Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang Konstruksi Makna dan Realitas dalam Ilmu Sosial Nindito, Stefanus
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 1 (2005)
Publisher : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.468 KB)

Abstract

Abstract: Alfred Schutz phenomenology is one of the important thougt in phenomenology development as philosophical movement. Simultantly, Schutz’s phenomenology critizes and modifies Husserl concept of phenomenology and Weber concept of ideal type actions.This paper uses Friedrich concept to give a map of mode scientist in order to clarify Schutz phenomenological position in development of social science. In context of social science Schutz phenomenology position implies to qualitative methods research especially in observation structure to the object of research social emphasize by phenomenology.
Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang Konstruksi Makna dan Realitas dalam Ilmu Sosial Nindito, Stefanus
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 2, No 1 (2005)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jik.v2i1.254

Abstract

Abstract: Alfred Schutz phenomenology is one of the important thougt in phenomenology development as philosophical movement. Simultantly, Schutz’s phenomenology critizes and modifies Husserl concept of phenomenology and Weber concept of ideal type actions.This paper uses Friedrich concept to give a map of mode scientist in order to clarify Schutz phenomenological position in development of social science. In context of social science Schutz phenomenology position implies to qualitative methods research especially in observation structure to the object of research social emphasize by phenomenology.
Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang Konstruksi Makna dan Realitas dalam Ilmu Sosial Stefanus Nindito
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol. 2 No. 1 (2005)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.468 KB) | DOI: 10.24002/jik.v2i1.254

Abstract

Abstract: Alfred Schutz phenomenology is one of the important thougt in phenomenology development as philosophical movement. Simultantly, Schutz’s phenomenology critizes and modifies Husserl concept of phenomenology and Weber concept of ideal type actions.This paper uses Friedrich concept to give a map of mode scientist in order to clarify Schutz phenomenological position in development of social science. In context of social science Schutz phenomenology position implies to qualitative methods research especially in observation structure to the object of research social emphasize by phenomenology.
PENGUATAN PETANI MILENIAL DALAM INISIASI BUDIDAYA CABAI DI LUAR MUSIM BERBASIS TEKNOLOGI TETES AIR DI PLERET, BANTUL, DIY Jati, A. Wibowo Nugroho; Nindito, Stefanus; Pramono, Suryo Adi; Sharaningtyas, Yustina Niken; Puspita, Benedita Dea
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.05 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i1.5402

Abstract

Dunia pertanian langka petani muda langka. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usia petani umumnya di atas 40 tahun. Sebab itu BPP Pleret mencoba untuk membangun petani muda dalam dua tahun terakhir: Kelompok Tani Perwira. Oleh karena mereka bukanlah petani yang biasa terjuna ke sawah maka teknologi diperlukan untuk memacu mereka. Koordinator BPP Pleret berinisiatif untuk mendorong mereka dalam budidaya cabai di luar musim dengan menggunakan teknologi tertentu yang memudahkan mereka bertani. Untuk mendukung itu, Tim Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mendukung upaya itu dengan menawarkan metode teknologi tetes air. Tujuan PPM ini adalah mendukung dan mendampingi Tani Perwira menerapkan sistem tetes dan membuat pupuk organik cair. Hamparan bibit cabai yang disemai di dalam greenhouse kemudian ditanam di lahan tanah bermulsa dengan dukungan teknologi tetes. Traktor disediakan untuk mengolah tanah. Tandon air dirancang khusus untuk irigasi tanaman melalui paralon dan selang tetes. Para petani muda (milenial) tinggal memantau tanaman di lahan dan mengatur keran air ketika menyirami tanaman cabai sampai nanti panen. Selama budidaya berlangsung, penyuluh lapangan BPP Pleret mendampingi para petani muda bekerjasama dengan Tim PPM UAJY sesuai dengan tata-kala. Hasilnya, Perwira Tani antusias bertani. Kesimpulan: teknologi mampu mendorong petani muda bersemangat dalam budidaya pertanian
Pengorganisasian Komunitas dalam Pembuatan Pakan Ternak Organik di Desa Sendangsari Kapanewon Pajangan,Kabupaten Bantul DIY Nindito, Stefanus; Wibowo Nugroho Jati; Suryo Adi Pramana
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 6 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i6.9806

Abstract

Mitra PKM adalah kelompok petani-peternak Kelompok Tani Setyo Mandiri di Desa Sendangsari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul DIY, yang telah menjadi dampingan PSHD UAJY lebih dari tiga tahun. Hal membanggakan adalah ketua kelompok tani ini menjadi petani teladan DIY yang mewakili DIY pada lomba petani teladan tingkat nasional pada 2019. Pada tahun 2018 ia menjadi juara kedua petani teladan Kabupaten Bantul. Kini, setelah lebih dari 3 tahun berbudidaya secara organik penuh dan hasil panen secara bertahap meningkat, kelompok mulai merambah penyediaan pakan ternak berfermentasi organik pada paruh kedua 2020 ini. Kendala mereka adalah ketidaksiapan peralatan, produksi massal cairan fermentasi, produksi massal pakan organik terfermentasi, ketiadaan alat perajang, wadah tampungan pakan dan penyiapan kemasan siap edar. Hingga kini mereka masih tergantung pada pakan segar yang sulit diperoleh selama musim kemarau. Ironisnya, pada saat panen mereka membiarkan jerami berlimpah tak tertangani bahkan diberikan kepada siapa pun yang menghendaki. Tanpa proses fermentasi, ketersediaan pakan siap saji tak dapat disimpan dalam waktu lama. Pakan ternak sehat diharapkan dapat menghasilkan ternak sehat, demikian pula kotoran ang akan dijadikan pupuk organik terfermentasi. Maka peternakan dan pertanian memiliki kaitan timbal-balik untuk mendukung pertanian terpadu. Di atas semua itu kesadaran hijau atas pentingnya pakan organik terfermentasi bagi kesehatan ternak, kualitas produk dan lingkungan hidup belum cukup dimiliki karena mereka tampak masih terkungkung oleh perspektif ekonomistik. Solusi yang ditawarkan adalah melakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, produksi POC/EM4, produksi massal pakan organik terfermentasi dan penyiapan kemasan. Solusi itu didasarkan pada kekayaan pengetahuan dan akses sumber informasi IPTEK yang dimiliki oleh Tim Pengusul. Solusi tersebut diharapkan akan menghasilkan luaran berupa produk massal larutan fermentasi (20 liter), ketersediaan alat perajang bahan pakan (1 buah), pakan organik terfermentasi (5 kwintal) dan kemasan (100 botol) sesuai dengan kebutuhan awal petani.
Penguatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga pada Kelompok Wanita Tani Sidoluhur-Tiyasan melalui Kewirausahaan Sosial Handoko, Victoria Sundari; Stefanus Nindito; Antonius Budisusila
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i4.11107

Abstract

Pengabdian pada masyarakat di Kelompok Wanita Tani Sidoluhur, Tiyasan, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta ini bertujuan untuk mendorong kelompok wanita tani tangguh sebagai mitra Perguruan Tinggi. Kemitraan dalam bentuk kolaborasi ini bertujuan untuk menggali kearifan lokal untuk menguatkan kegiatan kelompok wanita tani dan ketahanan pangan rumah tangga KWT. Kewirausahaan sosial yang dikembangkan memberikan kemampuan mereka untuk bekerja bersama dan saling berbagi pengetahuan terkait keragaman tanaman dan budidaya tanaman yang dikelola di lahan-lahan yang tidak dipakai seperti lahan penduduk atau tanah kas dusun atau desa. Problem solving merupakan metode atau teknik dalam pemecahan masalah yang dihadapi Kelompk Wanita Tani (KWT). Problem solving dilakukan dengan cara diskusi dalam pertemuan KWT di akhir bulan dan saling berbagi pengetahuan bersama antara tim abdimas dan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Sidoluhur. Selanjutnya akan diadakan pelatihan kewirausahaan sosial secara partisipatif. Penyusunan program dan kegiatan organisasi KWT Sidoluhur. Pelaksanaan inventarisasi pekarangan yang sudah ditanami dan berpotensi ditanami. Selanjutnya melakukan negosiasi pemilik tanah dan meningkatkan produksi tanaman pangan yang beragam di pekarangan penduduk. Kata Kunci – Gender, Kelompok Wanita Tani, Ketahanan Pangan, Kewirausahaan Sosial, Sosiologi
PENGUATAN PETANI MILENIAL DALAM INISIASI BUDIDAYA CABAI DI LUAR MUSIM BERBASIS TEKNOLOGI TETES AIR DI PLERET, BANTUL, DIY Jati, A. Wibowo Nugroho; Nindito, Stefanus; Pramono, Suryo Adi; Sharaningtyas, Yustina Niken; Puspita, Benedita Dea
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i1.5402

Abstract

Dunia pertanian langka petani muda langka. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usia petani umumnya di atas 40 tahun. Sebab itu BPP Pleret mencoba untuk membangun petani muda dalam dua tahun terakhir: Kelompok Tani Perwira. Oleh karena mereka bukanlah petani yang biasa terjuna ke sawah maka teknologi diperlukan untuk memacu mereka. Koordinator BPP Pleret berinisiatif untuk mendorong mereka dalam budidaya cabai di luar musim dengan menggunakan teknologi tertentu yang memudahkan mereka bertani. Untuk mendukung itu, Tim Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mendukung upaya itu dengan menawarkan metode teknologi tetes air. Tujuan PPM ini adalah mendukung dan mendampingi Tani Perwira menerapkan sistem tetes dan membuat pupuk organik cair. Hamparan bibit cabai yang disemai di dalam greenhouse kemudian ditanam di lahan tanah bermulsa dengan dukungan teknologi tetes. Traktor disediakan untuk mengolah tanah. Tandon air dirancang khusus untuk irigasi tanaman melalui paralon dan selang tetes. Para petani muda (milenial) tinggal memantau tanaman di lahan dan mengatur keran air ketika menyirami tanaman cabai sampai nanti panen. Selama budidaya berlangsung, penyuluh lapangan BPP Pleret mendampingi para petani muda bekerjasama dengan Tim PPM UAJY sesuai dengan tata-kala. Hasilnya, Perwira Tani antusias bertani. Kesimpulan: teknologi mampu mendorong petani muda bersemangat dalam budidaya pertanian
Pengorganisasian Komunitas dalam Pembuatan Pakan Ternak Organik di Desa Sendangsari Kapanewon Pajangan,Kabupaten Bantul DIY Nindito, Stefanus; Wibowo Nugroho Jati; Suryo Adi Pramana
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 6 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i6.9806

Abstract

Mitra PKM adalah kelompok petani-peternak Kelompok Tani Setyo Mandiri di Desa Sendangsari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul DIY, yang telah menjadi dampingan PSHD UAJY lebih dari tiga tahun. Hal membanggakan adalah ketua kelompok tani ini menjadi petani teladan DIY yang mewakili DIY pada lomba petani teladan tingkat nasional pada 2019. Pada tahun 2018 ia menjadi juara kedua petani teladan Kabupaten Bantul. Kini, setelah lebih dari 3 tahun berbudidaya secara organik penuh dan hasil panen secara bertahap meningkat, kelompok mulai merambah penyediaan pakan ternak berfermentasi organik pada paruh kedua 2020 ini. Kendala mereka adalah ketidaksiapan peralatan, produksi massal cairan fermentasi, produksi massal pakan organik terfermentasi, ketiadaan alat perajang, wadah tampungan pakan dan penyiapan kemasan siap edar. Hingga kini mereka masih tergantung pada pakan segar yang sulit diperoleh selama musim kemarau. Ironisnya, pada saat panen mereka membiarkan jerami berlimpah tak tertangani bahkan diberikan kepada siapa pun yang menghendaki. Tanpa proses fermentasi, ketersediaan pakan siap saji tak dapat disimpan dalam waktu lama. Pakan ternak sehat diharapkan dapat menghasilkan ternak sehat, demikian pula kotoran ang akan dijadikan pupuk organik terfermentasi. Maka peternakan dan pertanian memiliki kaitan timbal-balik untuk mendukung pertanian terpadu. Di atas semua itu kesadaran hijau atas pentingnya pakan organik terfermentasi bagi kesehatan ternak, kualitas produk dan lingkungan hidup belum cukup dimiliki karena mereka tampak masih terkungkung oleh perspektif ekonomistik. Solusi yang ditawarkan adalah melakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, produksi POC/EM4, produksi massal pakan organik terfermentasi dan penyiapan kemasan. Solusi itu didasarkan pada kekayaan pengetahuan dan akses sumber informasi IPTEK yang dimiliki oleh Tim Pengusul. Solusi tersebut diharapkan akan menghasilkan luaran berupa produk massal larutan fermentasi (20 liter), ketersediaan alat perajang bahan pakan (1 buah), pakan organik terfermentasi (5 kwintal) dan kemasan (100 botol) sesuai dengan kebutuhan awal petani.
Penguatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga pada Kelompok Wanita Tani Sidoluhur-Tiyasan melalui Kewirausahaan Sosial Handoko, Victoria Sundari; Stefanus Nindito; Antonius Budisusila
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i4.11107

Abstract

Pengabdian pada masyarakat di Kelompok Wanita Tani Sidoluhur, Tiyasan, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta ini bertujuan untuk mendorong kelompok wanita tani tangguh sebagai mitra Perguruan Tinggi. Kemitraan dalam bentuk kolaborasi ini bertujuan untuk menggali kearifan lokal untuk menguatkan kegiatan kelompok wanita tani dan ketahanan pangan rumah tangga KWT. Kewirausahaan sosial yang dikembangkan memberikan kemampuan mereka untuk bekerja bersama dan saling berbagi pengetahuan terkait keragaman tanaman dan budidaya tanaman yang dikelola di lahan-lahan yang tidak dipakai seperti lahan penduduk atau tanah kas dusun atau desa. Problem solving merupakan metode atau teknik dalam pemecahan masalah yang dihadapi Kelompk Wanita Tani (KWT). Problem solving dilakukan dengan cara diskusi dalam pertemuan KWT di akhir bulan dan saling berbagi pengetahuan bersama antara tim abdimas dan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Sidoluhur. Selanjutnya akan diadakan pelatihan kewirausahaan sosial secara partisipatif. Penyusunan program dan kegiatan organisasi KWT Sidoluhur. Pelaksanaan inventarisasi pekarangan yang sudah ditanami dan berpotensi ditanami. Selanjutnya melakukan negosiasi pemilik tanah dan meningkatkan produksi tanaman pangan yang beragam di pekarangan penduduk. Kata Kunci – Gender, Kelompok Wanita Tani, Ketahanan Pangan, Kewirausahaan Sosial, Sosiologi