Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik dan Sifat Kinetika Enzim Kitinase dari Isolat Bakteri T5a1 Asal Terasi Dedi Noviendri; Yusro Nuri Fawzya; Ekowati Chasanah
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 2 (2008): Desember 2008
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v3i2.15

Abstract

ABSTRAKKarakterisasi dan studi kinetika enzim kitinase dari isolat T5a1 asal terasi telah dilakukan. Karakterisasi ini mencakup penentuan suhu dan pH optimum, kestabilan enzim pada suhu optimumnya, dan pengaruh adanya ion logam terhadap aktivitas enzim. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa enzim kitinase T5a1 mempunyai suhu dan pH optimum masing-masing adalah 40oC dan 6,0. Enzim ini masih tetap stabil sampai dengan 160 menit inkubasi pada suhu 40oC. Kation Fe3+ dan Ca2+ dapat meningkatkan aktivitas enzim kitinase, sedangkan kation monovalin Mn2+, Mg2+, Cu2+, Co2+, Zn2+, Ba2+ NH4 +, K+, dan Na+ dengan konsentrasi akhir 1,0 mM dapat menurunkan aktvitas enzim kitinase dari isolat T5a1. Nilai Vmaks dan Km enzim kitinase T5a1 ini masing-masing adalah sebesar 0,0048 U/mL dan 1,037 mg/mL.
Kandungan Fukosantin dan Fenolik Total pada Rumput Laut Coklat Padina australis yang Dikeringkan dengan Sinar Matahari Muhammad Nursid; Dedi Noviendri
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 12, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v12i2.341

Abstract

AbstrakRumput laut cokelat Padina australis dikenal memiliki kandungan fukosantin dan fenolik total yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fukosantin dan fenolik total serta aktivitas antioksidan P. australis yang dikeringkan dengan sinar matahari. Rumput laut cokelat diambil dari Pantai Binuangeun, Lebak, Banten, Indonesia lalu dikeringkan selama 0, 1, 2, 3 dan 4 hari.  Kandungan fukosantin dianalisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) sedangkan kandungan fenolik total diukur dengan menggunakan  metode Folin-Ciocalteau. Uji antioksidan dilakukan dengan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kandungan fukosantin pada rumput laut P. australis semakin menurun seiring dengan bertambahnya waktu pengeringan sedangkan kandungan fenolik total pada hari ke 1, 2 dan 3 tidak menunjukkan perbedaan tetapi pada hari ke 4 kandungannya menurun tajam. Kandungan fukosantin dan fenolik total tersebut jauh di bawah kandungan fukosantin dan fenolik yang berasal dari rumput laut segar. Hasil uji DPPH memperlihatkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut semakin menurun dengan bertambahnya waktu pengeringan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa fukosantin dan fenolik merupakan faktor yang menentukan aktivitas antioksidan. Fucoxanthin and Total Phenolic Content of  Padina  australis Brown Algae after Sun Drying ProcessAbstractThe brown algae  Padina  australis is known to have high fucoxanthin and phenolic content. This study aimed to investigate fucoxanthin and polyphenol content as well as antioxidant activity of  P. australis after sun drying process. The brown algae was collected from Binuangeun beach, Lebak, Banten, Indonesia and sun dried for 0 (fresh), 1,2,3 and 4 days. Fucoxanthin content was analyzed by using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) whereas total phenolic content was measured by Folin-Ciocalteau method. Antioxidant activity was determined by 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method. The results of study showed that fucoxanthin content decreased in line with drying time, while total phenolic content showed no difference on 1st, 2nd and 3rd day but on 4th day it decreased sharply. It was found that fucoxanthin and phenolic content of dried seaweeds decreased as compare to fresh seaweed. The results of DPPH assay showed that the antioxidant activity of seaweed extract decreased with the increasing of the drying time. This research revealed that fucoxanthin and phenolic were significant factor that determining antioxidant activity.
EKSTRAKSI DAN PURIFIKASI FUKOSANTIN DARI RUMPUT LAUT COKELAT Sargassum sp. SEBAGAI ANTIOKSIDAN Vitra Sodik; Swasono Tamat; Tisno Suwarno; Dedi Noviendri
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.387 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2057

Abstract

Fukosantin adalah salah satu pigmen yang dihasilkan pada biosintetis karatenoid yang berkontribusi lebih dari 10% dari jumlah total karatenoid di alam, salah satunya ditemukan pada rumput laut cokelat Sargassum sp. Ini merupakan salah satu jenis rumput laut cokelat yang distribusinya cukup dominan di pantai Kalianda Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan purifikasi fukosantin dari rumput laut cokelat Sargassum sp. yang berpotensi sebagai agen antioksidan untuk bidang kesehatan. Desain penelitian adalah eksperimental dengan sampel penelitian yaitu rumput laut cokelat Sargassum sp. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi tunggal dengan pelarut etanol. Ekstrak kasar etanol yang diperoleh digunakan untuk uji fitokimia, lalu dilanjutkan proses purifikasi dengan menggunakan kromatografi kolom terbuka silika gel. Fukosantin hasil purifikasi dianalisis kandungannya dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Fukosantin hasil purifikasi diuji aktivitas antioksidannya dengan metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazy (DPPH). Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kasar etanol Sargassum sp. terdeteksi mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid, fenol, triterpenoid dan saponin. Hasil analisis KLT menunjukkan bahwa fraksi fukosantin hasil purifikasi menghasilkan spot utama dengan Rf sebesar 0,5; dan hasil analisis KCKT diperoleh kandungan fukosantin sebesar 0,59 mg/g. Aktivitas antioksidan fraksi fukosantin mempunyai nilai IC50 = 87,64 ppm. Hal ini menujukkan bahwa fraksi fukosantin Sargassum sp. memiliki potensi dalam bidang kesehatan sebagai antioksidan alami.