Tateki Yoga Tursilarini
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS)

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Bantuan Sarana Lingkungan dalam Pemberdayaan Warga Miskin Perdesaan Tateki Yoga Tursilarini; Akhmad Purnama; Fatwa Nurul Hakim
Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 43 No 1 (2019): Volume 43 Nomor 1 April 2019
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/mipks.v43i1.2197

Abstract

Kemiskinan identik dengan ketidakberdayaan, terisolir, minimnya akses, dan kerentanan. Tujuan penelitian mengetahui tingkat efektivitas bantuan sarana prasarana lingkungan dalam pemberdayaan warga miskin perdesaan; Mengetahui pemberdayaan warga miskin dalam pelaksanaan bantuan sarana prasarana lingkungan; Cost analysis bantuan sarana prasarana lingkungan.Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif.Sumber data primer adalah penerima manfaat program dan masyarakat. Key informan meliputi Dinas Sosial Kabupaten, Kepala Desa, TKSK, tokoh masyarakat, kelompok penerima bantuan, tokoh agama/takmir Mushola, dunia usaha, sebanyak 120 responden, masing-masing 60 orang responden lokasi Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Bulukumba. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, telaah dokumen. Temuan penelitian bantuan sarana prasarana lingkungan dalam pemberdayaan warga miskin perdesaan menunjukkan hasil sangat efektif di Pringsewu dan di Bulukumba. Bantuan Sarling menumbuhkan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat pada aspek partipasi, keberlanjutan, kemanfaatan dan keterpaduan. Cost structure bantuan Sarling di dua lokasi digunakan untuk kebutuhan material/bangunan fisik, sedangkan ada beberapa komponen yang tidak terpenuhi di cost struktur. Rekomendasi: 1. Perlu peningkatan bantuan Sarling dari anggaran bantuan sarling Rp.50.000.000,- menjadi Rp. 85.000.000,- karena implementasi bantuan tidak hanya untuk bantuan fisik saja dibutuhkan dana operasional non fisik lainnya 2. Dibutuhkan dukungan sharing anggaran dalam pelaksanaan kegiatan dari instansi Dinas Sosial guna keberlanjutan program sarana lingkungan. 3. Dibutuhkan kemitraan lintas sektoral untuk keberlanjutan dan pengembangan program Sarling. 4. Perlu peningkatan intensitas pendampingan dalam implementasi program agar berbagai kendala dapat segera dicarikan solusi pemecahan. 5. Perlu ditingkatkan komitmen, kepedulian, serta rasa kepemilikan program pada masyarakat akan keberlanjutan program.
Assistance of “Aisyiyah” Women Crisis Center to Children of Incest Victims Tateki Yoga Tursilarini
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 16 No. 4 (2017): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Balai Besar Litbang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.304 KB) | DOI: 10.31105/jpks.v16i4.1407

Abstract

Bodies and institutions that handle sexual violence cases, particularly incest case, still need more holistic effort in doing so by involving various bodies or institutions of children care. This study is aimed to describe the process ofhandling incest violence and the form of assistance for victims of incest violence. Data sources are WCC staffs, volunteers/companions, victims and victim’s parents, Trauma Center Protection Home (Rumah Perlindungan Trauma Center = RPTC). Techniques of data collecting were carried out through interview and observation, descriptive qualitative data analysis onsuch cases and through interventions conducted by WCC Aisyiyah to the victims. The research’s findings showed that there were some stages of service process as follows: Doing initial introduction; Making contact to the victims and providing contract of handling; Assessing the victims; Undertaking an intervention plan; Implementing the intervention stages; Conducting evaluation and termination. Forms of assistance undertaken by WCC Aisyiyah include these followings: legal consultations; referring to a psychologist; litigation assistance / legal assistance; approach to victims and assistance forvictims; referring victims to come to the assigned shelters for trauma healing; reporting to the legal side; motivating victims; social assistance according to the needs of victims; referring the victims to attend the shelter of Social Bodies (Dinas Sosial) or RPTC to get the psychological services, religious advices, and health service; providing UEP assistance for victims for the sake of their survival effort; offering assistance in undergoing the authority’s investigation (BAP), or that of visum et repertum and trial process. This research recommends several points as follows: 1) the need of top-down socialization activities on Child Protection Act No. 23/2002 to the lowest level of society’s authorities (RT / RW), to families, to schools and religious leaders and to community. 2) preferences of taking side for legal authorities to violence victim children, 3) the need of assistance for victims by the time of reporting the case to the police/authorities, so that children’s rights areprotected as the victims of sexual violence/ incest. 4) the need of increasing the involvement of related foundation or social institutions to provide any necessary possible solution for the sexual violence/ incest victims children.