Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENJADWALAN PEMBANGUNAN MENARA ALFA OMEGA DI KOTA TOMOHON DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE) Masinambow, Jendry
Jurnal Ilmiah Realtech Vol 15 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52159/realtech.v15i2.94

Abstract

Penjadwalan proyek membantu menunjukkan hubungan setiap aktivitas dengan aktivitas lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan diantara aktivitas, serta menunjukkan perkiraan waktu yang realistis untuk setiap aktivitas. PERT (Program Evaluation and Review Technique) adalah teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap kegiatan yaitu waktu tercepat, waktu terlama, dan waktu paling mungkin. PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk semaksimal mungkin mengurangi adanya penundaan kegiatan. Dari perrhitungan waktu kegiatan yang diharapkan (expected time) diperoleh durasi proyek selama 245 hari untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan yang ada dengan tingkat keberhasilan sebesar 99,9 %.Penjadwalan rencana awal proyek membutuhkan durasi selama 270 hari, sedangkan implementasi PERT hanya membutuhkan durasi selama 245 hari. Oleh karena itu, implementasi PERT lebih cepat 25 hari daripada penjadwalan rencana awal proyek.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT MENARA ALFA OMEGA DI KOTA TOMOHON Jendry Masinambow
Journal Dynamic Saint Vol. 5 No. 1 (2020): Jilid 5 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.147 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v5i1.960

Abstract

Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada pekerjaan proyek tersebut, baik kendala yang memang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan perencana. Metode Rangking digunakan untuk menentukan Rangking para responden dan memberikan perioritas terhadap variable studi, setelah pengumpulan data dari responden, kemudian di analisis dengan nilai Mean, yang merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan dari nilai rata-rata tersebut untuk mendapatkan nilai Mean pengolahan data kuisioner menggunakan program SPSS dengan metode analisis Descriptives. Dari hasil penelitian didapatkan urutan rangking-rangking tiap faktor yang menjadi penyebab keterlambatan penyelesaian proyek. Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan Menara Alfa Omega yaitu Kekurangan bahan konstruksi, Perubahan material pada bentuk, fungsi, dan spesifikasi, Keterlambatan pengiriman bahan, Kerusakan peralatan, Ketersedian keuangan selama pelaksanaan, Keterlambatan proses pembayaran oleh owner, Masalah pembebasan lahan di lokasi, Kekurangan tenaga kerja, Kemampuan tenaga kerja, Perbedaan jadwal sub kontraktor dalam penyelesaian proyek. Dari faktor-faktor keterlambatan yang telah didapat di sarankan beberapa alternative penyelesaian.
PENJADWALAN PEMBANGUNAN MENARA ALFA OMEGA DI KOTA TOMOHON DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE) Jendry Masinambow
Jurnal Ilmiah Realtech Vol. 15 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52159/realtech.v15i2.51

Abstract

Penjadwalan proyek membantu menunjukkan hubungan setiap aktivitas dengan aktivitas lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan diantara aktivitas, serta menunjukkan perkiraan waktu yang realistis untuk setiap aktivitas. PERT (Program Evaluation and Review Technique) adalah teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraanwaktu untuk tiap kegiatan yaitu waktu tercepat, waktu terlama, dan waktu paling mungkin. PERT adalah suatu metode yangbertujuan untuk semaksimal mungkin mengurangi adanya penundaan kegiatan. Dari perrhitungan waktu kegiatan yang diharapkan (expected time) diperoleh durasi proyek selama 245 hari untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan yang ada dengan tingkatkeberhasilan sebesar 99,9 %.Penjadwalan rencana awal proyek membutuhkan durasi selama 270 hari, sedangkan implementasiPERT hanya membutuhkan durasi selama 245 hari. Oleh karena itu, implementasi PERT lebih cepat 25 hari daripada penjadwalan rencana awal proyek.
Analysis of Factors Influencing Contractor Performance in Supporting Infrastructure Sovereignty in North Sulawesi Elisabeth Rattu, Anneke; Tulungen, Gerel Herke; Mandagi, Nicolas Willem James; Kampilong, Joni Kutu'; Masinambow, Jendry
Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 6 No 1 (2025): Agustus 2025
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jaceit.v6i1.991

Abstract

This research analyzes the factors influencing contractor performance in supporting infrastructure sovereignty in North Sulawesi. The research method uses a quantitative descriptive approach by collecting primary data through questionnaires and structured interviews with contractors involved in infrastructure projects. A cluster sampling technique was used to select samples from various regions in North Sulawesi. Analysis shows that the main factors influencing contractor performance are the availability of capital, competition from similar projects, and the timeliness of client payments. The availability of adequate capital is considered crucial to ensure the smooth implementation of the project. Intense competition compels contractors to lower prices, impacting profit margins and work quality. Timeliness of payments is essential to maintain the contractor's cash flow and financial stability. Other factors, such as changes in government regulations and licensing bureaucracy, also influence performance, but with more variable effects. This research provides recommendations for contractors to strengthen financial management, adapt to competitive pressures, and improve collaboration with stakeholders to ensure the success of infrastructure projects.