Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

REVIEW OF ROAD DRAINAGE SYSTEM (CASE STUDY: JALAN CIGOMBONG KM 16 - KM 23) Yahya Azura; Heny Purwanti; Wahyu Gendam Prakoso
Journal of Science Innovare Vol 2, No 2 (2019): Journal of Science Innovare, September 2019
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.518 KB) | DOI: 10.33751/jsi.v2i2.1531

Abstract

A good road drainage system is needed to ensure that road user activities are not disrupted due to rain puddles. The cause of inundation that occurs is land use change, there is no drainage channel, the channel is not well connected, the channel is closed due to widening of the road without considering drainage channels. Given this, research needs to be carried out on the condition of the existing drainage system as a material consideration for evaluating its feasibility and planning a drainage system that is able to overcome the inundation that occurs. Writing this final project refers to primary data and secondary data that already exist. The rainfall data came from the Climatology and Geophysics Meteorological Agency, Balai Besar Region II, Bogor Regency, which is the Darmaga huajn rainfall measurement station and the PUPR Binamarga Office of Bogor Regency. Meanwhile, to find out the dimensions of the existing drainage channels obtained by conducting surveys and direct observation to the field. Data analysis which was carried out was hydrological and hydraulics analysis. Hydrological analysis includes the analysis of rainfall frequency, determining the repeat period, calculating the concentration time, analyzing the rainfall intensity, and calculating the flow flow plan. Based on the results of hydrological analyzes, the hydraulics analysis is then performed, such as calculating the plan channel profile and calculating the height of the planned channel guard. From all of these analyzes, the results of the drainage study on the Cigombong KM 16 - KM 23 highway were carried out, that is, the entire capacity of the existing canals was not able to accommodate the planned flow discharge for a return period of 2 years 5 years 50 years. In addition, the results of the analyzes that have been carried out show that the rain that occurs during a certain period of time and a certain return period greatly affects the planned drainage channel profile and is due to the large amount of garbage in the channel which affects the reservoirs in the drainage that often occur frequently
PALM KERNEL SHELL AS AN ALTERNATIVE AGGREGATE ON HIGH PERFORMANCE CONCRETE CONCRETE Heny Purwanti; Titik Penta Artiningsih
Journal of Science Innovare Vol 1, No 02 (2018): Journal of Science Innovare, September 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.012 KB) | DOI: 10.33751/jsi.v1i02.1004

Abstract

Coarse aggregates commonly used in concrete are coarse natural aggregates, which are broken stones or gravel. Continuous rock exploration can cause environmental damage or even more severe ecosystem damage. Therefore it is necessary to substitute an alternative aggregate. Indonesia has the second largest oil palm plantation (Elaeis guineensis Jacq) in the world after Malaysia. Plantations are renewable resources, so palm oil is also potential to be used as an alternative to diesel fuel. Palm kernel shells are palm oil industry wastes which are generally underutilized. Palm kernel shells can be used as an alternative to coarse aggregate, because oil palm shells have the advantage of being hard, tough and good durability due to the high content of lignin and silica dioxide (SiO2), such as hard wood, but low cellulose content so it is not easy rot. The strength of the palm oil shell is quite good. In addition, the aggregate gradation also fulfills the requirements without a breakdown process, which has a thickness of 2-4 mm and a maximum width of 15 mm. The volume of oil palm shells is + 600 kg/m3, so it will produce significant light weight concrete. The concrete studied was concrete with a coarse aggregate of tenera palm kernel shells, with fine aggregates of natural sand, and a Portland Composite Cement (PCC), but the PCC content was reduced and replaced by FA which varied from 0%, 5%, 10 %, 15%, 20 and 25%. Concrete also added superplasticizer (SP). SP is used to reduce water use, because the shell absorbs water. SP levels also vary, namely 0%, 1%, and 1.2%. The weight of the volume of concrete with various levels of fly ash and SP is 1700-1800 kg/m3, so it can be classified as lightweight concrete. Increased FA levels will increase compressive strength, but only up to 10%, after which the strength decreases. Compressive strength of specimens with SP 0% and FA 10% is 17.92 MPa, for SP levels of 1% and FA 10% is 22.15 MPa, while for SP levels of 1.2% and FA 10% is 19.35 MPa . So that it can be concluded that the palm shell as bio-material (renewable resources) can be used as a substitute for natural coarse aggregates. The optimum fly ash level is 10%, and to reduce water use SP 1%. The use of oil palm shells as a substitute for gravel means reducing the waste of the palm oil industry, while reducing rock exposures. In addition, in Indonesia there are many areas where there are no rock sources while oil palm plantations are quite extensive.
PEMILIHAN TRASE PENINGKATAN JALAN AKSES SITU RAWA GEDE DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Wahyu Gendam Prakoso; Heny Purwanti; Budi Arief
Akselerasi Vol 2, No 2 (2021): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v2i2.2764

Abstract

AbstrakSalah satu infrastruktur penting dalam pengembangan daerah tujuan wisata ialah ketersediaan jalan dan jembatan. Situ Rawa Situ Rawa Gede terletak di Desa Sirnajaya Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Bogor merupakan salah satu objek tujuan wisata potensial yang memiliki keterbatasan akses jalan dan jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk memilih trase peningkatan jalan akses menuju ke objek wisata Situ Rawa gede sebagai bagian pengembangan desa wisata Sirnajaya. Metode yang digunakan dalam penentuan alternatif trase tersebut adalah importance performance analysis dengan melibatkan aspek teknis, ekonomi, lingkungan dan sosial. Responden terdiri dari unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, Pengurus BUMDES Sinar makmur dan pengunjung Situ Rawa Gede. Importance performance analysis memberikan urutan kriteria terpenting dalam penentuan trase jalan yakni slope maksimum 46,90%, jarak tempuh 20,45%, waktu tempuh 17,05%, dan biaya peningkatan jalan dan jembatan 15,30%. Selanjutnya dengan menggunakan pembobotan kriteria disusun skor penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas alternatif yang dipilih. Alternatif II dipilih sebagai alternatif trase terbaik dari 3 alternatif yang tersedia dengan skor total sebesar 30,9. Kata Kunci : Analytic Heirarchy Process, Importance Performance Analysis, Situ Rawa Gede, trase jalan.
KAJIAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KEGIATAN SHOW ROOM DAN BENGKEL TOYOTA AUTO 2000 TSO LENTENG AGUNG Arief Mudianto; Heny Purwanti; Adenan Muhudi
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 13, No 1 (2012): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.453 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v13i1.1042

Abstract

Kegiatan show room pada bengkel Toyota AUTO 2000 TSO - Lenteng Agung merupakan suatu kegiatan yang dapat berpotensi memberikan dampak terhadap gangguan pelayanan dan kelancaran lalu lintas jalan khususnya pada ruas Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya) yang menuju ke arah Depok dan sekitarnya. Berdasarkan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 99 Ayat (1) mengatakan bahwa “setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas”. Oleh karena itu, maka dilakukan kajian dan analisis terhadap dampak lalu lintas kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO - Lenteng Agung sekaligus menjadi saran dan masukan bagi pihak Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung selaku pemrakarsa kegiatan show room dan bengkel tersebut. Berdasar hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Februari 2011 menunjukkan bahwa bangkitan dan tarikan perjalanan akibat kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung yang diproyeksikan sebesar 113 kendaraan/hari tidak akan menurunkan tingkat pelayanan ruas Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya). Hal ini didasarkan dari hasil kajian dan analisis yang menunjukkan bahwa volume lalu lintas pada jalan tersebut diperoleh sebesar 1.046 smp/jam dengan kapasitas sebesar 3.094 smp/jam. Dengan demikian sehingga dapat diketahui tingkat pelayanan jalan ruas Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya) diperoleh sebesar 0,34 dengan tingkat pelayanan A. Hasil proyeksi volume lalu lintas sampai dengan tahun 2015 dan 2020 pada periode jam puncak pagi, menunjukan tingkat pelayanan pada ruas Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya) masih berada pada Tingkat Pelayanan A. Tingkat pelayanan akan terkoreksi pada tahun 2025, sehingga tingkat pelayanan jalan diperkirakan menurun menjadi Tingkat Pelayanan B. Pada kondisi ini sudah cukup banyak pengembangan yang terjadi pada koridor Jl. Raya Lenteng Agung Timur (Jl. Tanjung Barat Raya). Pada periode jam puncak sore, telah terjadi penurunan tingkat pelayanan pada tahun 2020, sehingga tingkat pelayanan jalan menjadi Tingkat Pelayanan D.
KAJIAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK KEBISINGAN KEGIATAN SHOW ROOM DAN BENGKEL TOYOTA AUTO 2000 TSO LENTENG AGUNG Arief Mudianto; Heny Purwanti; Adenan Muhudi
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 13, No 2 (2012): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.44 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v13i2.1043

Abstract

Kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung merupakan suatu kegiatan yang dapat berpotensi memberikan dampak terhadap lingkungan hidup. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pemerintah Kota Administratif Jakarta Selatan menetapkan kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung ini sebagai jenis usaha dan/atau kegiatan yang tidak memiliki dampak penting atau tidak termasuk dalam kriteria wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Berdasarkan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pasal 34 ayat (1) mengatakan bahwa “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL wajib memiliki UKL-UPL”. Salah satu jenis dampak lingkungan dapat ditimbulkan oleh kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung ini dapat berupa dampak kebisingan yang wajib dilakukan pengelolaan oleh pihak Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung selaku pemrakarsa kegiatan. Oleh karena itu, maka dilakukan kajian terhadap upaya pengelolaan dan upaya pemantauan dampak kebisingan kegiatan show room dan bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung. Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan diperoleh 3 (tiga) lokasi di lingkungan kerja Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng yang berpotensi menimbulkan dampak kebisingan, antara lain : (1) Lokasi halaman parkir bagian depan Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung, dihasilkan tingkat kebisingan (Leq) sebesar 68,8 dBA; (2) Lokasi ruang bengkel Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung, dihasilkan tingkat kebisingan (Leq) sebesar 64,4 dBA; dan (3) Lokasi halaman parkir bagian belakang Toyota AUTO 2000 TSO Lenteng Agung, dihasilkan tingkat kebisingan (Leq) sebesar 66,5 dBA. Apabila ketiga lokasi tersebut diasumsikan sebagai kebisingan tidak bergerak atau tetap (point source), dapat diketahui besarnya potensi tingkat kebisingan yang diberikan terhadap lokasi disekitarnya, meliputi : (1) Kompleks perdagangan dan jasa Tanjung Mas Raya, sebesar 24,3 dBA; (2) Kompleks pendidikan STIA Yappan, sebesar 28,8 dBA; (3) Kawasan permukiman penduduk RT 004/RW 01 Kelurahan Tanjung Barat di bagian Timur, sebesar 21,8 dBA; dan (4) Kawasan permukiman penduduk RT 004/RW 01 Kelurahan Tanjung Barat di bagian Selatan, sebesar 15,5 dBA.
KONSERVASI DALAM USAHA MELESTARIKAN DAN MENYELAMATKAN SUMBER DAYA AIR DENGAN SUMUR RESAPAN Heny Purwanti; Arief Mudianto
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 1 (2013): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.334 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v14i1.1044

Abstract

Seiring dengan meningkatnya pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara umum telah menjadi penyebab meningkatnya kebutuhan penyediaan air. Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan air perlu pemeliharaan lokasi sumber air baik air permukaan dan air tanah secara terpadu. Berdasar penelitian untuk wilyah Babakan Madang, Cisarua, dan Megamendung yang dilakukan selama 3 periode (1 periode = 10 tahun) dimulai tahun 1981 sampai dengan tahun 2010., melalui peritungan diperoleh prosentase imbuhan air tanah terhadap luas atap sebesar 0,151 %, sedangkan untuk masing-masing periode yaitu periode 1 yaitu 0,091 %, periode 2 yaitu 0,131 %, periode 3 yaitu 0,232 %. Nilai indek peresapan air untuk kawasan Bogor kini telah jauh mengalami penurunan, hal tersebut diperkirakan disebabkan oleh banyaknya kawasan lindung berubah peruntukkannya, sebagai contoh adalah wilayah Puncak, wilayah ini masuk zona B3 yakni pertanian tinggi dan hunian rendah. Akan tetapi kini, kawasn tersebut telah berubah fungsi menjadi perumahan, vila, hotel serta bangunan lain.
RENCANA TEKNIS JALAN (RTJ) KAWASAN PEMUKIMAN TRANSMIGRASI Arief Mudianto; Heny Purwanti; Agung Prima Sadeli
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 10, No 2 (2009): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.983 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v10i2.1040

Abstract

Kehadiran jaringan jalan sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi khususnya terkait dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi. Tujuan perencanaan jalan khususnya di kawasan pemukiman transmigrasi adalah untuk membuka akses jalan penghubung dan memberikan aksesbilitas sarana perhubungan.Survei kondisi lapangan  trase jalan rencana, yang dilakukan diantaranya : survei pendahuluan untuk pemasangan patok atau tanda lokasi rencana, topografi dengan pengukuran route yang dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran kondisi hidrologi dan data curah hujan dan untuk dipergunakan perencanaan drainase, survei geoteknik dan penyeledikan tanah dilakukan untuk memperoleh informasi nilai CBR tanah dasar, dan survei lalu lintas.Dari hasil kajian diperoleh jarak pandang henti (Jh) yaitu 75 m dan jarak pandang mendahului (Jd) 350 m. Untuk tikungan yang direncanakan sepanjang 4,656 KM ada 9 tikungan. Sedangkan untuk lapis perkerasan setelah dianalisis didapat ketebalan masing – masing lapisan adalah lapis pondasi Bawah = 15 cm dan lapisan pondasi Atas = 15 cm, sehingga total tebal lapis perkerasan adalah 30 cm.
PENGELOLAAN JALAN NASIONAL DENGAN SKENARIO VARIASI ALOKASI ANGGARAN (Studi Kasus: Jalan Nasional Provinsi Banten) ALIMUR PUSERBUMI; HENY PURWANTI
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 1 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.144 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v21i1.2425

Abstract

Infrastruktur jalan sebagai tulang punggung pergerakan barang dan jasa di Indonesia membutuhkan biaya pemeliharaan jalan yang besar. Dalam manajemen pemeliharaan jalan seringkali menemukan kendala ketersediaan dana yang belum tentu dapat tersedia pada tiap akhir tahun perencanaan. Penelitian memiliki fokus pada pemrograman pemeliharaan jalan nasional dengan adanya keterbatasan alokasi dana dan pengaruhnya terhadap kinerja ruas jalan. Penentuan prioritas pemeliharaan ruas jalan akibat pembatasan alokasi anggaran dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penetapan bobot variabel kriteria/sub kriteria dilakukan dengan matriks perbandingan berpasangan dengan data masukan survei persepsi stakeholder terkait. Proses skoring ruas jalan dilakukan dengan membandingkan nilai besaran variabel setiap alternatif.  Penentuan prioritas ruas jalan dalam pemrograman pemeliharaan jalan tahunan dilakukan selama 10 tahun dengan berbagai skenario pembiayaan. 3 skenario anggaran pemeliharaan digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini memberikan hasil bahwa metode AHP sangat cocok dalam menyusun prioritas ruas-ruas jalan dalam perencanaan program tahunan selama 10 tahun. Dari aplikasi skenario penganggaran dapat diperoleh hasil bahwa semakin kecil anggaran yang diberikan untuk pemeliharaan jalan akan berakibat bertambah besarnya dana yang diperlukan untuk menjaga fungsi layan perkerasan jalan dibandingkan bila disediakan dana sesuai dengan kebutuhannya. Kata-kata Kunci : keterbatasan dana, Analytical Hierarchy Process, skenario
PENERAPAN KESELAMATAN, KESEHATAN, KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta) Heny Purwanti; Roy Natal Silalahi; Muhammad Surjono
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 17, No 1 (2016): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.84 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v17i1.1084

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan di proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta. Jumlah anggota populasi sebanyak 185 orang karyawan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dan penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan  rumus Slovin, sehingga diperoleh hasil sebanyak 65 responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian.Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana untuk mengukur pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variabel independent (X) dan kinerja karyawan sebagai variabel dependent (Y).Pengolahan data dalam penelitian ini dibantu dengan program Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 17. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja  berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja. Berdasarkan hasil pengujian empiris variabel keselamatan dan kesehatan kerja memiliki nilai koefisien sebesar 0,579 dengan nilai t hitung 3.798  serta nilai signifikansi 0.001.
UPDATING DATABASE JEMBATAN LOKAL, KOLEKTOR DAN EVALUASI KONDISINYA JAKARTA SELATAN Arief Mudianto; Andi Chairunnas; Heny Purwanti
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 11, No 2 (2010): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.772 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v11i2.1041

Abstract

Suku Dinas Pekerjaan umum jalan kota administrasi Jakarta Selatan sebagai salah satu unit pelaksana teknis pemerintah daerah ibu kota Jakarta bermaksud merumuskan development sistem database jembatan di Wilayah Jakarta Selatan, menggunakan perangkat lunak dengan tahapan implementasi untuk database Microsoft Access 2007 dan Visual Basic 6.0,  dengan Map Object dan Arcview serta Kristal Report yang digunakan untuk interface (tampilan antar muka), kode program (coding) dijalankan dengan program Visual Basic Beberapa kebutuhan data jembatan yang perlu dimasukkan ke dalam database jembatan diantaranya : dimensi, teknis struktur, lokasi, kondisi eksisting, pemanfaatan. Berdasar hasil pengamatan dan survey di lapangan  maka jumlah jembatan yang ada di Jakarta Selatan mencapai 214 jembatan. Dengan membuat sistem yang terkomputerisasi maka data/informasi mengenai Jembatan dapat diberikan setiap saat dengan sajian yang sesuai dengan kebutuhan.