Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Metode Pendidikan Anak dalam Islam Perspektif Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Syafik Ubaidilla; Dianis Izzatul Yuanita
Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences Vol. 2 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, March, 2021
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ijhass.v2i1.1897

Abstract

The current trend of education is more concerned with the intellectual aspects of students, thus giving birth to people who are good at science but tend to be lacking in morals, ethics and religious values. Seeing this fact, the author raises the method of educating children in Islam from a well-known Islamic figure and it is proven that his work has existed for a very long time and also from the Qur'an and Hadith. The method used is hermeneutic, namely using linguistic logic by making explanations and understandings of the meaning of words and the meaning of language as basic ingredients. The results of the study, the Abdullah Nashih 'Ulwan method is very suitable for making our students understand commendable morals, making our students able to distinguish bad qualities and our students have strong religious provisions in accordance with the teachings of the Qur'an and Assunnah. , and the methods of other scholars/figures can also be taken as a reference for educating our children. Exemplary methods, customs, advice, giving attention, giving punishment, lectures, stories, questions and answers, discussions and others. And also like the teaching method in the environment, according to him, is very influential in education. The environment in question is a family, community, educational institutions and mosques. According to him, educators and students must decorate themselves with sincere intentions, good qualities and noble character. Abdullah Nashih 'Ulwan's comprehensive educational method is still very relevant to the educational methods of other scholars and also to the current Modern Education Method.
Sikap Remaja di Media Sosial Instagram saat Musim Pandemi Covid 19 Dianis Izzatul Yuanita; Beti Malia Rahma Hidayati
Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam Vol. 3 No. 01 (2020): Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam, Agus
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/kpi.v3i01.1482

Abstract

Media sosial bukan hanya menjadi kebutuhan masyarakat saat ini, akan tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dari usia muda hingga lanjut usia. Remaja menjadi salah satu pengguna aktif dalam media sosial seperti instagram. Berbagai penelitian berfokus untuk meneliti tentang media sosial instagram. Adapun dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap remaja di media sosial instagram pada musim pandemic Covid 19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan analisis pendekatan fenomenologi dan teori tindakan sosial. Diketahui bahwa sikap merupakan bagian dari proses pembelajaran yang berasal dari interaksi dan persepsi. Hasil dari penelitian ini, peneliti mengungkapkan sikap remaja di media sosial instagram pada musim pandemic covid 19 untuk remaja laki-laki cenderung ke arah positif sedangkan untuk remaja perempuan cenderung ke arah negatif. Berdasarkan self interest, identifikasi sosial, dan relevansi nilai yang ditujukkan dalam media sosial, remaja laki-laki berfokus dengan menunjukkan bakat dan minatnya, sedangkan remaja perempuan berfokus pada meniru tokoh idola seperti artis dan selebgram.
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM TEMATIK INTEGRATIF PENDIDIKAN DASAR Dianis Izzatul Yuanita
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 27 No. 1 (2016): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v27i1.265

Abstract

Tujuan pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan baik tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dari alam sekitarnya dari alam sekitarnya dimana individu itu hidup. Adapun tujuan atau cita-cita pendidikan antara satu negara dengan negara lain itu berbeda. Hal ini disebabkan karena sumber-sumber yang dianut sebagai dasar penentuan cita-cita itu berbeda.Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang berlangsung lama dan sangat komplek yang mana di dalam pendidikan menunjukkan proses bimbingan terhadap siswa. Keberhasilan mengajar guru tidak hanya ditentukan penguasaan pengetahuan guru tentang ilmu yang diajarkan tetapi ditentukan faktor-faktor antara lain: tujuan, metode dan cara menerapkan dalam proses belajar mengajar. Karena masing-masing metode mengajar mempunyai kelemahan dan kelebihan maka untuk mencapai hasil yang memuaskan antara metode yang satu dengan metode yang lain perlu panduan mengajar yang tepat, sehingga diharapkan kelemahan metode mengajar yang satu akan tertutup oleh metode yang lain.
Membangun Karakter Anak Yang Islami di Sekolah Dasar Dianis Izzatul Yuanita
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 29 No. 1 (2018): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v29i1.569

Abstract

Sekolah Dasar Islam muncul karena adanya ketidakpuasan atau kekecewaan pada masyarakat terhadap sistem pendidikan nasional yang ada di Indonesia. Kebanyakan dari masyarakat sekarang menilai bahwa sekolah dasar islam lebih unggul dibandingkan dengan sekolah dasar lainnya karena Sekolah Dasar Islam merupakan integrasi antara pendidikan yang memadukan kurikulum dari pemerintah dengan pendidikan agama. Kurikulum di Indonesia sekarang terpusat pada pendidikan karakter. Atas keprihatinan pemerintah dengan karakter peserta didik sekarang telah mengindikasikan bahwa kerusakan merupakan faktor utama diadakannya pendidikan karakter Islam. Adanya kurikulum pendidikan karakter di sekolah dasar yang mengintegrasikan pada setiap matapelajaran karena tidak lepas dari permasalahan yang ada. Pada dasarnya pendidikan karakter Islam di sekolah dasar muncul karena diharapkan semua peserta didik akan menjadi manusia yang akhlakul karimah, yang lebih berkarakter, dan mengarahkan peserta didik mempunyai kepribadian sesuai ajaran agama.
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM TEMATIK INTEGRATIF PENDIDIKAN DASAR Dianis Izzatul Yuanita
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 27 No. 1 (2016): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v27i1.265

Abstract

Tujuan pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan baik tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dari alam sekitarnya dari alam sekitarnya dimana individu itu hidup. Adapun tujuan atau cita-cita pendidikan antara satu negara dengan negara lain itu berbeda. Hal ini disebabkan karena sumber-sumber yang dianut sebagai dasar penentuan cita-cita itu berbeda.Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang berlangsung lama dan sangat komplek yang mana di dalam pendidikan menunjukkan proses bimbingan terhadap siswa. Keberhasilan mengajar guru tidak hanya ditentukan penguasaan pengetahuan guru tentang ilmu yang diajarkan tetapi ditentukan faktor-faktor antara lain: tujuan, metode dan cara menerapkan dalam proses belajar mengajar. Karena masing-masing metode mengajar mempunyai kelemahan dan kelebihan maka untuk mencapai hasil yang memuaskan antara metode yang satu dengan metode yang lain perlu panduan mengajar yang tepat, sehingga diharapkan kelemahan metode mengajar yang satu akan tertutup oleh metode yang lain.
Membangun Karakter Anak Yang Islami di Sekolah Dasar Dianis Izzatul Yuanita
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 29 No. 1 (2018): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v29i1.569

Abstract

Sekolah Dasar Islam muncul karena adanya ketidakpuasan atau kekecewaan pada masyarakat terhadap sistem pendidikan nasional yang ada di Indonesia. Kebanyakan dari masyarakat sekarang menilai bahwa sekolah dasar islam lebih unggul dibandingkan dengan sekolah dasar lainnya karena Sekolah Dasar Islam merupakan integrasi antara pendidikan yang memadukan kurikulum dari pemerintah dengan pendidikan agama. Kurikulum di Indonesia sekarang terpusat pada pendidikan karakter. Atas keprihatinan pemerintah dengan karakter peserta didik sekarang telah mengindikasikan bahwa kerusakan merupakan faktor utama diadakannya pendidikan karakter Islam. Adanya kurikulum pendidikan karakter di sekolah dasar yang mengintegrasikan pada setiap matapelajaran karena tidak lepas dari permasalahan yang ada. Pada dasarnya pendidikan karakter Islam di sekolah dasar muncul karena diharapkan semua peserta didik akan menjadi manusia yang akhlakul karimah, yang lebih berkarakter, dan mengarahkan peserta didik mempunyai kepribadian sesuai ajaran agama.
Metode Pendidikan Anak dalam Islam Perspektif Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Syafik Ubaidilla; Dianis Izzatul Yuanita
Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences Vol. 2 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, March, 2021
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/ijhass.v2i1.1897

Abstract

The current trend of education is more concerned with the intellectual aspects of students, thus giving birth to people who are good at science but tend to be lacking in morals, ethics and religious values. Seeing this fact, the author raises the method of educating children in Islam from a well-known Islamic figure and it is proven that his work has existed for a very long time and also from the Qur'an and Hadith. The method used is hermeneutic, namely using linguistic logic by making explanations and understandings of the meaning of words and the meaning of language as basic ingredients. The results of the study, the Abdullah Nashih 'Ulwan method is very suitable for making our students understand commendable morals, making our students able to distinguish bad qualities and our students have strong religious provisions in accordance with the teachings of the Qur'an and Assunnah. , and the methods of other scholars/figures can also be taken as a reference for educating our children. Exemplary methods, customs, advice, giving attention, giving punishment, lectures, stories, questions and answers, discussions and others. And also like the teaching method in the environment, according to him, is very influential in education. The environment in question is a family, community, educational institutions and mosques. According to him, educators and students must decorate themselves with sincere intentions, good qualities and noble character. Abdullah Nashih 'Ulwan's comprehensive educational method is still very relevant to the educational methods of other scholars and also to the current Modern Education Method.