Slamet Hariyadi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeritas Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbandingan Metode Lisis Jaringan Hewan dalam Proses Isolasi DNA Genom pada Organ Liver Tikus Putih (Rattus norvegicus) Slamet Hariyadi; Erlia Narulita; M Amien Rais
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 15, No 1 (2018): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.028 KB)

Abstract

Teknik dasar yang harus dikuasi pada saat melaksanakan penelitian secara molekuler adalah isolasi DNA genom. Isolasi DNA bertujuan untuk memisahkan DNA dari komponen lainnya seperti lipid, protein, dan polisakarida. Secara umum, tahapan isolasi DNA untuk berbagai bahan adalah sebagai berikut : lisis sel atau jaringan yang efektif, denaturasi kompleks nukleoprotein, dan inaktivasi nuklease. Akan tetapi bahan yang berbeda akan membutuhkan metode yang berbeda juga. Salah satu jaringan yang sulit untuk dilakukan isolasi DNA adalah jaringan hewan.Jaringan hewan memiliki lemak dan protein yang sangat banyak sehingga dapat mengkontaminasi DNA itu sendiri.Tahapan lisis adalah tahapan penting yang mempengaruhi kesuksesan isolasi DNA hewan. Terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk melisiskan sel dan jaringan. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan proses lisis dengan 4 perlakuan yang berbeda yakni lisis dengan menggunakan teknik Sambrook (1987) dimana jaringan di inkubasi dengan suhu 55 oC selama 12 jam, lisis dengan dengan metode Penggerusan yakni menggunakan mortar dan prestel, lisis dengan suhu 65 oC dalam inkubasi selama 2 jam, dan lisis dengan suhu 80 oC dalam inkubasi selama 10 menit. Setelah tahapan lisis selesai, ke empat perlakuan di ekstraksi dengan metode organik (Phenol Chlorofom Isoamyl Alcohol25 : 24 : 1), DNA kemudian cuci dengan menggunakan ETOH 70% dan pelet DNA dilarutkan dengan menggunakan buffer TE. Hasil menunjukkan bahwa teknik Sambrook menunjukkan hasil yang lebih baik, berikutnya metode inkubasi 65 derajat selama 2 jam yang menunjukkan hasil baik, sementara metode lisis dengan mortar dan prestel, maupun dengan inkubasi 80 derajat selama 10 menit tidak menunjukkan hasi yang baik akibat terjadi kerusakan DNA.