Riyan Hidayatullah
Lampung University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembelajaran Tari Bedayo Tulang Bawang Menggunakan Metode Demonstrasi di SMPN 1 Banjar Agung Deki Prabowo; I Wayan Mustika; Riyan Hidayatullah; Agung Kurniawan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.739 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the process and the result of bedayo tulang bawang dance learning that used demonstration method in the extracurricular activity at SMPN 1 Banjar Agung. The research problem was how the process and the result of bedayo tulang bawang dance learning were. There were 13 varieties of movement that were given by the teacher. They were lapah tebeng, ngetir, ngapu gincang, samber melayang, mampan bias, kilat mundur, gubugh gakhang, cangget, sembah pembukow, lipeto, ngegencang bumi, ngegiser, and ngerujung. The process of bedayo tulang bawang dance learning was attended by 25 students during six meetings with the method that was used by teacher was demonstration method. Data collecting techniques used throughobservation, interview, and documentation. The result of the dance learning process was gained through practice test. There were 2 students gained excellent criteria, 11 students gained good criteria, 4 students gained adequate criteria and the other 8 gained poor criteria.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari bedayo tulang bawang menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 1 Banjar Agung. Rumusan masalahnya yakni, bagaimana proses dan hasil pembelajaran tari bedayo tulang bawang. Ada 13 ragam ragam gerak yang diberikan oleh guru pembimbing yaitu lapah tebeng, ngetir, ngapu gincang, samber melayang, mampan bias, kilat mundur, gubugh gakhang, cangget, sembah pembukou, lipeto, ngegencang bumi, ngegiser dan ngerujung. Proses pembelajaran tari bedayo tulang bawang diikuti oleh 25 siswa selama enam kali pertemuan dengan metode yang digunakan guru yaitu metode demonstrasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari proses pembelajaran tari bedayo tulang bawang diperoleh melalui tes praktik. 2 siswa mendapat kriteria sangat baik, 11 siswa mendapat kriteria baik, 4 siswa mendapat kriteria cukup dan 8 siswa mendapat kriteria kurang.Kata Kunci: Demonstrasi, Ekstrakurikuler, Tari.
Pembelajaran Tari Bedana Olok Gading Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMP Negeri 2 Merbau Mataram Lampung Selatan Muhammad Jumadi Zopi; Riyan Hidayatullah; Agung Kurniawan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.419 KB)

Abstract

The aims of this research is to describe how the learning of bedana olok gading dance on extracurricular activities expecially in State Junior High School 2 Merbau Mataram South Lampung seen from learning strategy, stages applied, and students learning activities. The method applied in this research is descriptive qualitative. Data sources include art teacher, dance trainer, and eight sudent who follow the dance artistry. Data were obtained by using observation, interview, and documentation, and nontest assessment. The result of this study indicate that the strategies implemented by trainers in learning activities tend not to be the same in every meeting. The more dominant learning stage applied by trainer is the instructional stage where the trainers is more capable to delivering the subject. While the student learning activities during six meeting earned the criteria of exelent value.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagimana kegiatan pembelajaran tari bedana olok gading pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Merbau Mataram Lampung Selatan dilihat dari strategi pembelajaran, tahapan kegiatan pembelajaran, dan aktivitas belajar siswa. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data mencakup guru seni budaya, pelatih tari, dan delapan siswa yang men gikuti ekstrakurikuler seni tari. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan penilaian non tes. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan pelatih dalam kegiatan pembelajaran tari bedana olok gading cenderung tidak sama dalam setiap pertemuan. Tahapan pembelajaran yang lebih dominan diterapkan pelatih adalah tahapan instruksional dimana pelatih lebih cakap dalam menyampaikan materi pelajaran. Sedangkan aktivitas belajar siswa selama enam kali pertemuan memperoleh kriteria sangat baik.Kata kunci: Ekstrakurikuler, Pembelajaran, Tari bedana olok gading
Pelatihan Tari Kreasi Lampung Dengan Konsep Koreografi Di Sanggar Gardancestory Bandarlampung Qodri Febriansyah; Susi Wendhaningsih; Hasyimkan Hasyimkan; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.81 KB)

Abstract

The aim of this study was to describe the process and the result of Lampung creation dance with the concept of choreography in Gardancestory gallery Bandarlampung. The problem of this research was how the process and the result of Lampung creation dance are. There are some variety of motion which given by the trainer, they are nyiau bias, injak tai manuk, melayang, timbangan. The process of Lampung creation dance using concept of choreography started by using audiovisual step, in this step the trainer showed a video contains creation dance to the student. In exploring step, the trainer instantiated the motion of traditional dance to be created or developed. In improving and forming step, the score was taken. The result of Lampung creation dance with choreography concept shows that the students can produce motion quality with good criteria.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi di sanggar Gardancestory Bandarlampung. Rumusan masalahnya yakni, bagaimana proses dan hasil pelatihan tari kreasi Lampung. Ada beberapa ragam gerak yang di berikan oleh pelatih yaitu nyiau bias, injak tai manuk, melayang, timbangan. Proses pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi dimulai menggunakan tahap audio visual, pada tahap ini pelatih memberikan tayangan video tari kreasi kepada peserta didik, tahap eksplorasi pada tahap ini pelatih memberikan contoh gerak tari tradisi untuk dikreasikan atau dikembangkan, untuk tahap improvisasi dan tahap pembentukan dilakukan pengambilan nilai tes praktik. Hasil pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi menunjukan bahwa peserta didik dapat menghasilkan kualitas gerak dengan kriteria baik.Kata Kunci: koreografi, pelatihan, sanggar, tari.
Model Pembelajaran Kooperatif Tari Kreasi Lampung Dalam Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Tegineneng Putri Sheli Yualita; I Wayan Mustika; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.758 KB)

Abstract

This research aims to describe the creativity of learners in creating a new dance movement using STAD type cooperative learning model. This research is a qualitative descriptive research. The sources of data obtained in this study are nine students who follow extracurricular activities in the school. Techniques used to collect the data are non-participant observation, interview, documentation, and practical test. The STAD type cooperative model is applied to the Lampung creation dance learning from the first meeting to the final meeting. The steps of using cooperative learning model are to manage students in groups, from nine students into two groups, to plan the task of looking for exploration stage and the formation of Lampung creation dance movements. Assessment is given through three aspects: wiraga (dance movements formation), wirasa (appreciation) and floor pattern.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kreativitas peserta didik dalam menciptakan gerak tari baru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 9 siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi non partisipan, wawancara, dokumentasi, dan tes prkatik. Model pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi peserta didik dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Penilaian diberikan melalui tiga aspek yaitu wiraga (pembentukan gerak tari), wirasa (penghayatan) dan pola lantai.Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, pengembangan gerak tari, kreativitas.
Penciptaan Karya Tari Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Di Sanggar Gardancestory Bandarlampung aryusma suhada; Susi Wenhdaningsih; Hasyimkan hasyimkan; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.646 KB)

Abstract

The study aimed to describe the use of cooperative learning model in the creation of dance work at Gardancestory Studio Bandarlampung. The formulation of the problem is, how the steps of model cooperative learning in the creation of works of dance. The use of cooperative learning begins with the delivery of learning objectives, the delivery of materials in the form of the basic motion of dance tradition Lampung, learners do exploration and improvisation of motion materials, learners teach the movement of exploration results to all colleagues, then learners enter into the formation stage of the series of motion, the composition of dance, the union with the accompaniment of music, and make improvements of motion and wirasa techniques in the work of dance that has been formed, the last is the evaluation between teachers and learners. Learning the creation of dance works using this cooperative model belongs to the good category, where learners experience improvement in results from all aspects of the first meeting to the seventh meeting.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaraan kooperatif dalam penciptaan karya tari di sanggar Gardancestory Bandarlampung. Rumusan masalahnya yakni, bagaimanakah langkah-langkah model pembelajaraan kooperatif dalam penciptaan karya tari. Penggunaan pembelajaran kooperatif dimulai dari penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi berupa ragam gerak dasar tari tradisi Lampung, peserta didik melakukan tahap eksplorasi dan improvisasi materi gerak, peserta didik mengajarkan gerak hasil eksplorasi kepada seluruh rekannya, selanjutnya peserta didik masuk kedalam tahap pembentukan rangkaian gerak, membentuk komposisi tari, penyatuan dengan iringan musik, serta melakukan pembenahan teknik gerak dan wirasa dalam karya tari yang telah terbentuk, yang terakhir yaitu melakukan evaluasi antara pengajar dan peserta didik. Pembelajaran penciptaan karya tari menggunakan model kooperatif ini termasuk ke dalam kategori baik, dimana peserta didik mengalami peningkatan hasil diseluruh aspek dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketujuh.Kata Kunci: Kooperatif, Penciptaan, Tari.