Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Budidaya sayuran organik dipekarangan Fofa Arofi; Soleh Wahyudi
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v5i3.742

Abstract

Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan pertanian ramah lingkungan menjadi peluang besar usaha dibidang budidaya tanaman organik. Potensi pasar produk organik internasinal maupun domestik masih terbuka lebar. Upaya pemenuhan permintaan pasar tersebut dengan penambahan areal budidaya tanaman secara organik. Budidaya sayuran organik bersertifikat dipekaranganmerupakan salah satu alternativenya,sehingga diperlukan rekomendasi teknik budidaya sayuran organik dipekarangan untuk menghasilkan produk sesuai standar. Strategi budidaya sayuran organik dipekarang yang dapat dilakukan anatara lain, pengelolaan usaha dan sertifikasi secara berkelompok dalam satu kawasan, melakukan upaya pencegahan kontaminan, penyiapan media tanam dan budidaya sesuai kaidah system pertanian organik, mengoptimalkan pengelolaan hara insitu, pemilihan komoditas yang sesuai dan memiliki nilai ekonomis tinggi, pengendalian hama penyakit secara terpadu serta penanganan pascapanen. Kata kunci: pertanian organik, sayuran, pekarangan
Penundaan umur panen pengaruhnya terhadap daya berkecambah kedelai (glycine max l. Merill) selama penyimpanan Ramadhani Kurnia Adhi; Soleh Wahyudi
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.509 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v6i1.921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penundaan umur panen terhadap daya berkecambah benih kedelai selama penyimpanan. Percobaan dilakukan di Laboratorium Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Kalimantan Selatan pada tanggal 27 Juni sampai 15 September 2017. Bahan penelitian berupa benih kedelai varietas Grobogan diperoleh dari hasil panen di lapangan praktek Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang. Uji Daya Kecambah dilakukan dengan teknik Uji Dalam Kertas Dalam Plastik Digulung (UDKPD). Uji Daya Kecambah dilakukan pada benih yang dipanen pada saat masak fisiologis, 7, 14 dan 21 hari setelah masak fisiologis dengan pengamatan setiap 2 minggu pada perkecambahan awal, penyimpanan 14, 28 dan 42 hari. Pengamatan menunjukkan penurunan daya berkecambah benih kedelai seiring dengan penundaan waktu panen dan lamanya penyimpanan. Waktu terbaik untuk memanen biji kedelai adalah pada saat masak fisiologis. Kata Kunci: Kedelai, Daya Berkecambah, Waktu Panen
ANODISASI PADUAN AL 2024 T3 DENGAN METODE PULSE CURRENT DALAM LARUTAN ASAM TARTARAT-SULFAT (TSA) [A Preliminary Study of Corrosion for Ni3(Si,Ti) Intermetallic Compound With Various Temperatures in Neutral Sodium Chloride Solution] Mohammad Zaki Mubarok; Soleh Wahyudi; Fitrian Oddang; Sutarno Suharto
Metalurgi Vol 30, No 3 (2015): Metalurgi Vol. 30 No. 3 Desember 2015
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.011 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v30i3.43

Abstract

Sebagai alternatif proses anodisasi konvensional dalam larutan asam sulfat dan asam kromat, telah dikembangkan proses anodisasi dalam larutan asam tartarat-sulfat (TSA) untuk mendapatkan proses yang lebih ramah lingkungan dengan durasi yang lebih singkat dan menghasilkan morfologi lapisan anodize serta ketahanan korosi yang lebih baik pada paduan aluminium. Pada paper ini dipresentasikan hasil-hasil percobaan anodisasi paduan Al 2024 T3 dalam larutan asam tartarat-sulfat dengan metode pulse current dan didiskusikan  pengaruh temperatur, tegangan, dan lama waktu anodisasi terhadap berat dan ketebalan lapisan anodize serta ketahanan korosi lapisan anodize. Hasil analisis variansi (ANOVA) 3 faktor menunjukkan urutan faktor yang paling berpengaruh terhadap tebal dan berat lapisan anodize setelah sealing secara berurutan adalah temperatur, tegangan sel, dan lama waktu anodisasi. Ketebalan lapisan anodize sebanding dengan rapat arus dan waktu anodisasi yang dipengaruhi oleh temperatur dan tegangan. Berdasarkan hasil response surface dan contour plot pengaruh temperatur dan tegangan terhadap rapat arus, ketebalan dan berat lapisan anodize serta jumlah pit yang terbentuk setelah uji sembur garam selama 336 jam, kondisi proses anodisasi Al 2024 T3 dengan metode pulse current yang disarankan adalah pada selang temperatur 23-30oC dengan tegangan sel 7,3 - 10 V dan waktu proses selama 30 menit. Abstract The intermetallic compound of Ni3(Si,Ti) containing L12 single phase, have been applied as a candidate forhigh temperature material. This prelimenary study have been investigated using immersion test andpolarization test in neutral 0.5 M NaCl solution at ambient temperature,of 40 °C and 60 °C, where themorfology of the corroded spesimens were observed by scanning electron microscope. The susceptibility ofintergranular corrosion for this compound increases with increasing the temperature of solutions. Theincrease of temperature contributes for the diffulty of stable film formation with decreasing passive regions.The corrosion resistance of the compound decreased with increasing temperature test. It is implies thatintergranular attack of the compound took place due to the presence of boron in grain boundaries.
Model Efisiensi Arus pada Elektrolisis Serbuk Tembaga Menggunakan Metode Perancangan Percobaan Faktorial Desain 2K Gunawan, R. Mohamad Fajar; Soleh Wahyudi; Andrie Harmaji; Diana Kamaliyah Ichsan; Gigih Safardwiyansyah; Naufal Dhiya Ulhaq
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 23 No 1 (2024): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55893/jt.vol23no1.552

Abstract

This paper presents the results of developing a current efficiency model for copper powder electrolysis and analyzes the factors that most influence current efficiency using a 2K factorial experimental design. The three independent variables are copper ion (Cu) concentration, current density, and electrolysis time. Copper powder electrolysis experiments were conducted using a pure copper plate anode (99.88% Cu) and a 316L stainless steel cathode. Current efficiency is calculated based on data on the weight of the copper powder produced. Copper powder characterization uses a Scanning Electron Microscope (SEM) to determine the morphology and size distribution of the powder, X-ray Diffraction (XRD) to identify powder phases/compounds, Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDX) to analyze the elemental composition and Particle Size Analyzer ( PSA) to determine the powder particle size and distribution. The prediction model obtains the highest current efficiency at 96%. The resulting copper powder has a dendritic structure morphology with an average particle size of 114.9 µm. It comprises cuprite (Cu2O) and copper (Cu) with a composition of 88.17% Cu and 11.83% O.