Putu Ari Suprapta Pratama
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

LONTAR KAKAWIN SIWALATRI SUMBER INSPIRASI DALAM PEMBUATAN PUZZELE DAN KARTU BERCERITA DALAM INDUSTRI KREATIF Novaeni, Gusti Ayu; Putra, Dwi Mahendra; Pratama, Putu Ari Suprapta; Wira Putra, I Made Arik; Suarka, I Nyoman
IPTEKMA Volume 2 No.1 - Desember 2010
Publisher : Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.876 KB)

Abstract

Salah satu naskah dan teks lontar yang dikaji dalam penelitian ini adalah Lontar Kakawin Siwa latri. Kegiatan penelitian lontar ini begitu penting karena dapat menyelamatkan sebuah tradisi dari kepunahannya, yakni tradisi pernaskahan lontar (Sastra lontar) sebagai salah satu aset budaya bangsa Indonesia. Di sisi lain, Lontar Kakawin Siwa Latri mengandung nilai moral yang tentunya perlu ditanamkan pada generasi muda. Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, tentunya hal tersebut dapat digunakan untuk mentransformasikan naskah lontar Kakawin Siwa Latri ke dalam sebuah bentuk kartu bercerita dan sebuah puzzele. Target penelitian ini adalah menghasilkan laporan hasil penelitian dan produk berupa kartu bercerita dan puzzele. Laporan hasil penelitian menyangkut hasil transliterasi teks Kakawin Siwa Latri dari huruf Bali ke huruf Latin dan terjemahan teks Kakawin Siwa Latri dari bahasa Jawa Kuna (Kawi) ke dalam Bahasa Indonesia serta dilengkapi dengan kajian nilai. Keseluruhan target luaran yang diurakan baik berupa laporan penelitian maupun produk berupa kartu bercerita dan puzzele telah tercapai. Bahkan Produk yang dihasilkan berupa kartu bercerita yang berjudul Game 108 dan puzzele yang berjudul Lubdaka Carita tersebut telah diujicobakan kepada siswa SD Dwijendra Denpasar dan anak-anak Panti Asuhan Dharma Jati I Klungkung.
LONTAR KAKAWIN BHARATAYUDHA SEBAGAI BAHAN CERITA BERGAMBAR MENUJU INDUSTRI KREATIF Putra, Dwi Mahendra; Novaeni, Gusti Ayu; Pratama, Putu Ari Suprapta; Putra, I Made Arik Wira; Suarka, I Nyoman
IPTEKMA Volume 2 No.1 - Desember 2010
Publisher : Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.762 KB)

Abstract

Salah satu naskah dan teks lontar yang dikaji dalam penelitian ini adalah Lontar Kakawin Bharatayudha. Kegiatan penelitian lontar ini bertujuan untuk menyelamatkan sebuah tradisi dari kepunahannya, yakni tradisi pernaskahan lontar (Sastra lontar) sebagai salah satu aset budaya bangsa Indonesia. Di sisi lain, Lontar Kakawin Bharatayudha mengandung nilai moral yang perlu ditanamkan pada ge nerasi muda. Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, hal tersebut dapat digunakan untuk mentransformasikan naskah lontar Kakawin Bharatayudha ke dalam sebuah bentuk cerita bergambar. Target penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar. Laporan hasil penelitian menyangkut hasil transliterasi teks Kakawin Bharatayudha dari huruf Bali ke huruf Latin dan terjemahan teks Kakawin Bharatayudha dari bahasa Jawa Kuna (Kawi) ke dalam Bahasa Indonesia serta dilengkapi dengan kajian nilai. Keseluruhan target luaran yang diuraikan baik berupa laporan penelitian maupun produk berupa buku cerita bergambar telah tercapai. Bahkan Produk yang dihasilkan berupa buku cerita bergambar berjudul buku “Perang Bharata” telah diujicobakan kepada siswa SD Dwijendra Denpasar dan anak-anak Panti Asuhan Dharma Jati I Klungkung.
MAKNA SATYA WAKYA DALAM KAKAWIN KARÓN?NTAKA Putu Ari Suprapta Pratama
Humanis Volume 4. No. 3. September 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.049 KB)

Abstract

Kakawin Karón?ntaka has uniques things that can be seen from the title itself.The titles of this literature is “Karón?ntaka” by “Sang Kawi”(writers) which literallymeans “the death of Karna”. Generally, the characteristics of the main character is crueland egoistic. He defends Korawa who likes doing cheating and wickedness. He alsoopposes the kindness and the rightness. But in this Kakawin Karón?ntaka, the maincharacter “Karna” is become protagonist. That is why the writer is interested inanalysing this Kakawin Karón?ntaka in semiotics. In this research is mainly purposed toanalyze the meaning of Kakawin Karón?ntaka by matrix and model. The method that isused in collecting data is reading text method. The data were analyzed based on theprinciple and semiotics as the main base. This research provided the meaning of KakawinKarón?ntaka and was firstly done by matrix analysis. The matrix of KakawinKarón?ntaka is “satya wakya”. There is also another meaning of Kakawin Karón?ntaka,that is, loyal to the words (satya wakya).
Laut Dalam Perspektif Teologi Hindu Pada Susastra Jawa Kuno Suarka, I Nyoman; Pratama, Putu Ari Suprapta; Suastika, I Made; Diah Savitri, Putu
Jurnal Penelitian Agama Hindu Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/jpah.v8i1.2678

Abstract

The ocean is in an increasingly severe ecological crisis, which has an impact on the crisis of the universe at large. The attitude of people who are increasingly moving away from tradition and traditional sources of reference and prioritizing worldliness is thought to be one of the causes of the marine crisis. Therefore, efforts to encourage people to manage the sea more wisely must continue to be encouraged. This article aims to examine the local wisdom of the sea in ancient Javanese literature from the perspective of Hindu theology and to contribute to raising public awareness through a more complete and comprehensive understanding of the sea. The method used in the research is a qualitative method using Old Javanese literary texts as the main data source. The reading method was used in data collection assisted by the techniques of script transfer, language transfer, and recording. Data analysis was carried out by applying the content analysis method based on the working principles of semiotic theory. The result found is that the narrative of the sea in Old Javanese literature has a Hindu theological dimension. The sea is understood in a cross-section of Hindu theology starting with the awareness of the Impersonal God (Nirguna Brahman) by calling God Sang Hyang Adisuksma, towards the awareness of the Personal God (Saguna Brahman) by calling God as Lord Baruna, worshiped as an istadewata whose role is to control the laws of the universe (rta). The sea (segara) is glorified as a pair of mountains (giri) in the conception of segara-giri is a sacred axis in Hindu life, both as a source of life, a source of disaster and disease and a source of liberation. The theological construction of Old Javanese literature is imbued with Hindu theology as mandated by the Vedas.