This Author published in this journals
All Journal Buletin Eboni
Achmad Rizal H. Bisjoe
Balai Penelitian Kehutanan Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Persepsi dan Harapan Masyarakat Terhadap REDD di Hutan Desa Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan Achmad Rizal H. Bisjoe; Nurhaedah Muin
Buletin Eboni Vol 12, No 1 (2015): Info Teknis Eboni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.286 KB) | DOI: 10.20886/buleboni.5051

Abstract

Reducing Emission from Deforestation and Degradation (REDD) merupakan  program untuk mengatasi pengaruh perubahan iklim. Hal tersebut terjadi karena  meningkatnya emisi gas rumah kaca di atmosfir yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Upaya mengatasi perubahan iklim seringkali berbenturan dengan berbagai kepentingan terkait pengelolaan hutan, terutama masyarakat yang kehidupannya terkait langsung dengan hutan. Untuk itu, perlu diketahui bagaimana persepsi dan harapan masyarakat terhadap hutan, terutama yang bermukim di sekitar hutan, termasuk hutan desa. Kajian dimaksud dilakukan di Kabupaten Bantaeng dengan pertimbangan adanya program hutan desa. Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat di lokasi kajian memiliki persepsi yang positif terhadap hutan. Namun, pengetahuan masyarakat tentang REDD masih kurang disebabkan belum disosialisasikan. Masyarakat memiliki harapan agar keberadaan hutan tetap lestari yang sejalan dengan program  REDD.
Kawasan Wallacea dan Implikasinya bagi Penelitian Integratif Lingkungan Hidup dan Kehutanan Achmad Rizal H. Bisjoe
Buletin Eboni Vol 12, No 2 (2015): Info Teknis Eboni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.566 KB) | DOI: 10.20886/buleboni.5065

Abstract

Para pakar mendefinisikan kawasan Wallacea sebagai wilayah nusantara yang dipisahkan oleh dua daratan luas, yaitu Paparan Sunda di bagian barat dan Paparan Sahul di bagian timur. Kondisi tersebut memberikan kekhasan pada kawasan Wallacea yang secara imajiner dibatasi oleh garis-garis Wallace dan Lydekker. Kekhasan wilayah dapat dijadikan salah satu pertimbangan dasar tentang perlunya penelitian khusus berbasis wilayah, termasuk bidang kehutanan. Kebutuhan penelitian kehutanan di kawasan Wallacea saat ini dilayani oleh empat institusi penelitian kehutanan, yaitu Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Balai Penelitian Kehutanan Manado, dan Balai Penelitian Kehutanan Kupang yang bersifat balai umum dan Balai Penelitian HHBK Mataram yang bersifat balai khusus. Namun, institusi tersebut memiliki keterbatasan sesuai dengan tupoksi dalam melayani kebutuhan data dan informasi tentang kawasan Wallacea. Kebutuhan tersebut pada umumnya dijawab melalui kegiatan ekspedisi tim gabungan, seperti ekspedisi Wallacea tahun 2004 yang berfokus pada kehidupan laut. Tulisan ringan ini sekedar menggagas peluang penelitian integratif kehutanan yang dapat melengkapi informasi tentang Wallacea.