Ellya Sinurat
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Waktu dan Suhu Pengeringan terhadap Kualitas Permen Jeli Ellya Sinurat; Murniyati Murniyati
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i2.106

Abstract

Telah dilakukan formulasi permen jeli yang terdiri atas komponen utama yaitu bahan pembentuk gel yang merupakan campuran dari karaginan murni, konjak, dekstrose dan KCl; ditambah dengan bahan-bahan lain dan air. Sebagai pembanding digunakan produk permen jeli transparan yang mengandung karaginan yang dibeli di pasaran. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu optimasi konsentrasi pembentuk gel, dengan variasi 2, 4, 6, dan 8%. Pembuatan permen jeli dilakukan dengan mencampur bahan-bahan kering (karaginan, konjak, dekstrosa dan KCl) dengan larutan gula kemudian ditambah air, dihomogenkan dan dimasak. Campuran yang sudah masak dituang ke dalam cetakan persegi, dan didiamkan pada suhu kamar. Setelah menjendal, dimasukkan ke dalam lemari pendingin pada suhu 10 oC selama 24 jam, kemudian dipotong berbentuk kotak, lalu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 40 oC selama 36 jam. Pengamatan dilakukan terhadap kadar air, aktivitas air dan kekuatan gel. Tahap kedua adalah pengeringan permen jeli yang dilakukan pada tiga suhu yang berbeda (40, 50, dan 60 oC), dengan waktu pengeringan masing-masing 24, 36, 48, 60, dan 72 jam. Pada tahap ini permen jeli dibuat menggunakan persentase bahan pembentuk gel konsentrasi terbaik yang diperoleh dari penelitian tahap pertama. Untuk mengetahui kualitas produk permen jeli, parameter mutu yang diamati meliputi kadar air, aktivitas air, sifat fisik (kekerasan, kelengketan, dan elastisitas), uji organoleptik (kenampakan, bau, rasa, tekstur, elastisitas, transparansi dan kesukaan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pembentuk gel terbaik adalah 6%. Pengeringan optimum adalah pada suhu 60 oC selama 36 jam dilihat dari parameter kadar air (16,2%), aw (0,71), sifat fisik (kekuatan gel 341,6 g/cm2 ; kelengketan 6,2 g/cm2 dan elastisitas 7,3 mm) dan organoleptik (nilai skor 3) serta memenuhi persyaratan SNI 3547-2: 2008 (berdasarkan kadar air maksimum 20%).
Perbaikan Sifat Fungsional Agar-Agar dengan Penambahan Berbagai Jenis Gum Murdinah Murdinah; Ellya Sinurat
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 6, No 1 (2011): Juni 2011
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v6i1.86

Abstract

ABSTRACT Agar-agar is widely used as an additive for food products. However, the application is still limited due to its low functional properties. Increasing functional properties of agar-agar was conducted by the addition of gums because they have synergism effect with phycocoloid. Research was conducted by formulation of agar-agar with other gums i.e. Arabic gum, guar gum, locust bean gum (LBG) and konjac. The ratios of agar-agar and gums in the experiment were 1:3, 1:1 and 3:1. Native agar-agar without addition of gums was used a control. Observations done to evaluate their functional properties were gel strength, elasticity, syneresis, viscosity, melting point, and gelling point. Results showed that the addition of LBG and konjac significantly increased agar-agar gel strength. LBG and konjac showed synergism effect on increasing agar-agar gel strenght. Gel strength of agar-agar added with konjac at a ratio of 1:1 increased from 493 g/cm 2 to2011 g/cm 2and added with LBG with ratio of 1:1 increased from 493 g/cm 2to 864 g/cm 2. Elasticity of agar-agar added with guar gum at a ratio of 3:1 increased from 45 mm to 47.90 mm. Guar gum, LBG and konjac showed synergism effect on increasing agar-agar viscosity. Viscosity of agaragar added with guar gum, LBG and konjac at a ratio of 1:3 increased from 101 cPs to 1880, 1610 and 5380 cPs respectively. The melting point of agar-agar added with arabic gum at ratio 1:3 of decreased from 56 o C to 48o C.
PENGARUH CAMPURAN SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC) DAN LOCUST BEAN GUM (LBG) TERHADAP SIFAT FISIK DAN SENSORI GEL PENGHARUM RUANGAN Ellya Sinurat; Murdinah Murdinah; Rosmawaty Peranginangin
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 1 (2009): Juni 2009
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v4i1.432

Abstract

Penelitian penggunaan campuran semi refined carrageenan (SRC) dan locust been gum (LBG) (1:1) dalam b/v sebagai bahan pembentuk gel dalam pembuatan gel pengharum ruangan telah dilakukan. Campuran bahan divariasi konsentrasinya yaitu 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; dan 3,0%, terhadap formulasi yang terdiri atas surfaktan, carrying agent, fragrance, dan pengawet. Parameter yang diamati untuk mengetahui kualitas produk meliputi kekuatan gel, sineresis dan uji organoleptik (pembedaan atribut dan mutu hedonik terhadap takstur dan bau). Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran SRC can LBG dengan konsentrasi 2,0-3,0% menghasilkan gel pengharum ruangan dengan nilai sineresis yang lebih rendah (0,96-1,24%) bila dibandingkan dengan gel pengharum ruangan komersial yang sineresisnya 1,63%. Produk gel pengharum ruangan yang kualitasnya paling mendekati produk komersial adalah gel pengharum ruangan yang menggunakan campuran SRC dan LBG dengan konsentrasi 2,0% berdasarkan hasil uji sineresis dan uji organoleptik (tekstur dan bau).