkes tahun 2017 menyatakan bahwa regimen CAF termasuk regimen first line pada kanker payudara. Efek samping yang diderita pasien pasca kemoterapi yaitu nyeri sebanyak 31,55% dan obat yang diberikan untuk mengurangi efek samping yang diderita pasien pasca kemoterapi yaitu Ondansetron sebagai Antiemetik sebanyak 34,58% kasus.