Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Javanese Tradisional Healing dalam Pemulihan Pasca Persalinan pada Ibu Bersalin Normal di Era Modern Yunia Renny Andhikatias; Megayana Yessy Maretta; Nurul Devi Andriani
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 9, No 1: Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v9i1.105

Abstract

Background: Postpartum care which can be handled by complications such as the entry of germs into the uterus, both exogenously and endogenously. One form of treatment for postpartum mothers who adhere to the old culture is consuming herbal remedies, either homemade or factory-made. Jamu which is a traditional herb, has been widely accepted in almost all countries in the world. According to WHO, countries in Africa, Asia and Latin America use traditional herbal medicine as a complement to primary medicine. Apart from herbal medicine, other postpartum treatments from Java are bengkung, pilis and massage. Objective: To find out whether Javanese Traditional Healing has significant benefits for informants in the postpartum recovery process. Benefit: It is hoped that this study will be a reference in postpartum treatment. Research Method: Qualitative study of phenomenology. The sampling technique used purposive random sampling. With the number of key informants as many as 5 people. Data obtained by interviewing 5 key informants and 4 triangulation informants. Results: The results showed that all of the informants performed Javanese Traditional Healing. 4 informants drank the herbal medicine carrying, did massage, used bengkung and pilis, while 2 informants drank the 40- day herbal sachet specifically for the postpartum period, performed massages and used curves. During consuming herbal medicine, doing massage and wearing curves, information states that her JAVANESE TRADISIONAL HEALING DALAM PEMULIHAN PASCA PERSALINAN PADA IBU BERSALIN NORMAL DI ERA MODEREN Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021 •42 breast milk is getting heavier, her body is fit, sleep quality improves and her weight slowly returns to normal. No complaints were made. Conclusion: The composition of the herbal medicine consumed by the informants can provide a smoothing effect of breastfeeding and make the body of the infoman fresher and maintain body weight coupled with postpartum massage which is carried out after childbirth. Meanwhile, Bengkung does not believe in maintaining the shape of the stomach and supports the spine so that it is not sore. Keywords: Jamu, Traditional, Massage, Bengkung, Postpartum, Postpartum
Optimalisasi Pengetahuan Kader Tentang Persiapan Kehamilan Sehat Melalui Edukasi dengan Video Megayana Yessy Maretta; Yunia Renny Andhikatias; Wahyu Dwi Agussafutri
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 6 NOMOR 1 MARET 2022 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.455 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v6i1.11556

Abstract

Periode prakonsepsi merupakan periode sebelum terjadinya kehamilan. Penting bagi Wanita Usia Subur (WUS) untuk mengoptimalkan kesehatannya selama periode prakonsepsi. Faktanya, sebagian besar WUS memiliki kesadaran pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan prakonsepsi yang kurang. Optimalisasi kesehatan prakonsepsi WUS dapat dilakukan salah satunya melalui peran aktif kader di posyandu. Setiap kader posyandu perlu mendapatkan informasi tentang persiapan kehamilan sehat sebagai salah satu komponen dalam perawatan prakonsepsi. Kader dapat menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat sehingga WUS di wilayah kerja kader dapat melakukan persiapan kehamilan dan menjalani kehamilan yang sehat terutama bagi WUS yang melakukan pernikahan di usia muda. Pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Posyandu Tanggul Asri RT 02 RW 09, Kadipiro , Surakarta. Di wilayah kerja posyandu Tanggul Asri terdapat 15 WUS yang menikah di usia muda. Pengabdian ini dilakukan dengan edukasi kepada kader dengan metode ceramah, pemutaran video, dan diskusi tanya jawab. Setelah dilakukan pengabdian, seluruh peserta dapat menjelaskan tentang persiapan kehamilan sehat meliputi syarat kehamilan sehat bagi WUS, umur yang tepat untuk hamil, cara menghitung dan mengklasifikasikan Indeks Masa Tubuh (IMT), pengertian, gejala, dan pencegahan serta penanganan anemia, serta pengaruh psikologis terhadap kehamilan.
Penguatan Peran Kader dan Masyarakat dalam Upaya Persiapan Kehamilan Sehat Melalui Kegiatan Sikring Arus Megayana Yessy Maretta; Yunia Renny Andhikatias; Tresia Umarianti; Arista Apriani
Indonesia Berdaya Vol 3, No 1: November 2021-January 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022181

Abstract

Keberhasilan masa prakonsepsi terletak di tangan setiap Remaja Putri (Rematri) dan Wanita Usia Subur (WUS) yang merupakan calon ibu. Remaja putri (Rematri) dan WUS merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia sehingga sebagian besar Rematri dan WUS melewati masa prakonsepsi dengan kondisi kesehatan yang buruk. Anemia pada Rematri dan WUS menyebabkan dampak kesehatan buruk pada ibu dan bayi. Pencegahan dan penanganan anemia pada Rematri dan WUS membutuhkan keterlibatan kader dan masyarakat. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Posyandu Kasih Ibu Colomadu Surakarta pada 13 WUS, 10 kader, dan 5 orang tua. Pengabdian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2021 melalui kegiatan Sikring Arus yaitu skrining anemia pada Rematri dan WUS, edukasi persiapan kehamilan, dan monitoring. Hasil Pengabdian Masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan Sikring Arus dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Rematri, WUS, serta masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanganan anemia dalam persiapan kehamilan sehat.
Javanese Tradisional Healing dalam Pemulihan Pasca Persalinan pada Ibu Bersalin Normal di Era Modern Yunia Renny Andhikatias; Megayana Yessy Maretta; Nurul Devi Andriani
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 9, No 1: Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.415 KB) | DOI: 10.36307/jik.v9i1.105

Abstract

Background: Postpartum care which can be handled by complications such as the entry of germs into the uterus, both exogenously and endogenously. One form of treatment for postpartum mothers who adhere to the old culture is consuming herbal remedies, either homemade or factory-made. Jamu which is a traditional herb, has been widely accepted in almost all countries in the world. According to WHO, countries in Africa, Asia and Latin America use traditional herbal medicine as a complement to primary medicine. Apart from herbal medicine, other postpartum treatments from Java are bengkung, pilis and massage. Objective: To find out whether Javanese Traditional Healing has significant benefits for informants in the postpartum recovery process. Benefit: It is hoped that this study will be a reference in postpartum treatment. Research Method: Qualitative study of phenomenology. The sampling technique used purposive random sampling. With the number of key informants as many as 5 people. Data obtained by interviewing 5 key informants and 4 triangulation informants. Results: The results showed that all of the informants performed Javanese Traditional Healing. 4 informants drank the herbal medicine carrying, did massage, used bengkung and pilis, while 2 informants drank the 40- day herbal sachet specifically for the postpartum period, performed massages and used curves. During consuming herbal medicine, doing massage and wearing curves, information states that her JAVANESE TRADISIONAL HEALING DALAM PEMULIHAN PASCA PERSALINAN PADA IBU BERSALIN NORMAL DI ERA MODEREN Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021 •42 breast milk is getting heavier, her body is fit, sleep quality improves and her weight slowly returns to normal. No complaints were made. Conclusion: The composition of the herbal medicine consumed by the informants can provide a smoothing effect of breastfeeding and make the body of the infoman fresher and maintain body weight coupled with postpartum massage which is carried out after childbirth. Meanwhile, Bengkung does not believe in maintaining the shape of the stomach and supports the spine so that it is not sore. Keywords: Jamu, Traditional, Massage, Bengkung, Postpartum, Postpartum
Peningkatan Kesehatan Ibu Nifas Melalui Penyuluhan Javanese Tradisional Healing Pasca Persalinan Yunia Renny Andhikatias; Megayana Yessy Maretta; Eni Rumiyati; Arista Apriani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.263 KB)

Abstract

WHO mencatat hampir 800 (99%) wanita meninggal setiap hari akibat komplikasi pada masa kehamilan dan persalinan, kasus tersebut terjadi di negara-negara berkembang. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) diIndonesia, menunjukkan bahwa perempuan Indonesia belum sejahtera secara reproduksi. Kepercayaan atau adat istiadat masyarakat Jawa tentang perawatan paca persalinan diyakini secara turun temurun dan masih digunakan di era moderen saat ini. Kepercayaan tersebut memiliki dampak positif dan negatif apabila diinjau darisisi medis. Kebudayaan atau kultur yang ada dalam masyarakat tanpa memandang tingkatannya, dapat membentukkebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan penyakit. Posyandu Tanggul Asri adalah salah satu posyandu di Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta yang memiliki 40 KK dengan 10 Ibu Nifas. Studi Pendahuluan yang dilakukan via online dengan kader Posyandu, didapatkan bahwa Ibu Nifas belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang metode tradisional setelah melahirkan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWATAN PRAKONSEPSI MELALUI EDUKASI TEMAN SEBAYA Megayana Yessy Maretta; Wijayanti; Tresia Umarianti; Yunia Renny Andhikatias; Arista Apriani
Jurnal Endurance Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v8i2.2236

Abstract

Periode prakonsepsi merupakan waktu tepat untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayi.. Remaja merupakan salah satu kelompok umur yang berisiko mengalami masalah kesehatan prakonsepsi akibat kejadian kehamilan yang tidak diinginkan sampai perilaku negatif yang dapat memperburuk status kesehatan mereka. Oleh sebab itu, remaja perlu memperoleh informasi tentang perawatan prakonsepsi agar dapat mengoptimalkan kesehatannya secara keseluruhan. Edukasi teman sebaya merupakan salah satu variasi edukasi yang efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap perawatan prakonsepsi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh edukasi teman sebaya terhadap pengetahuan dan sikap perawatan prakonsepsi. Jenis penelitian ini adalah quasy intervensit before and after with control group. Penelitian ini dilakukan pada Rematri di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Analisis data menggunakan uji T berpasangan, Wilcoxon, T tidak berpasangan, Mann Whitney, dan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap perawatan prakonsepsi antara kedua kelompok dengan nilai p= 0,037dan p=0,001. Subjek yang mendapatkan edukasi teman sebaya berpeluang 1,3 kali memiliki pengetahuan baik dan berpeluang 1,4 kali memiliki sikap baik (positif) tentang kesehatan prakonsepsi dibandingkan kelompok yang mendapatkan edukasi dengan ceramah. Simpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh edukasi teman sebaya terhadap pengetahuan dan sikap siswi SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tentang perawatan prakonsepsi. Kata kunci : Pengetahuan; Sikap; Prakonsepsi; Remaja; Sebaya ABSTRACT The preconception period is the right time to optimize the health of mothers and babies. Adolescents are one of the age groups that are at risk of experiencing preconception health problems due to unwanted pregnancies to negative behaviors that can worsen their health status. Therefore, adolescents need to obtain information about preconception care in order to optimize their overall health. Peer education is a variation of education that is effective in increasing knowledge and attitudes towards preconception care. This study aims to determine the effect of peer education on knowledge and attitudes towards preconception care. This type of research is a quasy experiment before and after with a control group. This research was conducted on young women at Muhammadiyah 8 Junior High School Surakarta. Data analysis used paired T test, Wilcoxon, unpaired T, Mann Whitney, and Chi Square. The results showed that there were differences in increasing knowledge and attitudes towards preconception care between the two groups with p = 0.037 and p = 0.001. Subjects who received peer education had a 1.3 times chance of having good knowledge and a 1.4 times chance of having a good (positive) attitude about preconceptional health compared to the group who received education through lectures. The conclusion of this study is that there is an influence of peer education on the knowledge and attitudes of Muhammadiyah 8 Surakarta Junior High School students regarding preconception care. Keywords: Knowledge; Attitude; Preconception; Adolescents; Peers