Rudi Riyanto
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembentukan Formaldehid Alami pada Beberapa Jenis Ikan Laut selama Penyimpanan dalam Es Curai Jovita Tri Murtini; Rudi Riyanto; Nandang Priyanto; Irma Hermana
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i2.107

Abstract

Penelitian kadar formaldehid alami pada beberapa jenis ikan laut selama penyimpanan dalam es curai telah dilakukan untuk mengetahui intensitas pembentukan formaldehid alami oleh ikan setelah mati. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menduga kemungkinan dilakukannya penyalahgunaan formalin pada ikan. Penelitian dilakukan terhadap ikan laut hidup yang terdiri dari 6 jenis ikan yaitu bawal bintang (Trachinotus blochii), kakap putih (Lates calcarifer, bloch.), cobia (Rachycentron canadum), bandeng (Chanos chanos), kerapu cantrang Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus), dan kakap merah/jenaha (Lutjanus johnii). Pengambilan sampel di lapangan dilakukan secara bertahap dan setiap pengambilan terdiri dari dua jenis ikan. Ikan tersebut dibawa ke laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBP4BKP) dalam keadaan hidup, kemudian ikan dimatikan dengan cara hipotermal (dimasukkan dalam air es dengan suhu 0–4oC selama 30 menit). Setelah mati ikan dibagi menjadi 3 kelompok dan disimpan dalam peti insulasi yang berisi es dengan perbandingan ikan : es adalah 1 : 3. Pengamatan dilakukan setiap 3 hari selama 18 hari. Parameter yang diamati adalah kadar formaldehid, trimethil amin (TMA), trimethil amin oksida (TMAO) dan kadar total volatile base (TVB) serta komposisi proksimat pada hari pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan formaldehid alami pada hari ke 12 penyimpanan pada bawal bintang, kakap putih, cobia, bandeng, kakap merah, dan kerapu cantrang berturut-turut adalah 0.954; 1.572; 0.964; 0,715; 1.381; dan 1.303 ppm. Pada saat itu kondisi ikan masih segar dengan kandungan TVB di bawah 20 mN% kecuali ikan cobia (28,94 mgN%). Kandungan TMA berkisar 6,09–11,81 mgN% dan TMAO 3,22–11,3 mgN% dan selama penyimpanan cenderung meningkat.
Karakteristik Plastik Indikator sebagai Tanda Peringatan Dini Tingkat Kesegaran Ikan dalam Kemasan Plastik Rudi Riyanto; Irma Hermana; Singgih Wibowo
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i2.108

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik tanda peringatan dini atau early warning indicators (EWI) yang dibuat dari beberapa jenis indikator pH untuk mendeteksi kesegaran ikan dalam kemasan plastik. Tiga jenis indikator pH dan campuran dua indikator pH digunakan dalam penelitian ini, yaitu bromothymol blue (BTB), bromocresol green (BCG), bromocresol purple (BCP), dan campuran BCG dan methyl red (MR). Sensitivitas masing-masing indikator diuji menggunakan NH4OH selama 15 menit dan filet ikan kurisi (Nemipterus nematophorus) selama 15 jam penyimpanan pada suhu ruang. Contoh ikan diambil setiap 3 jam untuk analisis kandungan TVB-N dan jumlah bakteri total (TPC). Hasilnya menunjukkan bahwa indikator BTB memberikan respon lemah terhadap NH4OH dan perubahan kesegaran filet ikan. Respon yang lebih baik ditunjukkan oleh BCG, BCP, dan campuran BCG dan MR. Perubahan warna pada indikator tersebut terjadi ketika kandungan TVB-N dan TPC pada filet ikan masing-masing mencapai 33,29 ± 4,24 mgN/100 g dan 106 cfu/gr. Perubahan warna dapat dengan mudah dikenali dan diidentifikasi secara visual. Untuk merancang EWI, biaya bahan yang diperlukan untuk membuat indikator kurang penting dibandingkan dengan pertimbangan sensitivitas indikator.
Persamaan Prediksi Umur Simpan Filet Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dikemas Vakum dalam HDPE Rudi Riyanto; Supriyadi Supriyadi; Suparmo Suparmo; Endang Sri Heruwati
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v7i2.74

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data laju penurunan mutu filet ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dikemas vakum dengan HDPE. Hasil analisis digunakan untuk menentukan indikator yang paling tepat untuk persamaan prediksi umur simpan menggunakan persamaan regresi. Dalam percobaan yang dilakukan filet ikan nila yang dikemas vakum dengan HDPE disimpan pada suhu 0, 10, 20, dan 30 oC. Parameter yang dianalisis adalah TVB-N, pH, TBA, Organoleptik (hedonik), dan TPC (aerob dan anaerob). Data yang dihasilkan menunjukkan bahwa suhu dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap laju penurunan mutu filet ikan nila (P<0,05). Berdasarkan tingkat kecepatan parameter mutu untuk mencapai limit toleransi, nilai TVB-N merupakan parameter mutu yang paling tepat untuk dijadikan parameter penentu kinetika pembusukan filet ikan nila. Kandungan TVB filet ikan nila yang disimpan pada suhu 30, 20, 10, dan 0 °C telah melampaui batas mutu (30 mg-N/100 g) secara berturut-turut pada penyimpanan 9, 24, 72, dan 168 jam. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai TVB filet ikan nila pada beberapa suhu penyimpanan menggunakan persamaan Arrhenius, nilai Ea yang didapatkan sebesar 72,17 KJ/mol dengan menggunakan nilai TVB 30 mg-N/100 g sebagai nilai batas penolakan mutu filet ikan nila. Persamaan prediksi umur simpan (t=jam) filet ikan nila dalam HDPE vakum yang didapatkan adalah ln A = ln A0 + (t.exp[26,44-8681(1/T)]) dengan tingkat akurasi nilai prediksi terhadap nilai mutu filet ikan nila percobaan adalah 73–78%.