Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Earning Per Share, Return On Asset dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Elok Dwi Vidiyastutik; Agustin Rahayu
Ecobuss Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Ecobuss
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Panca Marga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51747/ecobuss.v9i1.746

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Return On Asset dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Metode pengambilan sampel yang dipakai adalah metode purposive sampling dan didapatkan jumlah sampel yang memenuhi persyaratan sebanyak 51 perusahaan. Sumber data adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh masing-masing perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Earning Per Share berpengaruh postif dan signifikan terhadap harga saham, Return On Asset berpengaruh postif dan signifikan terhadap harga saham, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.
F. Faktor Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas jambula tahun 2022 Sumaga, Sakila Setiawati; Suharto; Agustin Rahayu
Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding Vol. 2 No. 1 (2022): PROCEEDING MUHAMMADIYAH INTERNATIONAL PUBLIC HEALTH AND MEDICINE CONFERENCE - S
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.695 KB) | DOI: 10.61811/miphmp.v1i2.310

Abstract

ABSTRACT The health indicator that assesses the success of achievement of the SDGs is the nutritional status of children under five. Toddlers are a group that is vulnerable to malnutrition, one of which is stunting. Stunting is a condition that describes toddlers as having a body length or height that is less than their age; this condition uses a length or size that is <2 SD. Stunting toddlers in the future will experience difficulties, one of which is achieving optimal physical and cognitive development. This study determines the factors associated with stunting in toddlers aged 24-59 months in the Jambula Health Center Working Area in 2022. This type of research uses a quantitative analytic design with a cross-sectional study design. The population in this study was 285 toddlers aged 24-59 months. The sample size used was 74 toddlers. The sample used a stratified random sampling method with a systematic random sampling technique. The study's results showed a relationship between a history of infectious disease (p=0.002) and the incidence of stunting. There was no relationship between LBW (p=0.463) and exclusive breastfeeding (p=0.560) with the incidence of stunting. The recommendation to mothers with toddlers under five years old is to increase awareness about toddler health, especially about the fulfillment of toddler nutrition. Mothers can prevent stunting and routinely visit health services to get early detection of toddler health.
DETERMINAN STATUS GIZI MAHASISWI KOS-KOSAN DI KELURAHAN SASA KECAMATAN TERNATE SELATAN Agustin Rahayu; Andiani; Diah Merdekawati Surasno; Suryani Mansyur; Firdawati Naba
JAKIA : Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 2 No. 2 (2024): JAKIA : Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak
Publisher : Society of Visual Informatics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62527/jakia.2.2.32

Abstract

Mahasiswa adalah remaja akhir menuju dewasa yang memerlukan peningkatan asupan gizi untuk mendukung aktivitas dan kreativitas dalam menghasilkan sumber daya yang berkualitas. Mahasiswa sering memiliki jadwal yang padat sehingga cenderung melewatkan makan atau memilih makanan yang kurang sehat. Terutama bagi mahasiswi yang tinggal di kos, sering mengonsumsi makanan cepat saji, camilan tinggi kalori, dan minuman manis, serta kurang makan sayur dan buah, yang dapat mengakibatkan masalah gizi seperti obesitas atau kekurangan gizi. Hal ini dapat disebabkan karena pengetahuan, peer group, body image, paparan media sosial dan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan status gizi pada mahasiswi kos-kosan di Kelurahan Sasa. Jenis  penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif analitik dengan desain cross sectional study. Populasi merupakan mahasiswi yang berkos di Kelurahan Sasa sebanyak 132, dengan teknik penarikan sampel yaitu total sampling. Uji statistik menggunakan uji chi-square (nilai α=0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variebel Body image berhubungan dengan status gizi mahasiswi kos-kosan (p value=0.000), sedangkan variabel pengetahuan (p value=0.740), peer group (p value=0.082), paparan media sosial (p value=0.312), kebiasaan sarapan pagi (p value=1.000) dan pola makan (p value=0.423) tidak berhubungan dengan status gizi mahasiswi kos-kosan. Diharapakan mahasiswi memiliki persepsi positif terhadap body imagenya sehingga status gizi yang baik dapat dicapai.