World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kanker serviks merupakan jenis tumor ganas yang tumbuh pada leher rahim dan menjadi jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Pemeriksaan dini dengan metode IVA merupakan salah satu upaya paling efektif dan efisien yang dapat dilakukan dalam mencegah kanker serviks. Namun menurut data yang diperoleh, diketahui bahwa pemanfaatan pelayanan IVA masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan pemanfaatan pelayanan IVA pada wanita pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Oepoi. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian Cross-Sectional, dan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Oepoi dengan sampel sebanyak 110. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Simple Random Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dan Fisher Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pengetahuan (p-value=0,000), sikap (p-value=0,000), status pekerjaan (p-value=0,002), paparan informasi (p-value=0,000), dan dukungan tenaga kesehatan (p-value=0,000) memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan IVA. Sedangkan variabel tingkat pendidikan (p-value=0,353), dukungan suami (p-value=0,667), dan self perceived need (p-value=1,000) tidak memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan IVA. Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, sikap, status pekerjaan, paparan informasi, dan dukungan tenaga kesehatan mempengaruhi wanita pasangan usia subur melakukan pemanfaatan layanan pemeriksaan dini kanker serviks dengan metode IVA.