Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS AVO MENGGUNAKAN GRAFIK RESPON AVO (AVO SIGNATURE) DAN CROSSPLOT INTERCEPT DAN GRADIENT DALAM PENENTUAN KELAS AVO STUDI KASUS : LAPISAN TAF-5 FORMASI TALANG AKAR LAPANGAN “LMG” CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Shomim, Achmad Fakhrus; Susilo, Adi; Pramudito, Dimas
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang interpretasi seismik untuk potensi hidrokarbon di Lapangan “LMG” Cekungan Jawa Barat Utara yang bertujuan untuk mengetahui persebaran zona gas sand. Zona target merupakan Lapisan TAF-5 Formasi Talang Akar, Cekungan Jawa Barat Utara dengan litologi perselingan batupasir dan serpih. Dalam zona target dilakukan analisis Amplitude Versus Offset (AVO) untuk mengetahui karakter hidrokarbon area studi dengan memanfaatkan AVO signature dan produk atribut AVO berupa crossplot intercept-gradient zona penelitian. Dari kedua metode analisis dari Amplitude Versus Offset (AVO) yang dilakukan dalam batas lapisan zona target menunjukkan persebaran anomali zona gas pada respon AVO kelas III yang menunjukkan anomali low impedance contrast sands dalam batas penelitian.   Kata kunci : Hidrokarbon, Amplitude Versus Offset (AVO), intercept, gradient
SOURCE ROCK EVALUATION BASED ON GEOCHEMICAL DATA AND 1D BURIAL HISTORY MODELLING IN X BLOCK, SOUTH SUMATERA BASIN Dwi Putri, Tiara Intan; Pramudito, Dimas; Sendjaja, Yoga Andriana; Ilmi, Nisa Nurul
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 7, No 1 (2023): Journal of Geological Science and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v7i1.49020

Abstract

The study was conducted in the South Sumatra Basin using geochemical data consisting of three exploration wells to determine geochemical characteristics such as richness, quality, maturity, and the depositional environment of the source rock. Additionally, the study delved into the one-dimensional burial history of the study area. Subsequent phases of the research involved the analysis of three crude oil samples and three rock extract samples. This analytical process encompassed the utilization of gas chromatography (GC) and gas chromatography - mass spectrometry (GC-MS) data. By scrutinizing the biomarker parameters extracted through GC and GC-MS, the research sought to discern the specific characteristics of the depositional environment for each sample and establish a correlation between the source rock and the crude oil. Based on source rock evaluation, the three source rock wells are potential source rock. Based on biomarker analysis, TAN-1 and TAN-2 have an oxic terrestrial/fluvio-deltaic characteristics with a dominantly higher plant contributions. Samples RA-12, RA-17, and RA-61 have a suboxic – anoxic fluvio-deltaic characteristics with contributions of dominantly marine algae. The oil samples taken from these wells have a negative correlation with the source rock samples. Maturity analysis of the TAN-1, TAN-2, and TAN-3 wells is still in its immature phase based on one-dimensional burial history modeling.
RESERVOIR CHARACTERIZATION AND COMPARTMENT IN POSTRIFT DEPOSITED, UPPER TALANGAKAR FORMATION, BELUT FIELD, SOUTH SUMATRA BASIN Pramudito, Dimas; Nugroho, Dwiharso; Abdurrachman, Mirzam
Bulletin of Geology Vol 5 No 2 (2021): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/bull.geol.2021.5.2.6

Abstract

Lapangan Belutmerupakan salah satu asetPertamina EP yang telah berproduksi lebih dari 50 tahun. Lapangan ini terletaksekitar 120 km di sebelahbarat dari Kota Palembang, Sumatera Selatan. Reservoir utama merupakan batupasir dan batugamping yang diendapkan pada awal Miocene dan termasuk ke dalam kelompok bagian atas Talangakar atau Transgresive Member (TRM). Penemuan hidrokarbondi area yang lebih down flank (utara) berawal dari pemboran step out di area penelitian. Berdasarkan pemboran tersebut diperoleh minyak dari reservoir batupasir dengan tekanan lebih besar dibandingkan di area eksisting. Saat ini Lapangan Belutsudah dalam tahap pengembangan, sehingga dibutuhkan model reservoir yang lebih komprehensif untuk strategi pengembangan lebih lanjut.Data yang digunakan dalam penelitianini adalah data batuan inti dari tigasumur, data rekaman talikawat dari 47 sumur, analisis fosil, borehole image, dan data seismik tiga dimensi (3D Karbela) serta data tekanan reservoir. Tahapan pertama penelitian adalah menentukanlitofasies dan asosiasi fasies dari data batuan inti dan biostratigrafi. Selanjutnya menentukan marker parasikuen dan sikuen dari pola electrofacies tiap sumur. Korelasi stratigrafisikuendilakukan untuk menentukan pola penyebaran fasies pengendapan. Karakterisasi reservoir secara tiga dimensi dilakukan melalui pemodelan fasies, volume serpih, porositas, permeabilitas, rock type, dansaturasi. Berdasarkan korelasi stratigrafisikuendan seismik stratigrafi, penyebaran fasies secara lateralmenunjukkan arah basinwardkesebelah selatan. Dalam penelitian ini semakin ke area selatan akan didominasi oleh endapan distal atau marine sebaliknya semakin ke utara maka akan ditemukan endapan terrestrial yang bersifat lebih sand prone. Adanya kenaikan muka air laut selama pengisian cekungan (retrogradational) menyebabkan perubahan fasies secara vertikal yaitu mulai dari sistem pengendapan channel, delta, hingga shallow marine.Data tekanan menunjukkan bagian utara (setelah di datumkan) memiliki tekanan sebesar 0.85 –0.99 (SG ekuivalen) sedangkan di area existing mempunyai tekanan 0.67 –0.78 (SG ekuivalen). Perbedaan tekanan disebabkan karena perbedaanasosiasi fasiespada sikuen yang sama antara area utara dengan area selatan. Berdasarkan analisis tekanan formasidan adanya penemuan potensi hidrokarbon di area down flank menunjukkan terdapat kompartemen antara area utara dan selatan (stratigraphic trap). Kata kunci: Formasi Talang Akar, down flank, pemodelan facies, kompartemen
ANALISIS PENYEBARAN SANDSTONES DAN FLUIDA HIDROKARBON MENGGUNAKAN INVERSI EXTENDED ELASTIC IMPEDANCE (EEI) PADA LAPISAN “H” FORMASI CIBULAKAN DI LAPANGAN “X”, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Reflidawati, Wiwit; Pujiastuti, Dwi; Edwiza, Daz; Pramudito, Dimas
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 3: Juli 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.4.3.%p.2015

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian menggunakan inversi Extended Elastis Impedance (EEI) untuk melihat parameter yang dapat memisahkan sandstones dan fluida hidrokarbon, serta bagaimana penyebarannya. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa parameter yang sensitif untuk penyebaran sandstones adalah gamma ray, sedangkan parameter yang sensitif untuk penyebaran fluida hidrokarbon adalah lambdharho. Dari hasil crossplot diperoleh koefisien korelasi tertinggi untuk gamma ray adalah 0,772 yang ekuivalen dengan sudut EEI 60. Koefisien korelasi tertinggi untuk dengan nilai 0,934  diperoleh dari sudut EEI 22 yang ekuivalen dengan lambdharho. Hasil inversi EEI dengan sudut 60 diketahui bahwa penyebaran sandstones banyak terdapat pada bagian barat daya dari sumur penelitian. Sedangkan penyebaran fluida hidrokarbon banyak terdapat pada bagian selatan sumur penelitian yang diperoleh dari hasil inversi sudut EEI 22. Kata kunci : Extended Elastis Impedance (EEI), gamma ray, Lambdharho, sandstones, fluida  hidrokarbonAbstractResearch has been done using the Extended Elastic Impedance (EEI) inversion to view the parameters that could separate sandstones and fluid hydrocarbons, as well how it spreads. The sensitivity analysis shows that the sensitive parameters to the spread of sandstones are gamma ray, while a sensitive parameter for the spread of  hydrocarbon fluid is lambdharho. From the results obtained crossplot highest correlation coefficient for gamma ray is 0.772 which is equivalent to the angle EEI 60. The highest correlation coefficient with a value of 0.934 obtained from EEI corner 22 which is equivalent to lambdharho. EEI inversion results with an angle of 60 known that the spread sandstones numerous in the southwestern part of the research wells. While the spread of many hydrocarbon fluid contained in the southern part of the research wells obtained from the inversion angle EEI 22.Keywords: Extended Elastic Impedance (EEI), gamma ray, Lambdharho, sandstones, hydrocarbon fluid