Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ABRI di Tengah Paradoks Sosial Pramono, Suryo Adi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 1, No 3 (1998)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1.795 KB)

Abstract

Since the Indonesian Army successfully has increased nation-state economic and welfare level (hand in hand with technocrats and foreign capitals), it has to face a new challenge, that is "discontinuity track". This has been remarked by two social paradoxes: (I) global competitions that have expressed in severalhumanity issues (human rights democracy, environment) in front of the existence of national development as political legitimation of the New Order rezim; (2) domestic phenomena; societys struggles in gaining autonomy space in front of centralization of power by the state through various instrumental ways. In this point, the Army has to react those challenges, not only external (toward political, economic, judicial and cultural issues) but also internal ways (self-regulation by scientific understanding and awareness of objectivity on humanity issues). Although facing a tricky real politic canstelation, the Army has to answer those social paradoxes creatively and appropriately, it still wants to get political legitimation for its power domination. Finally, the main problem is how to formulate the correct answer should be done.
ABRI di Tengah Paradoks Sosial Suryo Adi Pramono
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 1, No 3 (1998): MARET
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.684 KB) | DOI: 10.22146/jsp.11167

Abstract

Since the Indonesian Army successfully has increased nation-state economic and welfare level (hand in hand with technocrats and foreign capitals), it has to face a new challenge, that is "discontinuity track". This has been remarked by two social paradoxes: (I) global competitions that have expressed in severalhumanity issues (human rights democracy, environment) in front of the existence of national development as political legitimation of the New Order rezim; (2) domestic phenomena; society's struggles in gaining autonomy space in front of centralization of power by the state through various instrumental ways. In this point, the Army has to react those challenges, not only external (toward political, economic, judicial and cultural issues) but also internal ways (self-regulation by scientific understanding and awareness of objectivity on humanity issues). Although facing a tricky real politic canstelation, the Army has to answer those social paradoxes creatively and appropriately, it still wants to get political legitimation for it's power domination. Finally, the main problem is how to formulate the correct answer should be done.
Basis Ketahanan Pangan Keluarga di Desa Candirejo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Pramono, Suryo Adi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.025 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i2.3937

Abstract

 Abstract — A relationship between nutritional status and food intake which raises new issues related to the condition of family food security, especially in Candirejo Village (Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta). The general purpose of community service is to find out what activities or programs can be carried out as a form of maintaining and strengthening family food security, especially in rural areas in order to assist the community in meeting one of the primary needs in the form of food. This service is also carried out to contribute through indirect observation techniques and qualitative data analysis. Data in the form of secondary data obtained from digital platforms / literature studies; website, government publications, internal village records and journals. The role of the village government in maintaining and strengthening family food security will certainly make a significant difference. The existence of social service activities and counseling certainly can help residents to improve skills and abilities that can be applied to villagers in their daily life.Keywords — food security, family, village.  Abstrak — Ada suatu hubungan antara status gizi dan asupan pangan memunculkan isu baru terkait kondisi ketahanan pangan keluarga, terutama di Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan umum pengabdian adalah untuk mengetahui kegiatan atau program apa saja yang dapat dilakukan sebagai bentuk menjaga dan memperkuat ketahanan pangan keluarga khususnya di daerah pedesaan guna membantu masyarakat dalam pemenuhan salah satu kebutuhan primer berupa pangan. Pengabdian ini dilakukan juga untuk memberikan sumbangsih melalui teknik observasi tidak langsung dan analisis data secara kualitatif. Data-data berupa data sekunder diperoleh dari digital platform/studi literatur; situs website, publikasi pemerintah, catatan internal desa dan jurnal-jurnal. Peran pemerintah desa dalam menjaga dan memperkuat ketahanan pangan keluarga tentu akan memberi perubahan yang signifikan. Adanya kegiatan bakti sosial dan penyuluhan pun tentu dapat membantu warga untuk meningkatkan skill dan kemampuan yang dapat diterapkan bagi warga desa dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci—Ketahanan pangan, keluarga, desa.  
Inovasi Potensi Pangan Kacang Kedelai: Dari Olahan Produk Hingga Pemasaran Online Pramono, Suryo Adi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.721 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i3.3983

Abstract

Indonesia has a wealth of beautiful natural resources that attract tourists, cultural diversity and varied food resources.   Indonesia has the potential for local food resources from various types of nuts that have the potential to add nutrients to daily food. The agricultural commodity that the author's team chose is soybeans because soybeans are one of the agricultural commodities produced in Pacarejo Village, our focus of location. The output of educational videos about product innovation and e-book is the starting material for writing this article. The output is expected to provide information about the importance of product innovation by utilizing food potential from soybeans supported by the use of technology and internet support for online marketing. The method of implementation is carried out online by using a qualitative approach based on the post-positivist philosophy to examine natural objects systematically. The data collected is virtually analyzed and narrated in detail so that it is easy to understand. The innovation of processed products made from soybeans is the focus of this paper, in addition to the use of digital marketing as a further support. The data used in this paper only uses secondary data types. The data search was conducted through the websites of Pacarejo Village and Gunungkidul Regency, journal articles and other materials on the internet. The production of Soybean Food Potential Innovation Video which is the basis of this paper, the group hopes, can also help the people of Pacarejo Village in utilizing the existing food potential by processing soybeans into several product variants. It is hoped that the processing of innovative processed soybean products can provide added value, increase income and increase people's welfare. Selling products with online marketing is expected to reach a wider target market that includes across regions and across time.Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam indah yang menarik wisatawan, keragaman budaya dan sumber daya pangan yang variatif. Indonesia memiliki potensi sumber daya pangan lokal dari berbagai jenis kacang – kacangan yang berpotensi untuk menambah zat gizi dalam pangan sehari-hari. Komoditas pertanian yang tim penulis pilih adalah kacang kedelai karena kacang kedelai termasuk salah satu komoditas pertanian yang dihasilkan Desa Pacarejo, fokus lokasi kami. Luaran video edukasi mengenai inovasi produk serta e-book menjadi bahan awal penulisan artikel ini. Luaran diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pentingnya untuk berinovasi produk dengan pemanfaatan potensi pangan dari kacang-kacangan kedelai didukung oleh pemanfaatan teknologi dan dukungan internet bagi pemasaran online. Metode pelaksanaan dilakukan secara daring dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang berlandaskan pada filsafat post-positivism untuk mencermati obyek alamiah dengan sistematis. Data yang dikumpulkan secara virtual dianalisis dan dinarasikan secara rinci agar mudah dipahami. Inovasi produk olahan berbahan kacang kedelai menjadi fokus tulisan ini, di samping pemanfaatan digital marketing sebagai pendukung lanjutan. Data yang digunakan dalam penulisan ini hanya menggunakan jenis data sekunder. Pencarian data dilakukan melalui website Desa Pacarejo dan Kabupaten Gunungkidul, artikel jurnal dan bahan lain di internet. Produksi Video Inovasi Potensi Pangan Kacang Kedelai yang mendasari tulisan ini, kelompok harap, dapat pula membantu masyarakat Desa Pacarejo dalam pemanfaatan potensi pangan yang ada dengan mengolah kedelai menjadi beberapa varian produk. Pengolahan produk-produk inovatif olahan kacang kedelai ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah, meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Penjualan produk dengan pemasaran online diharapkan dapat menjangkau target pasar yang lebih luas yang mencakup lintas daerah dan lintas waktu.
Strategi Pengembangan Potensi Desa Dadapayu Kabupaten Gunungkidul Pramono, Suryo Adi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.254 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i4.3995

Abstract

Village development is the focus of the Indonesian government, which is supported by the Law on Villages and Village Funds. This impact was also felt in Dadapayu Village, Semanu District, Gunungkidul Regency, Yogyakarta Special Region. This village has rice fields, cassava plantations and teak forests. In this area there are also chickens and cows. However, its achievements are still not optimal so that it requires special attention from local residents and the government. The demands of the increasingly advanced times encourage the Semanu Village community to make changes so that they can develop according to the changing times. This requires a village potential development strategy that is synergized with the direction of the RPJMDes. The author uses information from several sources to find the characteristics of Dadapsari Village, explain the phenomenon and describe what needs to be done there. Our proposals: (1) encourage the development of village potentials optimally through superior products, which in fact require a superior and independent spirit for the perpetrators; (2) community empowerment based on village potential; and (3) rural development through agriculture.Pembangunan desa sedang menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yang didukung dengan UU tentang Desa dan Dana Desa. Dampak itu juga terasa di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini memiliki lahan pertanian sawah, perkebunan ketela pohon dan hutan jati. Di daerah ini juga terdapat ternak ayam dan sapi. Namun, capaiannya masih belum maksimal sehingga memerlukan perhatian khusus dari warga sekitar beserta pemerintah. Tuntutan dari perkembangan zaman yang semakin maju mendorong masyarakat Desa Semanu untuk melakukan perubahan agar dapat berkembang mengikuti perubahan zaman. Untuk itu diperlukan strategi pengembangan potensi desa yang dinergis dengan arah RPJMDes. Penulis menggunakan informasi melalui beberapa sumber untuk menemukan karakteristik Desa Dadapsari, menjelaskan fenomena dan mendeskripsikan apa yang perlu dilakukan di sana. Usulan kami: (1) mendorong pengembangan potensi desa secara optimal melalui produk-produk unggulan, yang notabene memerlukan semangat unggul dan mandiri para pelakunya; (2) pemberdayaan masyarakat berbasis potensi desa; dan (3) pengembangan desa melalui pertanian.
PENGUATAN PETANI MILENIAL DALAM INISIASI BUDIDAYA CABAI DI LUAR MUSIM BERBASIS TEKNOLOGI TETES AIR DI PLERET, BANTUL, DIY Jati, A. Wibowo Nugroho; Nindito, Stefanus; Pramono, Suryo Adi; Sharaningtyas, Yustina Niken; Puspita, Benedita Dea
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.05 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i1.5402

Abstract

Dunia pertanian langka petani muda langka. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usia petani umumnya di atas 40 tahun. Sebab itu BPP Pleret mencoba untuk membangun petani muda dalam dua tahun terakhir: Kelompok Tani Perwira. Oleh karena mereka bukanlah petani yang biasa terjuna ke sawah maka teknologi diperlukan untuk memacu mereka. Koordinator BPP Pleret berinisiatif untuk mendorong mereka dalam budidaya cabai di luar musim dengan menggunakan teknologi tertentu yang memudahkan mereka bertani. Untuk mendukung itu, Tim Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mendukung upaya itu dengan menawarkan metode teknologi tetes air. Tujuan PPM ini adalah mendukung dan mendampingi Tani Perwira menerapkan sistem tetes dan membuat pupuk organik cair. Hamparan bibit cabai yang disemai di dalam greenhouse kemudian ditanam di lahan tanah bermulsa dengan dukungan teknologi tetes. Traktor disediakan untuk mengolah tanah. Tandon air dirancang khusus untuk irigasi tanaman melalui paralon dan selang tetes. Para petani muda (milenial) tinggal memantau tanaman di lahan dan mengatur keran air ketika menyirami tanaman cabai sampai nanti panen. Selama budidaya berlangsung, penyuluh lapangan BPP Pleret mendampingi para petani muda bekerjasama dengan Tim PPM UAJY sesuai dengan tata-kala. Hasilnya, Perwira Tani antusias bertani. Kesimpulan: teknologi mampu mendorong petani muda bersemangat dalam budidaya pertanian
Basis Ketahanan Pangan Keluarga di Desa Candirejo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Pramono, Suryo Adi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v1i2.3937

Abstract

 Abstract — A relationship between nutritional status and food intake which raises new issues related to the condition of family food security, especially in Candirejo Village (Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta). The general purpose of community service is to find out what activities or programs can be carried out as a form of maintaining and strengthening family food security, especially in rural areas in order to assist the community in meeting one of the primary needs in the form of food. This service is also carried out to contribute through indirect observation techniques and qualitative data analysis. Data in the form of secondary data obtained from digital platforms / literature studies; website, government publications, internal village records and journals. The role of the village government in maintaining and strengthening family food security will certainly make a significant difference. The existence of social service activities and counseling certainly can help residents to improve skills and abilities that can be applied to villagers in their daily life.Keywords — food security, family, village.  Abstrak — Ada suatu hubungan antara status gizi dan asupan pangan memunculkan isu baru terkait kondisi ketahanan pangan keluarga, terutama di Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan umum pengabdian adalah untuk mengetahui kegiatan atau program apa saja yang dapat dilakukan sebagai bentuk menjaga dan memperkuat ketahanan pangan keluarga khususnya di daerah pedesaan guna membantu masyarakat dalam pemenuhan salah satu kebutuhan primer berupa pangan. Pengabdian ini dilakukan juga untuk memberikan sumbangsih melalui teknik observasi tidak langsung dan analisis data secara kualitatif. Data-data berupa data sekunder diperoleh dari digital platform/studi literatur; situs website, publikasi pemerintah, catatan internal desa dan jurnal-jurnal. Peran pemerintah desa dalam menjaga dan memperkuat ketahanan pangan keluarga tentu akan memberi perubahan yang signifikan. Adanya kegiatan bakti sosial dan penyuluhan pun tentu dapat membantu warga untuk meningkatkan skill dan kemampuan yang dapat diterapkan bagi warga desa dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci—Ketahanan pangan, keluarga, desa.  
Inovasi Potensi Pangan Kacang Kedelai: Dari Olahan Produk Hingga Pemasaran Online Pramono, Suryo Adi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v1i3.3983

Abstract

Indonesia has a wealth of beautiful natural resources that attract tourists, cultural diversity and varied food resources.   Indonesia has the potential for local food resources from various types of nuts that have the potential to add nutrients to daily food. The agricultural commodity that the author's team chose is soybeans because soybeans are one of the agricultural commodities produced in Pacarejo Village, our focus of location. The output of educational videos about product innovation and e-book is the starting material for writing this article. The output is expected to provide information about the importance of product innovation by utilizing food potential from soybeans supported by the use of technology and internet support for online marketing. The method of implementation is carried out online by using a qualitative approach based on the post-positivist philosophy to examine natural objects systematically. The data collected is virtually analyzed and narrated in detail so that it is easy to understand. The innovation of processed products made from soybeans is the focus of this paper, in addition to the use of digital marketing as a further support. The data used in this paper only uses secondary data types. The data search was conducted through the websites of Pacarejo Village and Gunungkidul Regency, journal articles and other materials on the internet. The production of Soybean Food Potential Innovation Video which is the basis of this paper, the group hopes, can also help the people of Pacarejo Village in utilizing the existing food potential by processing soybeans into several product variants. It is hoped that the processing of innovative processed soybean products can provide added value, increase income and increase people's welfare. Selling products with online marketing is expected to reach a wider target market that includes across regions and across time.Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam indah yang menarik wisatawan, keragaman budaya dan sumber daya pangan yang variatif. Indonesia memiliki potensi sumber daya pangan lokal dari berbagai jenis kacang – kacangan yang berpotensi untuk menambah zat gizi dalam pangan sehari-hari. Komoditas pertanian yang tim penulis pilih adalah kacang kedelai karena kacang kedelai termasuk salah satu komoditas pertanian yang dihasilkan Desa Pacarejo, fokus lokasi kami. Luaran video edukasi mengenai inovasi produk serta e-book menjadi bahan awal penulisan artikel ini. Luaran diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pentingnya untuk berinovasi produk dengan pemanfaatan potensi pangan dari kacang-kacangan kedelai didukung oleh pemanfaatan teknologi dan dukungan internet bagi pemasaran online. Metode pelaksanaan dilakukan secara daring dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang berlandaskan pada filsafat post-positivism untuk mencermati obyek alamiah dengan sistematis. Data yang dikumpulkan secara virtual dianalisis dan dinarasikan secara rinci agar mudah dipahami. Inovasi produk olahan berbahan kacang kedelai menjadi fokus tulisan ini, di samping pemanfaatan digital marketing sebagai pendukung lanjutan. Data yang digunakan dalam penulisan ini hanya menggunakan jenis data sekunder. Pencarian data dilakukan melalui website Desa Pacarejo dan Kabupaten Gunungkidul, artikel jurnal dan bahan lain di internet. Produksi Video Inovasi Potensi Pangan Kacang Kedelai yang mendasari tulisan ini, kelompok harap, dapat pula membantu masyarakat Desa Pacarejo dalam pemanfaatan potensi pangan yang ada dengan mengolah kedelai menjadi beberapa varian produk. Pengolahan produk-produk inovatif olahan kacang kedelai ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah, meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Penjualan produk dengan pemasaran online diharapkan dapat menjangkau target pasar yang lebih luas yang mencakup lintas daerah dan lintas waktu.
Strategi Pengembangan Potensi Desa Dadapayu Kabupaten Gunungkidul Pramono, Suryo Adi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v1i4.3995

Abstract

Village development is the focus of the Indonesian government, which is supported by the Law on Villages and Village Funds. This impact was also felt in Dadapayu Village, Semanu District, Gunungkidul Regency, Yogyakarta Special Region. This village has rice fields, cassava plantations and teak forests. In this area there are also chickens and cows. However, its achievements are still not optimal so that it requires special attention from local residents and the government. The demands of the increasingly advanced times encourage the Semanu Village community to make changes so that they can develop according to the changing times. This requires a village potential development strategy that is synergized with the direction of the RPJMDes. The author uses information from several sources to find the characteristics of Dadapsari Village, explain the phenomenon and describe what needs to be done there. Our proposals: (1) encourage the development of village potentials optimally through superior products, which in fact require a superior and independent spirit for the perpetrators; (2) community empowerment based on village potential; and (3) rural development through agriculture.Pembangunan desa sedang menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yang didukung dengan UU tentang Desa dan Dana Desa. Dampak itu juga terasa di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini memiliki lahan pertanian sawah, perkebunan ketela pohon dan hutan jati. Di daerah ini juga terdapat ternak ayam dan sapi. Namun, capaiannya masih belum maksimal sehingga memerlukan perhatian khusus dari warga sekitar beserta pemerintah. Tuntutan dari perkembangan zaman yang semakin maju mendorong masyarakat Desa Semanu untuk melakukan perubahan agar dapat berkembang mengikuti perubahan zaman. Untuk itu diperlukan strategi pengembangan potensi desa yang dinergis dengan arah RPJMDes. Penulis menggunakan informasi melalui beberapa sumber untuk menemukan karakteristik Desa Dadapsari, menjelaskan fenomena dan mendeskripsikan apa yang perlu dilakukan di sana. Usulan kami: (1) mendorong pengembangan potensi desa secara optimal melalui produk-produk unggulan, yang notabene memerlukan semangat unggul dan mandiri para pelakunya; (2) pemberdayaan masyarakat berbasis potensi desa; dan (3) pengembangan desa melalui pertanian.
PENGUATAN PETANI MILENIAL DALAM INISIASI BUDIDAYA CABAI DI LUAR MUSIM BERBASIS TEKNOLOGI TETES AIR DI PLERET, BANTUL, DIY Jati, A. Wibowo Nugroho; Nindito, Stefanus; Pramono, Suryo Adi; Sharaningtyas, Yustina Niken; Puspita, Benedita Dea
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i1.5402

Abstract

Dunia pertanian langka petani muda langka. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usia petani umumnya di atas 40 tahun. Sebab itu BPP Pleret mencoba untuk membangun petani muda dalam dua tahun terakhir: Kelompok Tani Perwira. Oleh karena mereka bukanlah petani yang biasa terjuna ke sawah maka teknologi diperlukan untuk memacu mereka. Koordinator BPP Pleret berinisiatif untuk mendorong mereka dalam budidaya cabai di luar musim dengan menggunakan teknologi tertentu yang memudahkan mereka bertani. Untuk mendukung itu, Tim Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mendukung upaya itu dengan menawarkan metode teknologi tetes air. Tujuan PPM ini adalah mendukung dan mendampingi Tani Perwira menerapkan sistem tetes dan membuat pupuk organik cair. Hamparan bibit cabai yang disemai di dalam greenhouse kemudian ditanam di lahan tanah bermulsa dengan dukungan teknologi tetes. Traktor disediakan untuk mengolah tanah. Tandon air dirancang khusus untuk irigasi tanaman melalui paralon dan selang tetes. Para petani muda (milenial) tinggal memantau tanaman di lahan dan mengatur keran air ketika menyirami tanaman cabai sampai nanti panen. Selama budidaya berlangsung, penyuluh lapangan BPP Pleret mendampingi para petani muda bekerjasama dengan Tim PPM UAJY sesuai dengan tata-kala. Hasilnya, Perwira Tani antusias bertani. Kesimpulan: teknologi mampu mendorong petani muda bersemangat dalam budidaya pertanian