Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EMOSIONAL IBU DALAM PEMBERIAN ASI Kartika Dian Listyaningsih; Rahajeng Putriningrum; Tresia Umarianti
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 11, No 2 (2020): Juli
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/jkebin.v11i2.374

Abstract

ASI adalah sumber nutrisi pertama untuk bayi yang mengandung vitamin dan mineral. Rendahnya cakupan pemberian ASI disebabkan oleh beberapa faktor termasuk pengetahuan dan motivasi yang terkait dengan tingkat emosi dalam keinginan untuk menyusui. Pengetahuan adalah hasil dari mengetahui setelah orang melakukan sesuatu sementara emosi adalah dorongan untuk bertindak, rencana segera untuk mengatasi, emosi dapat memicu tindakan pada keinginan untuk bereaksi segera. Tindakan dapat memotivasi tujuan mereka sendiri. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif penting bagi ibu yang memengaruhi aspek emosi ibu selama menyusui. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan tingkat emosional ibu dalam pemberian ASI Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah Seluruh ibu yang memiliki anak usia 6 bulan sampai dengan 12 bulan di Posyandu Sektor II Lestari Asih Kelurahan Kadipiro. Subyek penelitian ini ibu yang memiliki bayi umur 6 - 12 bulan berjumlah 37 orang. Pada penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner tertutup. Analisa data dalam penelitian dengan data sampel berskala kontinu dalam parameter mean dan standar deviasi (SD). Untuk mengetahui hubungan antar variabel diuji dengan menggunakan regresi logistik biner. Hasil : Mayoritas responden bahwa rata-rata usia responden adalah > 30 tahun. Mayoritas responden berpendidikan SLTA dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Mayoritas responden jumlah anak 1-2 dan usia anak terkahir 0 – 6 Bulan. hubungan pengetahuan dan tingkat emosional ibu dalam pemberian ASI. Kata kunci: Pengetahuan, Emosional, ASI
Penguatan Peran Kader dan Masyarakat dalam Upaya Persiapan Kehamilan Sehat Melalui Kegiatan Sikring Arus Megayana Yessy Maretta; Yunia Renny Andhikatias; Tresia Umarianti; Arista Apriani
Indonesia Berdaya Vol 3, No 1: November 2021-January 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022181

Abstract

Keberhasilan masa prakonsepsi terletak di tangan setiap Remaja Putri (Rematri) dan Wanita Usia Subur (WUS) yang merupakan calon ibu. Remaja putri (Rematri) dan WUS merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia sehingga sebagian besar Rematri dan WUS melewati masa prakonsepsi dengan kondisi kesehatan yang buruk. Anemia pada Rematri dan WUS menyebabkan dampak kesehatan buruk pada ibu dan bayi. Pencegahan dan penanganan anemia pada Rematri dan WUS membutuhkan keterlibatan kader dan masyarakat. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Posyandu Kasih Ibu Colomadu Surakarta pada 13 WUS, 10 kader, dan 5 orang tua. Pengabdian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2021 melalui kegiatan Sikring Arus yaitu skrining anemia pada Rematri dan WUS, edukasi persiapan kehamilan, dan monitoring. Hasil Pengabdian Masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan Sikring Arus dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Rematri, WUS, serta masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanganan anemia dalam persiapan kehamilan sehat.
UPAYA PENINGKATAN KETRAMPILAN KADER TENTANG METODE BOM MASSAGE DALAM KEGIATAN PENDAMPINGAN IBU NIFAS DAN KELUARGA DI POSYANDU LESTARI ASIH KADIPIRO BANJARSARI SURAKARTA Tresia Umarianti; Rahajeng Putriningrum; Aris Prastyoningsih; Budi Prasetyo; Rika Ade Ima; Chusnul Karlina Lulu Damayanti; Chiendy Revina; Niea Darmawanti
Indonesian Collaboration Journal of Community Services Vol. 1 No. 4 (2021): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1097.881 KB) | DOI: 10.53067/icjcs.v1i4.37

Abstract

Breast milk (ASI) is the best food for babies up to 6 months of age. The success of exclusive breastfeeding nationally is only 33.6%, and 35% according to the WHO Global Data Bank 2012. The smoothness of the lactation process is influenced by breast care, breastfeeding frequency, maternal psychology, maternal health, and contraception. Based on a preliminary study of 12 cadres through whatshapp group interviews, it was found that there were no cadres who knew about the BOM Massage method at all. This method helps the production and expulsion of breast milk through a compilation of Breastcare, Oxytocin and Marmet techniques. Cadres also have not received training on how to increase milk production through skills. In general, to stimulate the production of breast milk, the surrounding community uses certain foods that are culturally or passed down from parents to be consumed. The purpose of Community Service is to increase the knowledge and skills of Cadres about the BOM Massage method to increase breast milk production and relaxation in postpartum mothers. The method used for training is the BOM Massage Method through Offline by giving lectures, simulations and role play. There are 11 cadres who take part in service activities. After the pre and post tests were held, there was an increase in knowledge of 92%. The results of the Roleplay implementation of the BOM Massage method cadres can carry out well according to the SOP and Tools for the implementation of the BOM Massage method
Perbedaan Pemberian Metode Bom Massage Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Post Partum Tresia Umarianti; Rahajeng Putriningrum; Aris Prasetyoningsih; Desy Widyastutik; Retno Wulandari; Megayana Yessy Maretta; Budi Prasetyo
INVOLUSI: Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 13 No 1 (2023): Vol. 13, No. 1 (Januari 2023)
Publisher : Stikes Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The BOM massage method is stimulation to help produce and expel breast milk as well as a combination of ways to care for the breasts so that milk can produce and provide relaxation for postpartum mothers. Mothers after giving birth can experience psychological fatigue associated with anxiety or depression which can hinder the flow of breast milk. Breastfeeding mothers who are always in a state of stress, sadness, anxiety, and experience various forms of tension will result in inhibition of the prolactin and oxytocin hormone systems, both of which are very influential and play an important role in the process of milk secretion. This study aims to analyze the differences in giving the BOM Massage method to the smoothness of breastfeeding in Post Partum Mothers. Analytical experimental research with RCT (Randomized Controlled Trial) design. The research was conducted at PMB Fitri Handayani. The subject of the study was the Postpartum Mother with a total of 20 respondents divided into 2 groups, 10 people per group were each treated with the BOM Massage method by giving 1 time a day for 2 days and 2 times a day for 2 days. The sampling method was purposive sampling, using the Paired T-test. Results Test the differences in the BOM Massage method once a day for 2 days lower (mean= 7.70; SD= 1.77) compared to 1 day twice for 2 days (mean= 10.3; SD= 1.25) Results statistical test Paired T-test has the effect of the BOM Massage method on the smoothness of ASI with a p value <0.001. In conclusion, giving the BOM Massage method 2 times a day for 2 days is more effective for smooth breastfeeding in Cemani Sukoharjo
PERBANDINGAN KOMPRES DINGIN DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI DI PONDOK PESANTREN KABUPATEN NGAWI: Universitas Kusuma Husada Surakarta Willda Nurrafi; Wijayanti Wijayanti; Tresia Umarianti
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 12 No 1 (2023): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.88 KB) | DOI: 10.35328/kebidanan.v12i1.2338

Abstract

ABSTRACT Background: Menstrual pain is something that occurs before and during menstruation which can interfere with activities. The prevalence of dysmenorrhea in Indonesia is 60-70% of women. Cause discomfort, interfere with daily activities, overcome pharmacological and non-pharmacological menstrual pain. Purpose: To compare the effectiveness of cold compresses and warm compresses to reduce menstrual pain. Methods: This study was a quasi-experimental. Samples were taken by purposive sampling technique with a total of 52 female students. Data collection used the NRS 0-10 observation sheet. Data analysis used the Wilcoxon Test and the Mann Whitney Test. Results: The average menstrual pain before and after being given a cold compress was (4.3) to (3.92). Whereas before and after the warm compress given was (3.69) to (1.92). Furthermore, the Wilcoxon test means that there is a difference between before and after the warm compress technique with a Sig. (0.000) and cold compresses with a value of Sig.(0.003). Because in the normality test there are data that are not normally distributed on the results of the difference test using the Mann Whitney test with the result (p = 0.000), there is a difference in the decrease in menstrual pain with warm compresses and cold compresses. Conclusion: warm compresses are more effective in reducing menstrual pain    
Peningkatan kesehatan ibu hamil melalu prenatal yoga dalam upaya mengurangi kecemasan dan keluhan fisik Erinda Nur Pratiwi; Hutari Puji Astuti; Tresia Umarianti
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.82 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v3i1.486

Abstract

Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidak-nyamanan terutama trimester II dan III seperti dispnea, insomnia, gingiviris dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki dan perubahan mood serta peningkatan kecemasan. Sudah banyak dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kehamilan salah satunya yaitu dengan teknik Yoga Prenatal. Yoga adalah salah satu aktivitas fisik yang memfokuskan pada penguasaan postur dan. Prenatal yoga (yoga selama kehamilan) merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk proses persalinannya nanti. Kegiatan tersebut dilakukan seminggu sekali selama satu bulan. Peserta prenatal yoga berjumlah 10 orang ibu hamil Trimester II.Kegiatan Prenatal yoga dilakukan tiap hari minggu mulai jam 08.00 sampai jam. 09.00. Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan seputar pengetahuan tentang prenatal yoga, kemudian dilanjutkan pelaksanaan prenatal Yoga. Evaluasi dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang Prenatal Yoga ini adalah ibu hamil merasa tenang, nyaman dan keluhan fisik yang dirasakan mulai berkurang.
Efektivitas Kompres Hangat terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Dian Hastutining Fitri; Tresia Umarianti; Wijayanti Wijayanti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i4.1159

Abstract

Persalinan normal kala I fase aktif ditandai dengan terdapatnya kontraksi uterus yang menimbulkan rasa nyeri. Nyeri persalinan bisa menimbulkan perubahan fisiologi tubuh, seperti peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan laju pernafasan. Apabila tidak segera ditangani keadaan ini akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres terutama pada ibu primigravida. Salah satu terapi non-farmakologi agar nyeri saat persalinan berkurang adalah dengan cara kompres hangat. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Metode: Penelitian kuantitatif quasi experimental design. Penelitian dilakukan di PMB Mugi Lestari Miri dengan jumlah responden 32 ibu bersalin kala 1 fase aktif yang diberikan pre-test dan post-test dengan pengukur skala nyeri NRS (Numerical Rating Scale). 16 kelompok eksperimen diberikan intervensi berupa kompres hangat selama 20 menit. 16 kelompok kontrol diberikan relaksasi selama 20 menit. Analisis data yang dilakukan dengan uji T-test, yaitu uji Paired Sample T-test dan uji Independent Sample T-test. Hasil:  pada kelompok eksperimen terjadi penurunan rata-rata intensitas nyeri sebanyak 2.062, sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata intensitas nyeri sebanyak 1.188. Kesimpulan: uji hipotesis nilai signifikasi sebelum intervensi pada kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 0,004 (< 0,050), serta nilai signifikansi sesudah intervensi pada kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 0,000 (< 0,050). Hipotesis penelitiannya (Ha) diterima bahwa kompres hangat efektif untuk menurunkan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWATAN PRAKONSEPSI MELALUI EDUKASI TEMAN SEBAYA Megayana Yessy Maretta; Wijayanti; Tresia Umarianti; Yunia Renny Andhikatias; Arista Apriani
Jurnal Endurance Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v8i2.2236

Abstract

Periode prakonsepsi merupakan waktu tepat untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayi.. Remaja merupakan salah satu kelompok umur yang berisiko mengalami masalah kesehatan prakonsepsi akibat kejadian kehamilan yang tidak diinginkan sampai perilaku negatif yang dapat memperburuk status kesehatan mereka. Oleh sebab itu, remaja perlu memperoleh informasi tentang perawatan prakonsepsi agar dapat mengoptimalkan kesehatannya secara keseluruhan. Edukasi teman sebaya merupakan salah satu variasi edukasi yang efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap perawatan prakonsepsi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh edukasi teman sebaya terhadap pengetahuan dan sikap perawatan prakonsepsi. Jenis penelitian ini adalah quasy intervensit before and after with control group. Penelitian ini dilakukan pada Rematri di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Analisis data menggunakan uji T berpasangan, Wilcoxon, T tidak berpasangan, Mann Whitney, dan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap perawatan prakonsepsi antara kedua kelompok dengan nilai p= 0,037dan p=0,001. Subjek yang mendapatkan edukasi teman sebaya berpeluang 1,3 kali memiliki pengetahuan baik dan berpeluang 1,4 kali memiliki sikap baik (positif) tentang kesehatan prakonsepsi dibandingkan kelompok yang mendapatkan edukasi dengan ceramah. Simpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh edukasi teman sebaya terhadap pengetahuan dan sikap siswi SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tentang perawatan prakonsepsi. Kata kunci : Pengetahuan; Sikap; Prakonsepsi; Remaja; Sebaya ABSTRACT The preconception period is the right time to optimize the health of mothers and babies. Adolescents are one of the age groups that are at risk of experiencing preconception health problems due to unwanted pregnancies to negative behaviors that can worsen their health status. Therefore, adolescents need to obtain information about preconception care in order to optimize their overall health. Peer education is a variation of education that is effective in increasing knowledge and attitudes towards preconception care. This study aims to determine the effect of peer education on knowledge and attitudes towards preconception care. This type of research is a quasy experiment before and after with a control group. This research was conducted on young women at Muhammadiyah 8 Junior High School Surakarta. Data analysis used paired T test, Wilcoxon, unpaired T, Mann Whitney, and Chi Square. The results showed that there were differences in increasing knowledge and attitudes towards preconception care between the two groups with p = 0.037 and p = 0.001. Subjects who received peer education had a 1.3 times chance of having good knowledge and a 1.4 times chance of having a good (positive) attitude about preconceptional health compared to the group who received education through lectures. The conclusion of this study is that there is an influence of peer education on the knowledge and attitudes of Muhammadiyah 8 Surakarta Junior High School students regarding preconception care. Keywords: Knowledge; Attitude; Preconception; Adolescents; Peers
Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Ibu Menyusui dengan Simulasi Modelling Digital Kontrasepsi Suntik di Klinik Permata Hati Karanganyar Erna Wati; Deny Eka Widyastuti; Tresia Umarianti; Dheny Rohmatika
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/abdimaship.vol4.iss2.276

Abstract

Breastfeeding is natural process that is not easy. The coverage of exclusive breastfeeding cannot be separated from the problems that occur in the breastfeeding process, including the wrong assumption that little milk comes out or breast milk not sufficient for the baby's needs. This condition is caused by several factors, including the food and drink consumed by the mother, psychological or emotional condition of the mother, and abnormal breast shape. A new method introduced to prevent and overcome this problem Digital Modeling Simulation of Injecting Contraception at the Permata Hati Clinic in Karanganyar. Purpose To find Injecting Contraceptive Digital Modeling Simulation at Permata Hati Clinic Karanganyar. The result of community service is that breastfeeding mothers at the Permata Hati Karanganyar clinic have increased the knowledge and skills of breastfeeding mothers with digital modeling simulations for injecting contraceptives at the Permata Hati Karanganyar Clinic. Increased knowledge 2 through digital modeling simulations, which initially was 13.6 increased to 15.6 and there was increased in breastfeeding. Based on the implementation of community service, it can concluded that there is an increase in the behavior of postpartum mothers in the use of contraceptives and the breastfeeding process.
Pemberdayaan Teman Sebaya “Seni Pesan Pepsi” dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Perawatan Prakonsepsi Megayana Yessy Maretta; Wijayanti Wijayanti; Tresia Umarianti; Arista Apriani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12175

Abstract

ABSTRAK Remaja mengalami masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung lebih cepat dibandingkan periode sebelum atau setelahnya. Hal ini seringkali menyebabkan mayoritas remaja mengarah pada perilaku kenakalan remaja termasuk perilaku seksual pra nikah karena adanya rasa penasaran ingin mencoba hal baru. Perilaku seksual pranikah yang dilakukan remaja mengarahkan remaja pada risiko kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit menular seksual (PMS). Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menyebutkan bahwa perilaku pranikah remaja bervariasi dari 3%-66% dari perilaku pernah meraba/ diraba  sampai perilaku berpegangan tangan saat berpacaran. Selain itu konsekuensi dari pertumbuhan dan perkembangan remaja yang pesat juga berdampak pada kebutuhan aktualisasi diri remaja menjadi sangat tinggi. Hal ini menyebabkan remaja banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya. Karang taruna merupakan organisasi di masyarakat yang dibentuk untuk mewadahi dan menyalurkan kreativitas remaja termasuk memfasilitasi kebutuhan pergaulan remaja dengan teman sebayanya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan prakonsepsi pada remaja melalui pemberdayaan teman sebaya di karang taruna. Kegiatan ini dilakukan melalui 2 tahap yaitu pelatihan teman sebaya dan pendampingan edukasi teman sebaya. Hasil kegiatan ini yaitu mayoitas pengetahuan dan sikap anggota karang taruna berada pada kategori baik (60% dan 60%) setelah dilakukan kegiatan edukasi teman sebaya. Simpulan kegiatan ini yaitu pemberdayaan teman sebaya Seni Pesan Pepsi (Sejak Dini Peduli Kesehatan Prakonsepsi) dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap perawatan prakonsepsi anggota Karang Taruna Kartika Chandra Utama, Dusun Selorejo, Desa Wonorejo, Karanganyar. Kata Kunci: Edukasi, Sebaya, Remaja, Prakonsepsi  ABSTRACT Adolescents experience a transition period from childhood to adulthood which is characterized by growth and development that occurs more rapidly than the period before or after. It causes the majority of teenagers to lead to juvenile delinquent behavior, including premarital sexual behavior, because they are curious about trying new things. Premarital sexual behavior by teenagers puts them at risk of unwanted pregnancy and transmission of sexually transmitted diseases (STDs). The 2017 Indonesian Health Demographic Survey (SDKI) stated that teenagers' premarital behavior varied from 3%-66%, from the behavior of having touched/groped to the behavior of holding hands when dating. Apart from that, the consequences of rapid growth and development of teenagers also have an impact on teenagers' need for self-actualization to be very high. This causes teenagers to spend a lot of time with peers. Karang Taruna is an organization in society that was formed to accommodate and channel youth creativity, including facilitating the social needs of teenagers with their peers. This service activity aims to provide knowledge about preconception health to adolescents through empowering peers in youth organizations. This activity was carried out in 2 stages, namely peer training and peer educational assistance. The results of this activity are that the majority of youth organization members' knowledge and attitudes are in the good category (60% and 60%) after peer education activities were carried out. The conclusion of this activity is that empowering peers with Seni Pesan Pepsi (Sejak Dini Peduli Kesehatan Prakonsepsi) can improve the knowledge and attitudes of preconception care members of the Kartika Chandra Utama Youth Organization, Selorejo Hamlet, Wonorejo Village, Karanganyar. Keywords: Education, Peers, Adolescents, Preconception