Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Desain Pembuatan Alat Pemantauan Temperatur dan Kelembaban dengan Menggunakan Teknologi LoRa Husnibes Muchtar; Haris Isyanto; Ichsan Prasetyo
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 5, No 2 (2022): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.5.2.145-150

Abstract

ABSTRAKKecanggihan IoT (Internet of Things) membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Menjangkau daerah yang lebih jauh dan memudahkan manusia dalam memantau keadaan, seperti keadaan pertanian, keadaan pabrik, pemantauan transportasi dan sampai kepada pemantauan keadaan hutan. LoRa (Long Range) adalah sebuah teknologi komunikasi masa kini dimana teknologi ini menggunakan radio frekuensi ISM (Industrial, Scientific, and Medical) yang tidak berlisensi yang tersedia diseluruh dunia. LoRa ini menggunakan data rate rendah dengan jangkauan jarak sangat luas. LoRa bisa digabungkan dengan protokol LoRaWAN, dimana alat LoRa dapat berkomunikasi melalui internet dan dapat menggunakan server the things network. Pada server inilah LoRa Node dan LoRa Gateway dapat dengan mudah dipantau koneksinya. Tidak hanya itu, dari data yang ditangkap oleh server dari LoRa Gateway ini dapat disambungkan kearah aplikasi pemantauan real-time yaitu MyDevice Cayenne. Aplikasi pemantauan ini memudahkan pengguna dalam membaca hasil dari LoRa Node yang berada dilapangan dalam hal ini pemantauan temperatur dan kelembaban. Tak hanya itu, hasil pemantauan temperatur dan kelembaban disertai dengan GPS sebagai titik lokasi dapat dipantau dengan jarak sampai 1 km dari titik LoRa Gateway. Pemantauan ini memiliki waktu jeda dalam mentransmisikan data dari LoRa Node menuju LoRa Gateway hingga 24 detik dengan keadaan LoS (Line of Sight) atau tanpa halangan dan hingga 30 detik dengan keadaan Obstacle atau adanya halangan.Kata Kunci : : LoRa, Radio Frekuensi, ISM, komunikasi jarak jauh, temperatur dan kelembaban, data rate, Line of Sight, Obstacle.ABSTRACT IoT (Internet of Things) make something that impposible to possible things. Reach further areas and make people easy to monitor the situation, such as agriculture, factory, monitor the transportation and even the forest. LoRa (Long Range) is a future communication technology where this technology use the frequency ISM (Industrial, Scientific, and Medical) which not license and available in the worldwide. This LoRa use low data rate which have a very far in range. LoRa can combined with LoRaWAN protocol, where LoRa tools can communicate over the internet and can use the things network server. In that server LoRa Node and LoRa Gateway can easily monitored. Beside that, from the data which captured by server LoRa Gateway can connected toward real time monitor application like a MyDevice Cayenne. This application easily users to read the result from LoRa Node on the area, in this case temperature and humidity monitoring. Beside that, temperature & humidity monitoring results accompanied with GPS as a location and can monitored until 1 km distance from LoRa Gateway. This monitoring have a delay on data transmission from LoRa Node to LoRa Gateway up to 24 seconds with LoS (Line of Sight) condition and up to 30 seconds with Obstacle condition.Keyword : LoRa, Radio Frequency, ISM, long distance communication, temperature and humidity, data rate, Line of Sight, Obstacle.
Pengembangan Sistem Kelistrikan pada Gerobak Listrik dengan Sistem Nanogrid pada Tegangan 48 Volt Budiyanto Budiyanto; Eka Samsul Ma'arif; Prian Gagani Chamdareno; Husnibes Muchtar; Riza Samsinar Riza Samsinar; Muhammad Rafi Ali; Abd Rozak
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 6, No 1 (2023): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.6.1.1-4

Abstract

Nanogrid  adalah sistem jaringan terdistribusi dari suatu sumber energi terbarukan yang digunakan untuk aplikasi rumah tangga berdaya rendah. Konsep jaringan nanogrid dapat dipalikasikan dalam sistem kelistrikan kendaran listrik baik pada mobil listrik, motor listrik maupun sepeda listrik. Dalam sistem nanogrid  terdiri dari sebagai sumber energi kecil yang digabung menjadi satu kesatuan dalam jaringan, sistem ini dilengkapi dengan beberapa konverter yang merubah besaran tegangan, Sistem jaringan ini mempunya baterai cadangan apabila sistem mengalai gangguan atau blacout. Pada penelitian ini baterai cadangan diaplikasikan sebagai sumber energi dalam  kelistrikan gerobah listrik.  Dari hasil penelitian ini untuk menggerakan gerobag listrik perangkat dibutuhkan baterai 48 V, 50 AH dengan dua konverter sebesar 48 Vdc ke 12Vdc dan konverter 12 V ke 5 Vdc.  Nanogrid is a distributed grid system from a renewable energy source that is used for low power household applications. The nanogrid network concept can be applied in electric vehicle electrical systems, both in electric cars, electric motorbikes and electric bicycles. In the nanogrid system, it consists of small energy sources that are combined into one unit in the network, this system is equipped with several converters that change the voltage level. This network system has a backup battery if the system experiences a disturbance or blackout. In this research, battery backup is applied as an energy source in electric carts. From the results of this study, to move the device's electric cart, a 48 V, 50 AH battery is needed with two converters of 48 Vdc to 12Vdc and a 12 V to 5 Vdc converter.
Rancang Bangun Sistem Pemantau Perkembangan Gerak Otot pada Penderita Stroke Berbasis IoT Husnibes Muchtar; Saeful Bahri; Haris Isyanto; Andhika Darmawan
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 6, No 1 (2023): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.6.1.33-36

Abstract

Stroke adalah gangguan yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf motorik. Ini adalah hasil dari distribusi darah ke otak. lebih dari 14 juta orang di dunia terkena penyakit stroke setiap tahunnya, Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk memonitoring lebih lanjut terhadap pasien yang telah melakukan terapi pasca stroke untuk dilihat seberapa jauh perkembangan dari pasien tersebut yang nantinya akan ditampilkan dan dimonitoring menggunakan web, desain dari alat ini dengan memanfaatkan pembacaan dari sensor flex dan juga memanfaatkan koneksi dari IoT dengan menggunakan ESP32 yang dihubungkan dengan menggunakan Thingspeak dan juga monitoring langsung dengan menggunakan MIT App Inventor yang bisa dibaca langsung secara realtime, dengan objek penelitian menggunakan 4 jari dan juga dimonitoring secara berkala dalam jangka waktu kurang lebih 5 hari, dalam jangka waktu yang ditentukan dapat diketahui bahwa pergerakan dari otot jari pasien pasca stroke mengalami kenaikan dan penurunan karena belum stabilnya kekuatan otot dari pasien pasca stroke,untuk memenuhi hasil monitoring yang maksimal diharapkan bagi pasien memonitoring lebih lanjut dengan skala berkala untuk mengetahui hasil monitoring yang menyeluruh dalam jangka waktu yang cukup, hingga si-pasien dinyatakan cukup pulih.Kata kunci: Stroke, ESP32, Sensor FlexStroke is a disorder that causes disturbances in the motor nervous system. It is a result of the distribution of blood to the brain. more than 14 million people in the world suffer from strokes each year. The purpose of making this tool is to further monitor patients who have undergone post-stroke therapy to see how far the progress of these patients will be displayed and monitored using the web, the design of the tool this by utilizing readings from flex sensors and also utilizing connections from IoT using ESP32 which is connected using Thingspeak and also direct monitoring using the MIT App Inventor which can be read directly in realtime, with research objects using 4 fingers and also monitored periodically over a long period of time. approximately 5 days, within the specified timeframe it can be seen that the movement of the finger muscles of post-stroke patients has increased and decreased due to the unstable muscle strength of post-stroke patients, to fulfill the maximum monitoring results expected for patients with further monitoring on a regular scale to find out the results of comprehensive monitoring in a sufficient period of time, until the patient is declared sufficiently recovered.Keywords: Stroke, ESP32, Sensor Flex