Mismatch antara kualifikasi pendidikan dan pekerjaan telah menjadi persoalan dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Semakin berkurangnya kesempatan kerja menjadikan persaingan antar angkatan kerja dan menimbulkan pengangguran pada angkatan kerja yang belum terserap di lapangan pekerjaan sehingga keputusan untuk memilih jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan (mismatch) menjadi jalan keluar untuk menghindari status pengangguran tersebut. Ketidaksesuaian pendidikan atau keterampilan mengakibatkan alokasi dan penggunaan angkatan kerja yang tidak optimal sehingga menimbulkan beban bagi para pekerja dan perusahaan terkait produktivitas, daya saing dan pertumbuhan ekonomi dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja karyawan. Perusahaan akan menunjukkan kinerja yang rendah bila pekerjanya tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Meskipun mismatch antara kualifikasi pendidikan dan pekerjaan telah menjadi fenomena dalam dunia kerja saat ini, namun belum banyak kajian dan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak mismatch kualifikasi pendidikan dan pekerjaan pada kualitas kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode in depth interview terhadap pekerja pada perusahaan di Halmahera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa dampak mismatch antara pekerjaan dan latarbelakang pendidikan bagi pekerja yakni kesulitan dalam bekerja, adanya dampak bagi kondisi psikologis (insecure) pekerja, kompetensi tercurah tidak optimal dan memicu terjadinya turnover. Kondisi-kondisi ini kemudian berimplikasi pada kualitas kerja pekerja bahwa ketika pekerja tidak dapat mencurahkan kompetensinya dalam bekerja secara optimal maka kualitas kerja tidak dapat dicapai secara optimal.